Sabtu, Mei 31, 2025
25.3 C
Palangkaraya

Alasan Elon Musk Mundur dari Kabinet Trump, Ternyata Bukan Masalah Sepele!

KALTENG POS-CEO Tesla, SpaceX, dan platform media sosial X (dulu Twitter), Elon Musk, secara mengejutkan mengundurkan diri dari pemerintahan Donald Trump. Keputusan ini menuai sorotan publik dan memicu berbagai spekulasi soal alasan di balik langkah drastis tersebut.

Sebelumnya, Elon Musk dipercaya memimpin Departemen Optimalisasi dan Efisiensi Pemerintahan (DOGE)—sebuah unit khusus di Gedung Putih yang dibentuk untuk melakukan efisiensi birokrasi selama masa kepemimpinan Trump.

 

Mengutip laporan The Hindu, Kamis (29/5), seorang pejabat Gedung Putih yang tak ingin disebutkan namanya mengonfirmasi bahwa Elon Musk resmi mengundurkan diri. Pengunduran diri tersebut terjadi sehari setelah Musk secara terbuka mengkritik agenda legislatif utama Donald Trump.

Baca Juga :  Presisi, Efisien, & Minim Sampah Pembangunan

Dalam wawancara eksklusif bersama CBS pada Selasa (27/5) malam, Musk menyatakan rasa kecewanya terhadap apa yang disebut Trump sebagai “RUU besar dan indah”. Menurutnya, isi rancangan undang-undang itu justru bertentangan dengan prinsip efisiensi yang menjadi dasar dibentuknya DOGE.

“Saya pikir RUU itu bisa besar, atau bisa juga indah. Tapi saya tidak tahu apakah bisa keduanya,” ujar Elon Musk dalam wawancara tersebut.

Musk juga menyebut bahwa RUU tersebut, yang menggabungkan pemotongan pajak dan kebijakan imigrasi yang lebih ketat, merupakan bentuk “pengeluaran besar-besaran” yang berpotensi meningkatkan defisit anggaran negara.

 

Menanggapi pengunduran diri Musk, Donald Trump memberikan pernyataan dari Ruang Oval pada Rabu (28/5). Ia menyatakan bahwa meski tidak sepenuhnya puas dengan isi RUU tersebut, proses negosiasi politik yang kompleks membuat kompromi tidak bisa dihindari.

Baca Juga :  Paus Leo Ziarah ke Makam Paus Fransiskus, Komitmen Ikuti Jejak Paus Sebelumnya

“Saya tidak senang dengan aspek-aspek tertentu, tetapi saya senang dengan aspek-aspek lainnya. Kita lihat saja apa yang terjadi,” kata Trump, sambil membuka kemungkinan adanya revisi lanjutan terhadap RUU tersebut.

KALTENG POS-CEO Tesla, SpaceX, dan platform media sosial X (dulu Twitter), Elon Musk, secara mengejutkan mengundurkan diri dari pemerintahan Donald Trump. Keputusan ini menuai sorotan publik dan memicu berbagai spekulasi soal alasan di balik langkah drastis tersebut.

Sebelumnya, Elon Musk dipercaya memimpin Departemen Optimalisasi dan Efisiensi Pemerintahan (DOGE)—sebuah unit khusus di Gedung Putih yang dibentuk untuk melakukan efisiensi birokrasi selama masa kepemimpinan Trump.

 

Mengutip laporan The Hindu, Kamis (29/5), seorang pejabat Gedung Putih yang tak ingin disebutkan namanya mengonfirmasi bahwa Elon Musk resmi mengundurkan diri. Pengunduran diri tersebut terjadi sehari setelah Musk secara terbuka mengkritik agenda legislatif utama Donald Trump.

Baca Juga :  Presisi, Efisien, & Minim Sampah Pembangunan

Dalam wawancara eksklusif bersama CBS pada Selasa (27/5) malam, Musk menyatakan rasa kecewanya terhadap apa yang disebut Trump sebagai “RUU besar dan indah”. Menurutnya, isi rancangan undang-undang itu justru bertentangan dengan prinsip efisiensi yang menjadi dasar dibentuknya DOGE.

“Saya pikir RUU itu bisa besar, atau bisa juga indah. Tapi saya tidak tahu apakah bisa keduanya,” ujar Elon Musk dalam wawancara tersebut.

Musk juga menyebut bahwa RUU tersebut, yang menggabungkan pemotongan pajak dan kebijakan imigrasi yang lebih ketat, merupakan bentuk “pengeluaran besar-besaran” yang berpotensi meningkatkan defisit anggaran negara.

 

Menanggapi pengunduran diri Musk, Donald Trump memberikan pernyataan dari Ruang Oval pada Rabu (28/5). Ia menyatakan bahwa meski tidak sepenuhnya puas dengan isi RUU tersebut, proses negosiasi politik yang kompleks membuat kompromi tidak bisa dihindari.

Baca Juga :  Paus Leo Ziarah ke Makam Paus Fransiskus, Komitmen Ikuti Jejak Paus Sebelumnya

“Saya tidak senang dengan aspek-aspek tertentu, tetapi saya senang dengan aspek-aspek lainnya. Kita lihat saja apa yang terjadi,” kata Trump, sambil membuka kemungkinan adanya revisi lanjutan terhadap RUU tersebut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/