Jumat, Mei 16, 2025
25.9 C
Palangkaraya

Agak Laen, Polres Kotim Tak Akan Fokus Padamkan Karhutla, Ini kata Kapolres

 

SAMPIT-Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menjadi perhatian serius di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Kepolisian Resor Kotim menegaskan komitmennya dalam mencegah serta menindak tegas para pelaku pembakaran lahan, sebagai bagian dari strategi menekan potensi karhutla tahun ini.

Kapolres Kotim, AKBP Resky Maulana Zulkarnain, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama lintas sektor telah mempersiapkan berbagai langkah, baik dari sisi personel maupun peralatan pendukung.

Namun yang lebih utama, menurutnya, adalah upaya pencegahan di lapangan dan peningkatan kesadaran masyarakat.

“Untuk data yang disampaikan, tahun 2023 itu tingkat karhutla tertinggi. Namun tahun 2024 menurun, dan harapannya tahun ini bisa kita tekan lagi, baik itu dalam mitigasi bencana maupun respon terhadap karhutla,” ujarnya, Jum’at (16/5/2025).

Baca Juga :  Irjen Iwan Kurniawan Resmi Jabat Kapolda Kalteng Gantikan Irjen Djoko Poerwanto

Ia menjelaskan, pendekatan humanis tetap diutamakan dalam penanganan karhutla, yakni melalui penyuluhan dan imbauan kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Namun, jika ada yang masih nekat, tindakan tegas tak akan segan dilakukan.

“Sebagai tugas kita di masyarakat, selain melakukan penegakkan hukum, kita juga melakukan himbauan. Jadi kita mencegah dahulu. Tapi jika ada masyarakat yang melakukan tindakan karhutla ini, maka akan kita tindak tegas,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi seluruh elemen, mulai dari aparat hingga warga, dalam menjaga lingkungan dari bahaya asap yang bisa berdampak luas. (mif)

 

SAMPIT-Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menjadi perhatian serius di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Kepolisian Resor Kotim menegaskan komitmennya dalam mencegah serta menindak tegas para pelaku pembakaran lahan, sebagai bagian dari strategi menekan potensi karhutla tahun ini.

Kapolres Kotim, AKBP Resky Maulana Zulkarnain, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama lintas sektor telah mempersiapkan berbagai langkah, baik dari sisi personel maupun peralatan pendukung.

Namun yang lebih utama, menurutnya, adalah upaya pencegahan di lapangan dan peningkatan kesadaran masyarakat.

“Untuk data yang disampaikan, tahun 2023 itu tingkat karhutla tertinggi. Namun tahun 2024 menurun, dan harapannya tahun ini bisa kita tekan lagi, baik itu dalam mitigasi bencana maupun respon terhadap karhutla,” ujarnya, Jum’at (16/5/2025).

Baca Juga :  Irjen Iwan Kurniawan Resmi Jabat Kapolda Kalteng Gantikan Irjen Djoko Poerwanto

Ia menjelaskan, pendekatan humanis tetap diutamakan dalam penanganan karhutla, yakni melalui penyuluhan dan imbauan kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Namun, jika ada yang masih nekat, tindakan tegas tak akan segan dilakukan.

“Sebagai tugas kita di masyarakat, selain melakukan penegakkan hukum, kita juga melakukan himbauan. Jadi kita mencegah dahulu. Tapi jika ada masyarakat yang melakukan tindakan karhutla ini, maka akan kita tindak tegas,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi seluruh elemen, mulai dari aparat hingga warga, dalam menjaga lingkungan dari bahaya asap yang bisa berdampak luas. (mif)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/