Jumat, September 20, 2024
27.6 C
Palangkaraya

Subsektor Andalan Meningkat 2,39 Persen

PALANGKA RAYA – Nilai Tukar Petani (NTP) memiliki tiga subsektor pertanian yang mengalami kenaikan pada Maret 2022. Diantaranya adalah tanaman perkebunan rakyat yang merupakan subsektor andalan di Kalimantan Tengah (Kalteng).

“NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat alami peningkatan 2,39 persen, dari 157,45 menjadi 161,22. Peningkatan terjadi karena It mengalami kenaikan 3,03 persen lebih tinggi dibandingkankenaikan Ib 0,62 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Kalteng, Eko Marsoro, beberapa waktu lalu.

Eko menjelaskan, peningkatan It Maret 2022 disebabkan oleh naiknya indeks harga produksi pada kelompok tanaman perkebunan rakyat, khususnya komoditas kelapa sawit, karet dan kelapa.

“Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan oleh kenaikan indeks kelompok KRT sebesar 0,64 persen dan kenaikan indeks kelompok BPPBM sebesar 0,51 persen,” jelasnya..

Baca Juga :  Telkomsel Hadirkan Platform Kuncie

Selain itu, tambah Eko, subsektor NTP yang meningkat adalah Tanaman Hortikultura sebesar 1,79 persen. Ini terjadi karena peningkatan It 2,34 persen yang lebih besar dibanding peningkatan Ib 0,54 persen. Peningkatan It pada Maret 2022 disebabkan mening katnya It pada semua kelompok penyusun NTPH, yaitu kelompok sayur-sayuran (cabai rawit) 3,48 persen, kelompok buah-buahan (semangka) sebesar 1,58 persen dan kelompok tanaman obat (kemangi, kunyit dan jahe) sebesar 0,87 persen. Kenaikan Ib sebesar 0,54 persen, dari 111,94 menjadi 112,54, disebabkan kenaikan indeks kelompok KRT sebesar 0,58 persen dan indeks kelompok BPPBM sebesar 0,16 persen.

“Terjadi juga kenaikan NTP peternakan 0,02 persen. Ini terjadi karena It mengalami kenaikan 0,50 persen lebih besar dibanding peningkatan Ib 0,48 persen,” tandasnya. (aza/ko)

Baca Juga :  Sambut Hari Pelanggan, PLN Serap Aspirasi

PALANGKA RAYA – Nilai Tukar Petani (NTP) memiliki tiga subsektor pertanian yang mengalami kenaikan pada Maret 2022. Diantaranya adalah tanaman perkebunan rakyat yang merupakan subsektor andalan di Kalimantan Tengah (Kalteng).

“NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat alami peningkatan 2,39 persen, dari 157,45 menjadi 161,22. Peningkatan terjadi karena It mengalami kenaikan 3,03 persen lebih tinggi dibandingkankenaikan Ib 0,62 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Kalteng, Eko Marsoro, beberapa waktu lalu.

Eko menjelaskan, peningkatan It Maret 2022 disebabkan oleh naiknya indeks harga produksi pada kelompok tanaman perkebunan rakyat, khususnya komoditas kelapa sawit, karet dan kelapa.

“Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan oleh kenaikan indeks kelompok KRT sebesar 0,64 persen dan kenaikan indeks kelompok BPPBM sebesar 0,51 persen,” jelasnya..

Baca Juga :  Telkomsel Hadirkan Platform Kuncie

Selain itu, tambah Eko, subsektor NTP yang meningkat adalah Tanaman Hortikultura sebesar 1,79 persen. Ini terjadi karena peningkatan It 2,34 persen yang lebih besar dibanding peningkatan Ib 0,54 persen. Peningkatan It pada Maret 2022 disebabkan mening katnya It pada semua kelompok penyusun NTPH, yaitu kelompok sayur-sayuran (cabai rawit) 3,48 persen, kelompok buah-buahan (semangka) sebesar 1,58 persen dan kelompok tanaman obat (kemangi, kunyit dan jahe) sebesar 0,87 persen. Kenaikan Ib sebesar 0,54 persen, dari 111,94 menjadi 112,54, disebabkan kenaikan indeks kelompok KRT sebesar 0,58 persen dan indeks kelompok BPPBM sebesar 0,16 persen.

“Terjadi juga kenaikan NTP peternakan 0,02 persen. Ini terjadi karena It mengalami kenaikan 0,50 persen lebih besar dibanding peningkatan Ib 0,48 persen,” tandasnya. (aza/ko)

Baca Juga :  Sambut Hari Pelanggan, PLN Serap Aspirasi

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/