PALANGKA RAYA – Berbagai upaya telah Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya laksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan petani ternak, hingga terpenuhinya ketersediaan daging. Melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), ada dua program yang menjadi prioritas Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak DPKP, yaitu penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana pertanian.
“Dalam penyediaan dan pengembangan sarana pertanian, DPKP memberikan bantuan bibit ternak kepada masyarakat atau kelompok tani ternak yang mengajukan permohonan ke DPKP, baik kelompok atau perorangan atau individu,” ucap Kepala DPKP Palangka Raya drs Renson Sawang MSi melalui Kepala Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak, Literly SHut Kepada Kalteng Pos ketika ditemui di ruangnya, belum lama ini.
Ia menjelaskan, masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan harus melengkapi persyaratan, fotocopy KTP, KK dan foto kandang. Sementara yang berbentuk kelompok, harus menunjukan berita acara pembentukan kelompok atau legalitas, minimal kelurahan.
“Kemudian dari DPKP dari penyuluh penyuluh yang ada sebagai yang mengetahui,” terangnya.
Menurut Literly, bantuan bibit ternak tahun anggaran 2022 berasal dari berbagai sumber. Ada dari APBD kota, APBD provinsi dan APBN Kementan RI. Ia menyebut, bantuan dari APBD kota, ada 124 ayam kampung, 4 bibit kambing, 41 bibit babi. Ada juga tambahan sebanyak 69 bibit babi. “Bantuan bibit dari APBD kota ini sudah kami distribusikan kepada pemohon atau kelompok tani yang sudah memenuhi persyaratan,” katanya.
Ia melanjutkan, untuk bantuan dari APBD provinsi melalui dinas tanaman pangan dan hortikultura dan peternakan Provinsi Kalteng ada 13 bibit sapi, 20 kambing, 1.364 bibit ayam boras, untuk bantuan ini masih belum terealisasi, karena masih proses tender dan selanjutnya.
“Dari APBN di tahun 2022 ada bantuan 3000 bibit itik untuk 6 kelompok, saat ini sudah terealisasi. Ada juga bantuan 50 babi dan ini belum terealisasi,” ungkapnya.
“DPKP juga ada program inseminasi buatan atau seperti straw. Ini sperma bibit sapi yang dibekukan, kemudian dengan perlakuan khusus oleh petugas disuntik ke sapi betina,” imbuhnya.
Kemudian program yang kedua adalah Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN). Ini adalah Program Nasional Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dalam rangka peningkatan populasi ternak sapi melalui perbaikan pelayanan reproduksi ternak.
“Kami harap dengan terlaksana program ini, dapat meningkatkan populasi ternak,” tandasnya. (kom/yan/ktk/aza)