Senin, Juli 7, 2025
22.6 C
Palangkaraya

Tales of Herding Gods: Donghua di Mana Sang MC Ditempa Lansia Cacat Legendaris!

Halo halo, teman-teman wibu! Dalam dunia donghua dan manhua yang dipenuhi pahlawan kuat, dewa sempurna, dan sekte elit, Tales of Herding Gods hadir dengan pendekatan yang unik. Protagonisnya, Qin Mu, tidak dilatih oleh dewa agung atau tetua sekte besar, melainkan oleh para lansia cacat dari desa terpencil bernama Great Ruins. Tapi jangan salah sangka mereka bukan orang sembarangan. Di balik tubuh renta dan cacat fisik itu, tersembunyi kekuatan luar biasa, kebijaksanaan mendalam, dan masa lalu yang penuh kejayaan.

Para lansia ini adalah mantan dewa, ahli sihir, pendekar legendaris, dan penyembuh hebat yang pernah menjadi bagian penting dari sejarah dunia. Meski mereka telah dijatuhkan oleh waktu dan takdir, semangat dan kemampuan mereka masih menyala. Dan dari tangan-tangan merekalah Qin Mu dibentuk bukan hanya menjadi kuat, tapi juga bijak, penuh empati, dan tidak mudah menghakimi kekuatan hanya dari tampilan luar.

Setiap dari mereka memberi Qin Mu lebih dari sekadar kemampuan bertarung. Mereka memberinya cara berpikir baru, rasa hormat terhadap pengalaman hidup, dan keberanian untuk berdiri tegak di dunia yang keras. Itulah yang membuat kisah ini berbeda: kekuatan sejati tidak selalu berasal dari tubuh sempurna, tapi dari jiwa yang pernah terluka dan bertahan.

Berikut para guru hebat yang membesarkannya:

  1. Wei Yong Qing, sang Village Chief, adalah mantan Cult Master yang kini memimpin desa kecil tempat Qin Mu dibesarkan. Meski sangat tua dan rapuh, ia tetap hidup berkat kekuatan spiritualnya. Keahliannya dalam filsafat Dao dan strategi formasi menjadikannya mentor utama dalam arah moral dan visi dunia.
  2. Si Yun Xiang, dikenal sebagai Granny Si, menjadi figur ibu bagi Qin Mu. Ia tidak memiliki kemampuan bertarung, namun lewat kasih sayang dan nilai kemanusiaan, ia menanamkan fondasi emosional yang kuat dalam diri sang tokoh utama.
  3. Ma Ye, alias Old Ma, adalah pelatih fisik keras kepala yang membentuk kekuatan tubuh Qin Mu. Tubuhnya kaku dan pincang, namun ia menyalurkan kekuatan besar lewat latihan dasar dan tinju besi.
  4. Shen Bo, si Apothecary, merupakan tabib jenius dengan pemahaman mendalam tentang alkimia, anatomi, dan racun. Meski mentalnya labil, ia menggunakan jarum emas dan racun spiritual yang mampu menyembuhkan atau membunuh dalam sekejap.
  5. Zhu Hong, dijuluki Butcher, adalah pendekar brutal dengan insting alami dalam pertempuran. Cedera masa lalu membuatnya tidak bisa bertarung lama, namun satu tebasannya cukup untuk menjatuhkan lawan. Teknik pedangnya yang liar menjadi pelajaran berharga bagi Qin Mu dalam menghadapi kekacauan dunia.
  6. Zhe Huo, atau Mute Smith, adalah pandai besi bisu yang menciptakan senjata roh tingkat tinggi. Ia mengajari Qin Mu seni menempa senjata dan memahami mekanisme spiritual melalui palu surgawi miliknya.
  7. Qin Wu, si Deaf Musician, mungkin tidak bisa mendengar suara, tetapi ia mampu mengendalikan getaran dan suara spiritual. Dengan kecapi rohnya, ia menciptakan melodi yang bisa menyerang, menyembuhkan, atau melindungi.
  8. Xu Shenghua, dikenal sebagai Blind Grandmaster, adalah ahli formasi dan simbol surgawi. Meski buta akibat ledakan energi spiritual, ia melihat lebih jauh dengan energi dan intuisi. Kuas simboliknya menciptakan formasi yang mampu menjebak makhluk surgawi sekalipun.
  9. Lan Yutian, si Crippled Martial Artist, adalah pendekar luar biasa yang lumpuh dari pinggang ke bawah. Namun dari kursi rodanya, ia mengajarkan teknik bela diri presisi tinggi dengan tangan kosong dan tongkat besi yang menakutkan.
  10. Jiang Baigui, sang Miluo Palace Master, adalah sosok misterius tanpa cacat fisik, namun jiwanya hancur oleh tragedi waktu. Ia membimbing Qin Mu memahami konflik kosmik dan memanipulasi waktu serta ruang dengan gulungan surgawi dan kekuatan realitas.
Baca Juga :  White Cat Legend: Donghua Detektif dari Tiongkok yang Beda dari Anime Jepang

Tales of Herding Gods bukan sekadar kisah kultivasi. Ia adalah kisah tentang pengasuhan yang penuh luka, pertumbuhan dari keterbatasan, dan kemenangan dari tempat yang tak terduga. Sebuah manhua yang mengajarkan bahwa tidak ada batas bagi seseorang untuk menjadi hebat asal dia punya hati yang siap belajar, dan guru-guru yang meskipun “cacat”, tetap luar biasa. (*rif)

Halo halo, teman-teman wibu! Dalam dunia donghua dan manhua yang dipenuhi pahlawan kuat, dewa sempurna, dan sekte elit, Tales of Herding Gods hadir dengan pendekatan yang unik. Protagonisnya, Qin Mu, tidak dilatih oleh dewa agung atau tetua sekte besar, melainkan oleh para lansia cacat dari desa terpencil bernama Great Ruins. Tapi jangan salah sangka mereka bukan orang sembarangan. Di balik tubuh renta dan cacat fisik itu, tersembunyi kekuatan luar biasa, kebijaksanaan mendalam, dan masa lalu yang penuh kejayaan.

