PULANG PISAU – Usai mengikuti panen raya bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran langsung bergerak cepat meninjau sejumlah infrastruktur pendukung ketahanan pangan di daerahnya.
Salah satunya adalah Rice Milling Unit (RMU) dan Rice to Rice (RtR) yang berlokasi di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Senin (7/4/2025). Dalam kunjungan tersebut, Gubernur menegaskan kembali komitmennya untuk terus mengawal dan menyukseskan program ketahanan pangan nasional, yang menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami akan terus bekerja memberikan kinerja terbaik dalam mewujudkan kemandirian pangan. Kita selaraskan program dan kegiatan pembangunan dari tingkat pusat hingga daerah,” ujarnya di hadapan para petani dan pelaku pertanian setempat.
Ia menambahkan bahwa kedaulatan pangan bukan sekadar jargon, melainkan harus diwujudkan melalui aksi nyata dan sinergi lintas sektor, dari pemerintah pusat, daerah, hingga pelaku usaha dan masyarakat.
Adapun pembangunan RMU dan RtR di Kalimantan Tengah pada tahun 2024 merupakan inovasi dari Gubernur Kalteng sebelumnya, yakni Sugianto Sabran. Pembangunan fasilitas ini menjadi salah satu langkah penting dalam mewujudkan hilirisasi sektor pertanian, khususnya beras, agar memiliki daya saing tinggi dan nilai tambah yang lebih besar.
RMU dan RtR diharapkan menjadi motor penggerak transformasi pengolahan padi di Kalteng, dari sekadar produksi mentah menjadi produk akhir berkualitas seperti beras medium hingga premium.
Selain itu, kehadiran fasilitas ini juga ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui harga jual yang lebih stabil dan sistem distribusi yang lebih efisien. Selain pembangunan RMU dan RtR di Pulang Pisau, dukungan lain juga terlihat dari pembangunan Rice Milling Plant (RMP) di Kabupaten Kotawaringin Timur, yang menjadi bagian dari ekosistem industri pangan di wilayah Kalteng.
Dengan penguatan sarana dan prasarana ini, Kalimantan Tengah diharapkan mampu menjadi lumbung pangan yang mandiri dan tangguh, sekaligus mendukung program strategis nasional dalam menciptakan ketahanan dan kedaulatan pangan di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
“Ketahanan pangan adalah fondasi bagi ketahanan nasional. Kita harus memastikan bahwa setiap langkah pembangunan pertanian benar-benar menyentuh kebutuhan petani dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” pungkasnya. (zia/ram)