PALANGKA RAYA – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palangka Raya melalui Bidang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan Penegakan Produk Hukum Daerah (PPHD) menjaring belasan peserta didik yang bolos sekolah, saat menggelar operasi Harati. Giat tersebut dalam rangka memantau peserta didik yang ada di Palangka Raya, agar mentaati aturan jam belajar di sekolah. Hal tersebut disampaikan Kasatpol PP Palangka Raya Yohn BG Pangaribuan AP melalui Kabid PPNS dan PPHD Djoko Wibowo SE.
“Hasil giat hari ini, anggota mendapati 13 siswa SMA dan 1 pelajar SMP yang bolos saat jam belajar di sekolah. Kemudian petugas mendapati juga 2 siswa SMA yang mengaku telah mengonsumsi minuman oplosan mengandung alkohol 70 persen, dicampur dengan minuman berenergi saat jam pelajaran,” ucap Djoko Wibowo saat diwawancarai Kalteng Pos di sela-sela giat operasi di belakang Aula Tambun Bungai, Kamis (24/8).
Djoko menjelaskan, peserta didik tersebut tidak diperbolehkan pulang sebelum pihak orangtua menjemput mereka. Apabila orangtua peserta didik tersebut tidak berada di Kota Palangka Raya, maka bisa diwakilkan oleh pihak sekolah.
“Jadi mereka kami kumpulkan untuk didata dan kami beri pembinaan agar ke depan mereka tidak lagi mengulangi hal sama. Pembinaan ini memudahkan kami memberi nasihat agar selalu memantau anak-anak mereka. Kami juga mengimbau pihak sekolah untuk bisa mengingatkan peserta didiknya agar saat jam belajar tetap berada di lingkungan sekolah,” ujarnya.
“Bagi orangtua kami imbau untuk terus memperhatikan dan mengingatkan anak-anaknya agar terus belajar dengan sungguh-sungguh dan tidak berada diluar sekolah saat jam belajar,” imbuhnya.
Djoko juga menyampaikan, bahwa ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada semua pelajar apabila jam belajar harus tetap berada di lingkungan sekolah masing-masing dan tidak berada di luar sekolah.
“Kalau pun mereka tidak ada kegiatan di sekolah, kami arahkan mereka untuk berada di perpustakaan saja, bukan nongkrong di warung atau di tempat-tempat yang tidak seharusnya mereka berada disana,” ujarnya.
Selain itu, tambah dia, kegiatan rutin ini juga bertujuan untuk menjaga ketertiban umum di Palangka Raya, serta mampu menjadikan peserta didik di Palangka Raya menjadi anak yang baik dan Harati (Pintar).
“Makanya kegiatan ini dinamakan operasi Harati, sehingga kami harap melalui giat ini, peserta didik yang terjaring tidak lagi mengulang perbuatannya,” pungkasnya. (kom/uut/ktk/aza)