Jumat, November 22, 2024
24.1 C
Palangkaraya

NTP Kalteng Meningkat 2,22 Persen

PALANGKA RAYA – Nilai Tukar Petani (NTP) gabungan dari lima subsektor pertanian di Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami peningkatan 2,22 persen dibandingkan NTP November 2021, dari 128,22 menjadi 131,07.

“Peningkatan NTP pada Desember 2021 disebabkan kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM),” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, belum lama ini.

Eko menjelaskan, peningkatan NTP Desember 2021 dipengaruhi naiknya NTP di beberapa subsektor. Untuk NTP Tanaman Hortikultura (NTPH) pada Desember 2021 mengalami kenaikan 9,56 persen. Ini terjadi karena It meningkat 9,92 persen lebih besar dibanding peningkatan Ib 0,32 persen. Kenaikan It pada Desember 2021 disebabkan naiknya It pada semua kelompok penyusun NTPH yaitu kelompok sayur-sayuran khususnya komoditas cabai rawit, terung, kacang panjang dan ketimun 25,43 persen, kelompok buah-buahan khususnya semangka, durian, pisang dan nanas 1,12 persen, serta kelompok tanaman obat khususnya jahe dan kunyit 1,07 persen.

Baca Juga :  Pemesanan Mobil Hyundai Tembus 3,619 Unit

“Kenaikan Ib sebesar 0,32 persen yaitu dari 109,87 menjadi 110,22 yang disebabkan oleh kenaikan indeks kelompok KRT sebesar 0,16 persen dan kenaikan indeks kelompok BPPBM sebesar 1,60 persen,” katanya.

Kemudian, NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) pada Desember 2021 mengalami peningkatan 2,69 persen. Ini terjadi karena peningkatan It 3,13 persen yang lebih besar dibanding peningkatan Ib 0,43 persen. Peningkatan It Desember 2021 disebabkan oleh naiknya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat khususnya komoditas karet dan kelapa sawit.

Ia melanjutkan, NTP Peternakan (NTPT) pada Desember 2021 terjadi penurunan sebesar 2,21 persen. Hal ini terjadi karena kombinasi dari penurunan It (1,79 persen) dan kenaikan Ib (0,43 persen). Penurunan It Desember 2021 disebabkan oleh turunnya harga berbagai komoditas pada kelompok unggas (khususnya ayam ras pedaging) sebesar 2,60 persen dan kelompok ternak besar (sapi potong) sebesar 0,21 persen. Sementara itu, kelompok hasil ternak (telur ayam ras) meningkat sebesar 0,92 persen dan kelompok ternak kecil (babi) 0,87 persen.

Baca Juga :  PT SAP dan PT PAN Berbagi 780 Paket Sembako

“NTP Perikanan (NTNP) pada Desember 2021 terjadi penurunan NTNP sebesar 0,70 persen,” tandasnya. (aza/ko)

PALANGKA RAYA – Nilai Tukar Petani (NTP) gabungan dari lima subsektor pertanian di Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami peningkatan 2,22 persen dibandingkan NTP November 2021, dari 128,22 menjadi 131,07.

“Peningkatan NTP pada Desember 2021 disebabkan kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM),” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, belum lama ini.

Eko menjelaskan, peningkatan NTP Desember 2021 dipengaruhi naiknya NTP di beberapa subsektor. Untuk NTP Tanaman Hortikultura (NTPH) pada Desember 2021 mengalami kenaikan 9,56 persen. Ini terjadi karena It meningkat 9,92 persen lebih besar dibanding peningkatan Ib 0,32 persen. Kenaikan It pada Desember 2021 disebabkan naiknya It pada semua kelompok penyusun NTPH yaitu kelompok sayur-sayuran khususnya komoditas cabai rawit, terung, kacang panjang dan ketimun 25,43 persen, kelompok buah-buahan khususnya semangka, durian, pisang dan nanas 1,12 persen, serta kelompok tanaman obat khususnya jahe dan kunyit 1,07 persen.

Baca Juga :  Pemesanan Mobil Hyundai Tembus 3,619 Unit

“Kenaikan Ib sebesar 0,32 persen yaitu dari 109,87 menjadi 110,22 yang disebabkan oleh kenaikan indeks kelompok KRT sebesar 0,16 persen dan kenaikan indeks kelompok BPPBM sebesar 1,60 persen,” katanya.

Kemudian, NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) pada Desember 2021 mengalami peningkatan 2,69 persen. Ini terjadi karena peningkatan It 3,13 persen yang lebih besar dibanding peningkatan Ib 0,43 persen. Peningkatan It Desember 2021 disebabkan oleh naiknya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat khususnya komoditas karet dan kelapa sawit.

Ia melanjutkan, NTP Peternakan (NTPT) pada Desember 2021 terjadi penurunan sebesar 2,21 persen. Hal ini terjadi karena kombinasi dari penurunan It (1,79 persen) dan kenaikan Ib (0,43 persen). Penurunan It Desember 2021 disebabkan oleh turunnya harga berbagai komoditas pada kelompok unggas (khususnya ayam ras pedaging) sebesar 2,60 persen dan kelompok ternak besar (sapi potong) sebesar 0,21 persen. Sementara itu, kelompok hasil ternak (telur ayam ras) meningkat sebesar 0,92 persen dan kelompok ternak kecil (babi) 0,87 persen.

Baca Juga :  PT SAP dan PT PAN Berbagi 780 Paket Sembako

“NTP Perikanan (NTNP) pada Desember 2021 terjadi penurunan NTNP sebesar 0,70 persen,” tandasnya. (aza/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/