Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

APBN Sokong 72,3 Persen Roda Pemerintahan dan Perekonomian

PALANGKA RAYA – Kepala Kanwil DJPb Kalteng Hari Utomo menyampaikan realisasi kinerja belanja APBN pada November 2022 yang mencapai Rp21.276,2 miliar (91,0%). Belanja Kementerian Negara/ Lembaga (K/L) mencapai Rp5.251,6 miliar (81,9%) atau mengalami penurunan 22,7% (y-o-y) dibandingkan tahun lalu.

Untuk realisasi belanja transfer ke daerah dan dana desa (DD) mencapai Rp16.024,6 miliar (94.4%) atau naik 3,7% (y-o-y). Kontribusi terbesar kenaikan realisasi belanja transfer ke daerah dan DD berasal dari tingginya realisasi DBH sebesar Rp2.926,8M (103,6%).

“Pendapatan negara melanjutkan kinerja yang baik dari tahun sebelumnya dan diharapkan terus berlanjut kedepan seiring dengan pemulihan ekonomi dan reformasi struktural,” katanya.

Sampai dengan akhir November 2022, realisasi pendapatan APBN Kalteng mencapai Rp8.157,0 miliar atau mengalami kenaikan sebesar Rp2.408,1 M (41,9%, y-o-y). Pada penerimaan bea keluar, peningkatan signifikan tersebut didominasi oleh komoditas ekspor kelapa sawit (CPO) pada periode sampai Juli 2022.

Baca Juga :  Kementerian ESDM Bersama PLN Sampling ke Pelanggan

“Realisasi PNBP sampai dengan November 2022 mencapai Rp427,0 miliar atau mengalami kenaikan Rp97,milyar (29,7% y-o-y),” ucapnya.

Kontribusi APBN masih cukup besar dalam menyokong pelaksanaan roda pemerintahan dan perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah. Sampai dengan 30 November 2022, belanja pemerintah baik yang tersalurkan melalui satuan kerja K/L maupun TKDD menunjukkan angka sebesar Rp21,276,2M, sedangkan penerimaan negara yang diperoleh dari seluruh aktivitas ekonomi Kalteng sebesar Rp8.157,0M.

“Hal ini menunjukkan sebanyak 72,3% alokasi dana untuk pelaksanaan roda pemerintahan dan perekonomian di Kalteng masih disokong oleh APBN,” ujarnya.

Ia menjelaskan, realisasi pendapatan APBD konsolidasian se-Kalteng hingga 30 November 2022 sebesar Rp20,30 triliun (90,5%) didominasi oleh pendapatan transfer Pemerintah Pusat (TKDD) dengan proporsi 78,9% dari total pendapatan daerah, yakni sebesar Rp16,02 triliun. Sedangkan untuk realisasi pendapatan APBD Kalteng hingga 30 November 2022 mencapai Rp20,299,2 miliar dan didominasi komponen pendapatan dana transfer 78,9%.

Baca Juga :  Wali Kota Terima Penghargaan APE

“Rasio belanja terhadap pendapatan daerah sebesar 79,7%, meningkat dari kondisi Oktober 2022 sebesar 79,1%. Desember 2022, rasio tersebut diharapkan dapat maksimal mencapai 100%,” ujar Hari.

Dalam hal ini, budaya percepatan belanja di akhir tahun masih terjadi dengan penumpukan realisasi belanja di Desember 2022. Sementara itu jumlah TKDD yang telah disalurkan kepada Kalteng hingga 30 November 2022 sebesar Rp7.634,9M atau 82,6% dari total pendapatan APBD. (kom/abw/b5/aza)

PALANGKA RAYA – Kepala Kanwil DJPb Kalteng Hari Utomo menyampaikan realisasi kinerja belanja APBN pada November 2022 yang mencapai Rp21.276,2 miliar (91,0%). Belanja Kementerian Negara/ Lembaga (K/L) mencapai Rp5.251,6 miliar (81,9%) atau mengalami penurunan 22,7% (y-o-y) dibandingkan tahun lalu.

Untuk realisasi belanja transfer ke daerah dan dana desa (DD) mencapai Rp16.024,6 miliar (94.4%) atau naik 3,7% (y-o-y). Kontribusi terbesar kenaikan realisasi belanja transfer ke daerah dan DD berasal dari tingginya realisasi DBH sebesar Rp2.926,8M (103,6%).

“Pendapatan negara melanjutkan kinerja yang baik dari tahun sebelumnya dan diharapkan terus berlanjut kedepan seiring dengan pemulihan ekonomi dan reformasi struktural,” katanya.

Sampai dengan akhir November 2022, realisasi pendapatan APBN Kalteng mencapai Rp8.157,0 miliar atau mengalami kenaikan sebesar Rp2.408,1 M (41,9%, y-o-y). Pada penerimaan bea keluar, peningkatan signifikan tersebut didominasi oleh komoditas ekspor kelapa sawit (CPO) pada periode sampai Juli 2022.

Baca Juga :  Kementerian ESDM Bersama PLN Sampling ke Pelanggan

“Realisasi PNBP sampai dengan November 2022 mencapai Rp427,0 miliar atau mengalami kenaikan Rp97,milyar (29,7% y-o-y),” ucapnya.

Kontribusi APBN masih cukup besar dalam menyokong pelaksanaan roda pemerintahan dan perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah. Sampai dengan 30 November 2022, belanja pemerintah baik yang tersalurkan melalui satuan kerja K/L maupun TKDD menunjukkan angka sebesar Rp21,276,2M, sedangkan penerimaan negara yang diperoleh dari seluruh aktivitas ekonomi Kalteng sebesar Rp8.157,0M.

“Hal ini menunjukkan sebanyak 72,3% alokasi dana untuk pelaksanaan roda pemerintahan dan perekonomian di Kalteng masih disokong oleh APBN,” ujarnya.

Ia menjelaskan, realisasi pendapatan APBD konsolidasian se-Kalteng hingga 30 November 2022 sebesar Rp20,30 triliun (90,5%) didominasi oleh pendapatan transfer Pemerintah Pusat (TKDD) dengan proporsi 78,9% dari total pendapatan daerah, yakni sebesar Rp16,02 triliun. Sedangkan untuk realisasi pendapatan APBD Kalteng hingga 30 November 2022 mencapai Rp20,299,2 miliar dan didominasi komponen pendapatan dana transfer 78,9%.

Baca Juga :  Wali Kota Terima Penghargaan APE

“Rasio belanja terhadap pendapatan daerah sebesar 79,7%, meningkat dari kondisi Oktober 2022 sebesar 79,1%. Desember 2022, rasio tersebut diharapkan dapat maksimal mencapai 100%,” ujar Hari.

Dalam hal ini, budaya percepatan belanja di akhir tahun masih terjadi dengan penumpukan realisasi belanja di Desember 2022. Sementara itu jumlah TKDD yang telah disalurkan kepada Kalteng hingga 30 November 2022 sebesar Rp7.634,9M atau 82,6% dari total pendapatan APBD. (kom/abw/b5/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/