Agung melanjutkan, aksi bisnis transisi energi telah diwujudkan Pertamina sebagai bagian dari Task Force ESC B20. Pertamina telah menjalin kerja sama dengan mitra untuk mendorong kemitraan global dalam penyaluran keuangan, teknologi, dan peningkatan kapasitas. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan kesepakatan pada Stakeholder Consultation ke-2, pada 18 Januari 2022 lalu, yaitu pengembangan ekosistem EV antara Pertamina Power Indonesia, Pertamina Patra Niaga, dan Grab Indonesia, pengembangan produksi LNG bersih antara PT Pertamina (Persero) dan INPEX Corporation, studi penerapan teknologi CCSU antara PT Pertamina (Persero) dan Chiyoda serta identifikasi dan evaluasi pengembangan Green Industry antara PT Pertamina (Persero) dan Jababeka.
Selain kemitraan global, katanya, Task Force ESC B20 juga mendukung Side Events untuk menunjukkan dan mengomunikasikan inisiatif dekarbonisasi yang dapat menjadi warisan dan proyek percontohan ke negara berkembang lainnya.
“Salah satu proyek untuk menunjukkan desentralisasi ketahanan energi adalah Desa Energi Berdikari yang bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap energi yang ramah lingkungan, terjangkau, berkelanjutan, dan meningkatkan perekonomian masyarakat, sekaligus berpotensi menurunkan emisi CO2 sebesar 261.595 MT/tahun,” pungkas Agung.(*/ko)