PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus berupaya menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama cabai rawit, yang berpotensi mengalami lonjakan harga di tengah fluktuasi inflasi nasional.
Hal ini menjadi perhatian utama dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2025 yang digelar secara virtual di Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (4/3/2025).
Rakor ini dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Dalam kesempatan tersebut, Mendagri Tito mengungkapkan, meskipun inflasi nasional mengalami deflasi sebesar -0,09 persen pada Februari 2025, beberapa komoditas pangan masih mengalami kenaikan harga yang signifikan.
Salah satunya adalah cabai rawit, yang menjadi perhatian di sejumlah daerah.
“Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga, termasuk dengan program subsidi dan diskon tiket pesawat untuk menekan dampak inflasi,” ujarnya.
Menindaklanjuti hasil rakor, Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko menegaskan, Pemprov Kalteng akan mengambil langkah strategis untuk menekan kenaikan harga, khususnya pada cabai rawit.
“Kami akan mendorong Dinas Ketahanan Pangan serta Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan untuk kembali menjalankan program pembagian bibit cabai rawit gratis seperti tahun-tahun sebelumnya.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produksi lokal dan menekan kenaikan harga,” ungkap Yuas.
Ia menilai program ini dapat memperkuat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pasokan luar daerah.
Selain itu, pemerintah juga akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menjaga distribusi bahan pokok agar tetap lancar. (zia/*afa/ans)