Para lansia ini adalah mantan dewa, ahli sihir, pendekar legendaris, dan penyembuh hebat yang pernah menjadi bagian penting dari sejarah dunia. Meski mereka telah dijatuhkan oleh waktu dan takdir, semangat dan kemampuan mereka masih menyala. Dan dari tangan-tangan merekalah Qin Mu dibentuk bukan hanya menjadi kuat, tapi juga bijak, penuh empati, dan tidak mudah menghakimi kekuatan hanya dari tampilan luar.

Setiap dari mereka memberi Qin Mu lebih dari sekadar kemampuan bertarung. Mereka memberinya cara berpikir baru, rasa hormat terhadap pengalaman hidup, dan keberanian untuk berdiri tegak di dunia yang keras. Itulah yang membuat kisah ini berbeda: kekuatan sejati tidak selalu berasal dari tubuh sempurna, tapi dari jiwa yang pernah terluka dan bertahan.

Berikut para guru hebat yang membesarkannya:

  1. Wei Yong Qing, sang Village Chief, adalah mantan Cult Master yang kini memimpin desa kecil tempat Qin Mu dibesarkan. Meski sangat tua dan rapuh, ia tetap hidup berkat kekuatan spiritualnya. Keahliannya dalam filsafat Dao dan strategi formasi menjadikannya mentor utama dalam arah moral dan visi dunia.
  2. Si Yun Xiang, dikenal sebagai Granny Si, menjadi figur ibu bagi Qin Mu. Ia tidak memiliki kemampuan bertarung, namun lewat kasih sayang dan nilai kemanusiaan, ia menanamkan fondasi emosional yang kuat dalam diri sang tokoh utama.
  3. Ma Ye, alias Old Ma, adalah pelatih fisik keras kepala yang membentuk kekuatan tubuh Qin Mu. Tubuhnya kaku dan pincang, namun ia menyalurkan kekuatan besar lewat latihan dasar dan tinju besi.
  4. Shen Bo, si Apothecary, merupakan tabib jenius dengan pemahaman mendalam tentang alkimia, anatomi, dan racun. Meski mentalnya labil, ia menggunakan jarum emas dan racun spiritual yang mampu menyembuhkan atau membunuh dalam sekejap.
  5. Zhu Hong, dijuluki Butcher, adalah pendekar brutal dengan insting alami dalam pertempuran. Cedera masa lalu membuatnya tidak bisa bertarung lama, namun satu tebasannya cukup untuk menjatuhkan lawan. Teknik pedangnya yang liar menjadi pelajaran berharga bagi Qin Mu dalam menghadapi kekacauan dunia.
  6. Zhe Huo, atau Mute Smith, adalah pandai besi bisu yang menciptakan senjata roh tingkat tinggi. Ia mengajari Qin Mu seni menempa senjata dan memahami mekanisme spiritual melalui palu surgawi miliknya.
  7. Qin Wu, si Deaf Musician, mungkin tidak bisa mendengar suara, tetapi ia mampu mengendalikan getaran dan suara spiritual. Dengan kecapi rohnya, ia menciptakan melodi yang bisa menyerang, menyembuhkan, atau melindungi.
  8. Xu Shenghua, dikenal sebagai Blind Grandmaster, adalah ahli formasi dan simbol surgawi. Meski buta akibat ledakan energi spiritual, ia melihat lebih jauh dengan energi dan intuisi. Kuas simboliknya menciptakan formasi yang mampu menjebak makhluk surgawi sekalipun.
  9. Lan Yutian, si Crippled Martial Artist, adalah pendekar luar biasa yang lumpuh dari pinggang ke bawah. Namun dari kursi rodanya, ia mengajarkan teknik bela diri presisi tinggi dengan tangan kosong dan tongkat besi yang menakutkan.
  10. Jiang Baigui, sang Miluo Palace Master, adalah sosok misterius tanpa cacat fisik, namun jiwanya hancur oleh tragedi waktu. Ia membimbing Qin Mu memahami konflik kosmik dan memanipulasi waktu serta ruang dengan gulungan surgawi dan kekuatan realitas.
Baca Juga :  White Cat Legend: Donghua Detektif dari Tiongkok yang Beda dari Anime Jepang

Tales of Herding Gods bukan sekadar kisah kultivasi. Ia adalah kisah tentang pengasuhan yang penuh luka, pertumbuhan dari keterbatasan, dan kemenangan dari tempat yang tak terduga. Sebuah manhua yang mengajarkan bahwa tidak ada batas bagi seseorang untuk menjadi hebat asal dia punya hati yang siap belajar, dan guru-guru yang meskipun “cacat”, tetap luar biasa. (*rif)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/