Selasa, November 26, 2024
28.5 C
Palangkaraya

DPKP Komitmen Kembangkan Inovasi Pangan Pahari

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya terus fokus dan konsisten menjalankan program strategis untuk mendukung peningkatan ketahanan pangan yang sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dan Provinsi Kalimantan Tengah. Melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palangka Raya, Pemko menjalankan program inovasi Pangan Pahari atau Tumpangsari Tanaman Padi Gogo di lahan kering yang dilaksanakan bersama Kelompok Tani Berkah Jaya Utama di Kelurahan Pager, Kecamatan Rakumpit. Upaya ini adalah salah satu langkah strategis untuk cetak sawah di lahan rawa maupun lahan kering, yang disesuaikan dengan potensi geografis dan iklim setempat.

Mengenai itu, Kepala DPKP Palangka Raya Sugiyanto SPt MSi menjelaskan, program inovasi Pangan Pahari diawali dengan gerakan penanaman padi gogo seluas 20 hektare yang diresmikan oleh Pj Wali Kota Palangka Raya pada Oktober lalu.

“Sebagaimana arahan Menteri Pertanian Republik Indonesia untuk memperluas areal tanam dan meningkatkan produksi padi, inovasi pangan Pahari yang kami laksanakan telah menunjukkan hasil positif. Tanaman padi gogo berhasil tumbuh dan berkembang dengan baik di lahan kering,” ucap Sugiyanto, Senin (25/11).

Baca Juga :  Inflasi Sampit Cukup Tinggi

Menurutnya, inovasi ini menjadi langkah awal sekaligus pionir dalam optimalisasi pemanfaatan lahan kering, terutama lahan tadah hujan. Penanaman padi gogo difokuskan di Kecamatan Rakumpit, mengingat karakteristik geografisnya yang didominasi lahan kering dan kurang cocok untuk jenis padi sawah konvensional.

“Berdasarkan peta kesesuaian lahan pertanian dari Kementerian Pertanian yang diintegrasikan dengan overlay tata ruang, diketahui bahwa dari total 3.746 hektare lahan kering di kawasan ini, sekitar 36 persen telah dimanfaatkan untuk tanaman perkebunan kelapa sawit dan hortikultura. Namun, potensi lahan kering untuk tanaman pangan belum dimanfaatkan secara optimal,” terangnya.

Penerapan sistem pertanian yang lebih adaptif, seperti penanaman padi gogo yang tahan terhadap kondisi kering, menjadi solusi yang sangat relevan. Melalui sistem tumpangsari, tanaman padi gogo dapat digabungkan dengan tanaman perkebunan, hortikultura, atau komoditas lainnya, sehingga pemanfaatan lahan menjadi lebih optimal.

Baca Juga :  MES Kalteng Jalin Kerjasama dengan BEI

“Praktik menanam lebih dari satu jenis tanaman di lahan yang sama dapat memperluas areal tanam, meningkatkan produktivitas pertanian, pendapatan petani, serta kapasitas mereka dalam mengelola lahan secara produktif dan berkelanjutan,” terangnya.

Ia juga menambahkan, bahwa inovasi pangan pahari tidak hanya berdampak positif pada ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang kerja, meningkatkan pendapatan usaha tani, dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Palangka Raya.

“Dengan inovasi ini, kami berharap dapat memberikan manfaat yang besar bagi pemerintah dan masyarakat, sekaligus menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian daerah secara berkelanjutan,” tutupnya. (kom/yan/ktk/aza)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya terus fokus dan konsisten menjalankan program strategis untuk mendukung peningkatan ketahanan pangan yang sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dan Provinsi Kalimantan Tengah. Melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palangka Raya, Pemko menjalankan program inovasi Pangan Pahari atau Tumpangsari Tanaman Padi Gogo di lahan kering yang dilaksanakan bersama Kelompok Tani Berkah Jaya Utama di Kelurahan Pager, Kecamatan Rakumpit. Upaya ini adalah salah satu langkah strategis untuk cetak sawah di lahan rawa maupun lahan kering, yang disesuaikan dengan potensi geografis dan iklim setempat.

Mengenai itu, Kepala DPKP Palangka Raya Sugiyanto SPt MSi menjelaskan, program inovasi Pangan Pahari diawali dengan gerakan penanaman padi gogo seluas 20 hektare yang diresmikan oleh Pj Wali Kota Palangka Raya pada Oktober lalu.

“Sebagaimana arahan Menteri Pertanian Republik Indonesia untuk memperluas areal tanam dan meningkatkan produksi padi, inovasi pangan Pahari yang kami laksanakan telah menunjukkan hasil positif. Tanaman padi gogo berhasil tumbuh dan berkembang dengan baik di lahan kering,” ucap Sugiyanto, Senin (25/11).

Baca Juga :  Inflasi Sampit Cukup Tinggi

Menurutnya, inovasi ini menjadi langkah awal sekaligus pionir dalam optimalisasi pemanfaatan lahan kering, terutama lahan tadah hujan. Penanaman padi gogo difokuskan di Kecamatan Rakumpit, mengingat karakteristik geografisnya yang didominasi lahan kering dan kurang cocok untuk jenis padi sawah konvensional.

“Berdasarkan peta kesesuaian lahan pertanian dari Kementerian Pertanian yang diintegrasikan dengan overlay tata ruang, diketahui bahwa dari total 3.746 hektare lahan kering di kawasan ini, sekitar 36 persen telah dimanfaatkan untuk tanaman perkebunan kelapa sawit dan hortikultura. Namun, potensi lahan kering untuk tanaman pangan belum dimanfaatkan secara optimal,” terangnya.

Penerapan sistem pertanian yang lebih adaptif, seperti penanaman padi gogo yang tahan terhadap kondisi kering, menjadi solusi yang sangat relevan. Melalui sistem tumpangsari, tanaman padi gogo dapat digabungkan dengan tanaman perkebunan, hortikultura, atau komoditas lainnya, sehingga pemanfaatan lahan menjadi lebih optimal.

Baca Juga :  MES Kalteng Jalin Kerjasama dengan BEI

“Praktik menanam lebih dari satu jenis tanaman di lahan yang sama dapat memperluas areal tanam, meningkatkan produktivitas pertanian, pendapatan petani, serta kapasitas mereka dalam mengelola lahan secara produktif dan berkelanjutan,” terangnya.

Ia juga menambahkan, bahwa inovasi pangan pahari tidak hanya berdampak positif pada ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang kerja, meningkatkan pendapatan usaha tani, dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Palangka Raya.

“Dengan inovasi ini, kami berharap dapat memberikan manfaat yang besar bagi pemerintah dan masyarakat, sekaligus menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian daerah secara berkelanjutan,” tutupnya. (kom/yan/ktk/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/