Sabtu, September 14, 2024
30.6 C
Palangkaraya

Menuju Kalteng BERKAH

Rakerkesda Penguatan Transformasi Kesehatan

PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) tahun 2024 di Palangka Raya. Berlangsung sejak 26-28 Agustus 2024, acara ini mengusung tema ‘Penguatan Transformasi Kesehatan Menuju Kalteng BERKAH (Bermartabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah, dan Harmonis)’.

PUKUL GONG : Kepala Dinkes Kalteng Dr dr Suyuti Syamsul MPPM saat membuka secara resmi Rakerkesda Tahun 2024 di Swissbel Hotel Danum Palangka Raya, Selasa (27/8). Usai itu,
Suyuti Syamsul foto bersama Kadiskes Kabupaten/Kota dan Direktur RS Kabupaten/Kota serta mitra kesehatan.

Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran melalui Kepala Dinkes Kalteng Dr dr Suyuti Syamsul MPPM menyampaikan, apresiasi terhadap pelaksanaan Rakerkesda yang dinilai sebagai momen penting untuk merefleksikan capaian, mengidentifikasi tantangan, dan merumuskan strategi guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kalimantan Tengah.

“Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan enam pilar transformasi sistem kesehatan, yaitu transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, serta teknologi kesehatan,” ujar Suyuti.

Mengenai transformasi layanan primer menjadi sorotan utama dalam Rakerkesda kali ini, Suyuti menjelaskan, bahwa pelayanan kesehatan primer yang berkualitas adalah pondasi dari sistem pelayanan kesehatan yang lebih luas.

Baca Juga :  Tarif Listrik April-Juni 2024 Tetap

“Di Kalimantan Tengah, terdapat 204 Puskesmas yang semuanya telah terakreditasi. Saat ini, 91,17% dari rumah sakit dan Puskesmas di Kalimantan Tengah telah terdaftar dalam aplikasi Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE),” katanya.

Suyuti melanjutkan, menurut data, ada 87 Puskesmas rawat inap, 117 Puskesmas non-rawat inap, dan 54 Puskesmas keliling di provinsi ini. Selain itu, terdapat 2.569 posyandu yang akan dibina untuk mendukung transformasi layanan primer di tingkat desa/kelurahan. Seluruh posyandu
ini akan diintegrasikan menjadi Posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer) yang fokus pada semua tahapan siklus hidup.

Suyuti juga menekankan, bahwa pentingnya beberapa poin dalam upaya transformasi Kesehatan. Seperti peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan, peningkatan program kesehatan masyarakat, pemanfaatan teknologi, pemberdayaan masyarakat, serta kolaborasi antar sektor.

Baca Juga :  Pernikahan Dini Picu Masalah Kesehatan

“Dalam mewujudkan Kalteng BERKAH, kolaborasi semua pihak sangat diperlukan. Mari kita bersama-sama menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kalteng, Rainer Danny Mamahit SKM MKM, dalam laporannya menyebutkan, Rakerkesda 2024 bertujuan untuk mengevaluasi dan merencanakan strategi kebijakan program-program
kesehatan pusat, provinsi dan kabupaten yang komprehensif. Rakerkesda ini dihadiri sekitar 300 peserta dari Dinas Kesehatan, Direktur Rumah Sakit kabupaten/kota se Kalimantan Tengah.

“Diharapkan hasil diskusi dalam Rakerkesda ini mampu menghasilkan saran konstruktif untuk pelaksanaan sinergisitas program kesehatan yang selaras dengan Renstra Dinas Kesehatan dan RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah,” pungkasnya. (kom/uut/ktk/aza)

PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) tahun 2024 di Palangka Raya. Berlangsung sejak 26-28 Agustus 2024, acara ini mengusung tema ‘Penguatan Transformasi Kesehatan Menuju Kalteng BERKAH (Bermartabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah, dan Harmonis)’.

PUKUL GONG : Kepala Dinkes Kalteng Dr dr Suyuti Syamsul MPPM saat membuka secara resmi Rakerkesda Tahun 2024 di Swissbel Hotel Danum Palangka Raya, Selasa (27/8). Usai itu,
Suyuti Syamsul foto bersama Kadiskes Kabupaten/Kota dan Direktur RS Kabupaten/Kota serta mitra kesehatan.

Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran melalui Kepala Dinkes Kalteng Dr dr Suyuti Syamsul MPPM menyampaikan, apresiasi terhadap pelaksanaan Rakerkesda yang dinilai sebagai momen penting untuk merefleksikan capaian, mengidentifikasi tantangan, dan merumuskan strategi guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kalimantan Tengah.

“Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan enam pilar transformasi sistem kesehatan, yaitu transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, serta teknologi kesehatan,” ujar Suyuti.

Mengenai transformasi layanan primer menjadi sorotan utama dalam Rakerkesda kali ini, Suyuti menjelaskan, bahwa pelayanan kesehatan primer yang berkualitas adalah pondasi dari sistem pelayanan kesehatan yang lebih luas.

Baca Juga :  Tarif Listrik April-Juni 2024 Tetap

“Di Kalimantan Tengah, terdapat 204 Puskesmas yang semuanya telah terakreditasi. Saat ini, 91,17% dari rumah sakit dan Puskesmas di Kalimantan Tengah telah terdaftar dalam aplikasi Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE),” katanya.

Suyuti melanjutkan, menurut data, ada 87 Puskesmas rawat inap, 117 Puskesmas non-rawat inap, dan 54 Puskesmas keliling di provinsi ini. Selain itu, terdapat 2.569 posyandu yang akan dibina untuk mendukung transformasi layanan primer di tingkat desa/kelurahan. Seluruh posyandu
ini akan diintegrasikan menjadi Posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer) yang fokus pada semua tahapan siklus hidup.

Suyuti juga menekankan, bahwa pentingnya beberapa poin dalam upaya transformasi Kesehatan. Seperti peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan, peningkatan program kesehatan masyarakat, pemanfaatan teknologi, pemberdayaan masyarakat, serta kolaborasi antar sektor.

Baca Juga :  Pernikahan Dini Picu Masalah Kesehatan

“Dalam mewujudkan Kalteng BERKAH, kolaborasi semua pihak sangat diperlukan. Mari kita bersama-sama menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kalteng, Rainer Danny Mamahit SKM MKM, dalam laporannya menyebutkan, Rakerkesda 2024 bertujuan untuk mengevaluasi dan merencanakan strategi kebijakan program-program
kesehatan pusat, provinsi dan kabupaten yang komprehensif. Rakerkesda ini dihadiri sekitar 300 peserta dari Dinas Kesehatan, Direktur Rumah Sakit kabupaten/kota se Kalimantan Tengah.

“Diharapkan hasil diskusi dalam Rakerkesda ini mampu menghasilkan saran konstruktif untuk pelaksanaan sinergisitas program kesehatan yang selaras dengan Renstra Dinas Kesehatan dan RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah,” pungkasnya. (kom/uut/ktk/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/