Jumat, September 20, 2024
27.6 C
Palangkaraya

Ratusan Pasukan dari Yonif 631 Antang Akan Dikirim ke Papua

PALANGKA RAYA- Ratusan pasukan TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 631/Antang diberangkatkan ke Papua dalam misi pengamanan areal perusahaan PT Freeport yang berlokasi di Kota Timika, Papua. Apel gelar pasukan dan pengecekan sarana dan prasarana (sarpras) dilaksanakan di markas Yonif Raider 631/Antang, Palangka Raya, Selasa (28/3).

Paban IV/Opsdagri Sops TNI Kolonel Infanteri (Inf) Kristomei Sianturi mengatakan terdapat 555 pasukan dari Yonif Raider 631/Antang yang pihaknya siapkan untuk bertugas di Papua dalam rangka pengamanan areal perusahaan PT Freeport di Timika, Papua. Ratusan prajurit dari pangkat tamtama, bintara, hingga perwira pertama akan bertugas di sana selama hampir satu tahun.

“Ada kerja sama antara TNI dan PT Freeport Indonesia untuk mengamankan areal perusahaan dan areal sekitar perusahaan,” beber Kristomei kepada wartawan usai meninjau kesiapan pasukan dan sarpras, kemarin.

Baca Juga :  Babinsa Selalu Ingatkan Warga Tetap Patuhi Prokes

Lulusan akademi militer 1997 ini menjelaskan dikirimnya pasukan itu didasarkan pada pertimbangan bahwa kondisi Papua saat ini sangat dinamis. Potensi adu tegang begitu tinggi. Hal inilah yang membuat pihaknya mempersiapkan pasukan guna mencegah potensi-potensi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

“Dinamika di Papua saat ini sangat tinggi, sehingga perlu dilakukan penyiapan demi penyiapan dalam upaya mengamankan masyarakat dari gangguan Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) saat ini, kami sudah siapkan 555 orang yang akan bertugas selama 9 bulan” tuturnya.

Kristomei menjelaskan tujuan dari pasukan itu sejatinya adalah membantu percepatan pembangunan di daerah Papua dengan meminimalkan potensi gangguan KSTP sehingga pemerintah daerah dapat melaksanakan pembangunan. “Perlu ada pasukan pengamanan agar Pemda dapat menjalankan proses pembangunan secara aman,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pilih Calon Prajurit Terbaik

Tugas utama pasukan adalah untuk mengamankan masyarakat dan pekerja di kawasan PT Freeport agar terhindar dari potensi-potensi serangan KSTP. Lulusan S2 Manajemen Universitas Pertahanan ini menjelaskan bahwa sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 bahwa TNI ditugaskan membantu percepatan pembangunan di wilayah Papua. Pasukan ini akan bertugas di sana hingga sembilan bulan lamanya.(dan/ram)

PALANGKA RAYA- Ratusan pasukan TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 631/Antang diberangkatkan ke Papua dalam misi pengamanan areal perusahaan PT Freeport yang berlokasi di Kota Timika, Papua. Apel gelar pasukan dan pengecekan sarana dan prasarana (sarpras) dilaksanakan di markas Yonif Raider 631/Antang, Palangka Raya, Selasa (28/3).

Paban IV/Opsdagri Sops TNI Kolonel Infanteri (Inf) Kristomei Sianturi mengatakan terdapat 555 pasukan dari Yonif Raider 631/Antang yang pihaknya siapkan untuk bertugas di Papua dalam rangka pengamanan areal perusahaan PT Freeport di Timika, Papua. Ratusan prajurit dari pangkat tamtama, bintara, hingga perwira pertama akan bertugas di sana selama hampir satu tahun.

“Ada kerja sama antara TNI dan PT Freeport Indonesia untuk mengamankan areal perusahaan dan areal sekitar perusahaan,” beber Kristomei kepada wartawan usai meninjau kesiapan pasukan dan sarpras, kemarin.

Baca Juga :  Babinsa Selalu Ingatkan Warga Tetap Patuhi Prokes

Lulusan akademi militer 1997 ini menjelaskan dikirimnya pasukan itu didasarkan pada pertimbangan bahwa kondisi Papua saat ini sangat dinamis. Potensi adu tegang begitu tinggi. Hal inilah yang membuat pihaknya mempersiapkan pasukan guna mencegah potensi-potensi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

“Dinamika di Papua saat ini sangat tinggi, sehingga perlu dilakukan penyiapan demi penyiapan dalam upaya mengamankan masyarakat dari gangguan Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) saat ini, kami sudah siapkan 555 orang yang akan bertugas selama 9 bulan” tuturnya.

Kristomei menjelaskan tujuan dari pasukan itu sejatinya adalah membantu percepatan pembangunan di daerah Papua dengan meminimalkan potensi gangguan KSTP sehingga pemerintah daerah dapat melaksanakan pembangunan. “Perlu ada pasukan pengamanan agar Pemda dapat menjalankan proses pembangunan secara aman,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pilih Calon Prajurit Terbaik

Tugas utama pasukan adalah untuk mengamankan masyarakat dan pekerja di kawasan PT Freeport agar terhindar dari potensi-potensi serangan KSTP. Lulusan S2 Manajemen Universitas Pertahanan ini menjelaskan bahwa sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 bahwa TNI ditugaskan membantu percepatan pembangunan di wilayah Papua. Pasukan ini akan bertugas di sana hingga sembilan bulan lamanya.(dan/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/