Jumat, November 22, 2024
23.5 C
Palangkaraya

Penyetopan LPG Dapat Sehatkan APBN

JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memaparkan, banyak sekali keuntungan yang diperoleh Indonesia jika semua LPG dapat dihentikan. Terutama, dapat menyehatkan APBN yang selama ini bekerja keras dalam memberikan subsidi untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.

“Jika semua LPG distop dan semuanya pindah ke DME duit yang gede sekali Rp 60-70 triliun itu akan bisa dikurangi subsidinya dari APBN. ini yang terus kita kejar,” kata Jokowi melalui YouTube, Senin (24/1).Menurutnya, hilirisasi industri yang sudah diperintahkan sejak 6 tahun lalu dapat memperbaiki neraca perdagangan karena angka impor dapat ditekan. Jokowi menyebut, sudah puluhan tahun Indonesia nyaman dengan belenggu impor.

Tapi memang kita ini sudah berpuluh-puluh tahun nyaman dengan impor. Ada yang nyaman dengan impor. Memang duduk di zona nyaman tuh paling enak. Udah rutinitas terus impor, impor, impor, impor, impor, nggak berpikir bahwa negara itu dirugikan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Sambut Natal, Trio Motor Subsidi hingga Jutaan Rupiah

Padahal, kata Jokowi, banyak kerugian yang dialami Indonesia jika impor dilakukan terus menerus. Mulai dari kehilangan potensi lapangan kerja hingga investasi masuk yang sejatinya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

“(Jika impor) Rakyat dirugikan karena tidak terbuka lapangan pekerjaan. Bayangkan tadi disampaikan oleh Menteri investasi akan membuka lapangan pekerjaan 11.000-12.000 di sini,” kata Jokowi.

“Kalau ada 5 investasi seperti yang ada di hadapan kita ini, 70.000 lapangan pekerjaan akan tercipta. Itu yang langsung. Yang tidak langsung biasanya dua sampai tiga kali lipat. Inilah kenapa saya ikuti terus, saya kejar terus,” tegasnya lagi.

Jokowi untuk proyek hilirisasi industri tidak boleh tertunda lagi dan akan terus berjalan ditempat-tempat lain. “Nanti setelah di sini selesai dimulai lagi di tempat lain. Karena ini hanya bisa mensuplai Sumsel dan sekitarnya. Kurang lebih 6 jutaan KK. Karena kita memiliki deposit batubara yang jauh dari cukup kalau hanya untuk urusan DME ini. Sangat kecil sekali,” pungkasnya. (jpg/ko)

Baca Juga :  Aldi Satya Mahendra Raih Prestasi Mendunia di Ceko

JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memaparkan, banyak sekali keuntungan yang diperoleh Indonesia jika semua LPG dapat dihentikan. Terutama, dapat menyehatkan APBN yang selama ini bekerja keras dalam memberikan subsidi untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.

“Jika semua LPG distop dan semuanya pindah ke DME duit yang gede sekali Rp 60-70 triliun itu akan bisa dikurangi subsidinya dari APBN. ini yang terus kita kejar,” kata Jokowi melalui YouTube, Senin (24/1).Menurutnya, hilirisasi industri yang sudah diperintahkan sejak 6 tahun lalu dapat memperbaiki neraca perdagangan karena angka impor dapat ditekan. Jokowi menyebut, sudah puluhan tahun Indonesia nyaman dengan belenggu impor.

Tapi memang kita ini sudah berpuluh-puluh tahun nyaman dengan impor. Ada yang nyaman dengan impor. Memang duduk di zona nyaman tuh paling enak. Udah rutinitas terus impor, impor, impor, impor, impor, nggak berpikir bahwa negara itu dirugikan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Sambut Natal, Trio Motor Subsidi hingga Jutaan Rupiah

Padahal, kata Jokowi, banyak kerugian yang dialami Indonesia jika impor dilakukan terus menerus. Mulai dari kehilangan potensi lapangan kerja hingga investasi masuk yang sejatinya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

“(Jika impor) Rakyat dirugikan karena tidak terbuka lapangan pekerjaan. Bayangkan tadi disampaikan oleh Menteri investasi akan membuka lapangan pekerjaan 11.000-12.000 di sini,” kata Jokowi.

“Kalau ada 5 investasi seperti yang ada di hadapan kita ini, 70.000 lapangan pekerjaan akan tercipta. Itu yang langsung. Yang tidak langsung biasanya dua sampai tiga kali lipat. Inilah kenapa saya ikuti terus, saya kejar terus,” tegasnya lagi.

Jokowi untuk proyek hilirisasi industri tidak boleh tertunda lagi dan akan terus berjalan ditempat-tempat lain. “Nanti setelah di sini selesai dimulai lagi di tempat lain. Karena ini hanya bisa mensuplai Sumsel dan sekitarnya. Kurang lebih 6 jutaan KK. Karena kita memiliki deposit batubara yang jauh dari cukup kalau hanya untuk urusan DME ini. Sangat kecil sekali,” pungkasnya. (jpg/ko)

Baca Juga :  Aldi Satya Mahendra Raih Prestasi Mendunia di Ceko

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/