Kamis, September 26, 2024
22.6 C
Palangkaraya

PLN Dorong Kemandirian Wirausaha Santri

BANJARBARU – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) terus mendukung pengembangan kemandirian wirausaha muda di lingkungan pondok pesantren.

Pada Rabu (18/9), PLN menyerahkan bantuan peralatan produksi kepada Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Inabah di Desa Banua Asam, Kecamatan Pandawan, Hulu Sungai Tengah, dalam program “OPOP: Membangun Generasi Wirausaha Muda Mandiri” melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN peduli.

Penyerahan bantuan dilakukan Manajemen PLN UID Kalselteng diwakili Manager Komunikasi dan TJSL, Ahmad Humaidi, kepada Ketua Yayasan Al-Inabah, Drs Amrullah M.I.Kom, disaksikan perwakilan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Tengah serta perwakilan kepala desa. Bantuan yang disalurkan mencakup berbagai peralatan produksi seperti kompor listrik, mesin pemotong talas, spinner listrik, serta pelatihan manajemen usaha.

“Kami percaya bahwa program ini dapat membantu para santri Ponpes Darul Inabah menjadi wirausaha mandiri, yang pada akhirnya berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Kemandirian ini juga sejalan dengan upaya kami dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sebagaimana visi Sustainable Development Goals (SDGs) 8,” ujar General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki, Jumat (20/9). Syauki menambahkan, bahwa PLN terus berkomitmen memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan jiwa kewirausahaan, terutama di kalangan santri.

Baca Juga :  Bikers R Series Rasakan Pengalaman Berbeda

“Kita semua berharap para santri dapat memanfaatkan peralatan yang diberikan untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi dan daya saing,” tambahnya.

Sementara Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Kalselteng Ahmad Humaidi, menjelaskan, selain bantuan peralatan, PLN juga menyediakan pelatihan pembukuan dan pengelolaan usaha agar santri tidak hanya fokus pada produksi tetapi juga memiliki keterampilan dalam mengelola bisnis mereka dengan baik.

“Pelatihan bertujuan agar para santri lebih mandiri dalam mengembangkan usaha, sehingga mereka bisa terus maju,” ujarnya Humaidi saat memberikan sambutannya dalam kegiatan tersebut.

Humaidi juga menekankan, bantuan ini sejalan dengan program nasional One Pesantren One Product (OPOP) yang diluncurkan Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin pada 2022 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Baca Juga :  BRI Serahkan Dua Mobil untuk Nasabah

“Jadi kita berupaya agar pesantren Al-Inabah dapat memenuhi program OPOP tersebut. Setiap pesantren memiliki produk unggulan yang tentunya bisa meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tukasnya.

Ketua Yayasan Al-Inabah, Drs Amrullah, menyampaikan terima kasih atas bantuan dari PLN kali itu. “Para santri kini dapat belajar dan mengembangkan keterampilan mereka dalam bidang wirausaha, yang nantinya bisa membantu mereka menciptakan lapangan kerja,” ujar Amrullah. Amrullah juga berharap agar program OPOP ini menjadi titik awal bagi pondok pesantren untuk lebih menghasilkan produk-produk berkualitas yang bisa bersaing di pasar.

“Dengan adanya bantuan ini, kami optimis para santri bisa menciptakan produk yang diminati masyarakat luas dan mengembangkan ekonomi lokal,” tambahnya. (kls/uyi/b17/aza)

BANJARBARU – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) terus mendukung pengembangan kemandirian wirausaha muda di lingkungan pondok pesantren.

Pada Rabu (18/9), PLN menyerahkan bantuan peralatan produksi kepada Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Inabah di Desa Banua Asam, Kecamatan Pandawan, Hulu Sungai Tengah, dalam program “OPOP: Membangun Generasi Wirausaha Muda Mandiri” melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN peduli.

Penyerahan bantuan dilakukan Manajemen PLN UID Kalselteng diwakili Manager Komunikasi dan TJSL, Ahmad Humaidi, kepada Ketua Yayasan Al-Inabah, Drs Amrullah M.I.Kom, disaksikan perwakilan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Tengah serta perwakilan kepala desa. Bantuan yang disalurkan mencakup berbagai peralatan produksi seperti kompor listrik, mesin pemotong talas, spinner listrik, serta pelatihan manajemen usaha.

“Kami percaya bahwa program ini dapat membantu para santri Ponpes Darul Inabah menjadi wirausaha mandiri, yang pada akhirnya berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Kemandirian ini juga sejalan dengan upaya kami dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sebagaimana visi Sustainable Development Goals (SDGs) 8,” ujar General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki, Jumat (20/9). Syauki menambahkan, bahwa PLN terus berkomitmen memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan jiwa kewirausahaan, terutama di kalangan santri.

Baca Juga :  Bikers R Series Rasakan Pengalaman Berbeda

“Kita semua berharap para santri dapat memanfaatkan peralatan yang diberikan untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi dan daya saing,” tambahnya.

Sementara Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Kalselteng Ahmad Humaidi, menjelaskan, selain bantuan peralatan, PLN juga menyediakan pelatihan pembukuan dan pengelolaan usaha agar santri tidak hanya fokus pada produksi tetapi juga memiliki keterampilan dalam mengelola bisnis mereka dengan baik.

“Pelatihan bertujuan agar para santri lebih mandiri dalam mengembangkan usaha, sehingga mereka bisa terus maju,” ujarnya Humaidi saat memberikan sambutannya dalam kegiatan tersebut.

Humaidi juga menekankan, bantuan ini sejalan dengan program nasional One Pesantren One Product (OPOP) yang diluncurkan Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin pada 2022 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Baca Juga :  BRI Serahkan Dua Mobil untuk Nasabah

“Jadi kita berupaya agar pesantren Al-Inabah dapat memenuhi program OPOP tersebut. Setiap pesantren memiliki produk unggulan yang tentunya bisa meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tukasnya.

Ketua Yayasan Al-Inabah, Drs Amrullah, menyampaikan terima kasih atas bantuan dari PLN kali itu. “Para santri kini dapat belajar dan mengembangkan keterampilan mereka dalam bidang wirausaha, yang nantinya bisa membantu mereka menciptakan lapangan kerja,” ujar Amrullah. Amrullah juga berharap agar program OPOP ini menjadi titik awal bagi pondok pesantren untuk lebih menghasilkan produk-produk berkualitas yang bisa bersaing di pasar.

“Dengan adanya bantuan ini, kami optimis para santri bisa menciptakan produk yang diminati masyarakat luas dan mengembangkan ekonomi lokal,” tambahnya. (kls/uyi/b17/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/