“Dan yang ketiga adalah membangun komunitas dengan rasa kepedulian dan kasih sayang. Kita ciptakan program kemanusiaan, seperti pendidikan dengan beragam fasilitas dan juga pemberian bantuan dana,”ucapnya.
Menurutnya, untuk tahun ini, memang masih 21 UMKM binaan Klinik Bisnis dari seluruh Kabupaten/Kota se Kalteng. Menurutnya, tahun depan tentu akan terus bertambah.
“Kita memang batasi rekrutmen UMKM, antara 20 sampai 25 UMKM saja. Hal ini dilakukan, karena kita ingin bina mereka secara intensif. Yang pasti ini adalah program panjangnya, jadi kedepanya tidak hanya Kalteng, tapi seluruh Kalimantan, bahkan Indonesia. Sesuai tagline kita, Dari Kalteng Untuk Indonesia,” pungkasnya kepada wartawan usai acara.
Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Tengah, Ivo Sugianto Sabran yang hadir pada acara Kopi Preneur tersebut mengapresiasi program pengembangan UMKM daerah melalui Klinik Bisnis.
“Mengenai klinik bisnis ini saya sudah familiar. Klinik bisnis merupakan platform pembinaan UMKM Kalteng. Jadi apabila program tersebut dikelola dengan baik, akan memajukan dan membangkitkan UMKM di Kalteng yang saat ini terpuruk akibat pandemi.