BUNTOK – Kecelakaan transportasi sungai yang mengakibatkan dua korban jiwa masih dalam proses pencarian. Berdasarkan informasi dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palangka Raya, satu unit perahu yang ditumpangi dua orang dilaporkan terbalik di Sungai Barito, tepatnya di Desa Teluk Betung sekitar pukul 14.00 WIB, Sabtu (3/6/2023).
“Informasi ini diterima dari anggota BPBD Barsel, Suwono, yang memberitahu tentang kecelakaan kapal tersebut,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KKPP) Basarnas Palangka Raya, AA. Alit Supartana, Minggu (4/6/2023).
Setelah mendapat laporan itu, pihaknya langsung menindaklanjuti informasi tersebut dengan mengirim satu regu Unit Pencarian dan Penyelamatan (Search and Rescue Unit/SRU). Regu tersebut dilengkapi dengan satu unit perahu karet, satu set Aqua Eye, satu set Under Water Search Device, peralatan navigasi, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung lainnya untuk mendukung proses pencarian korban.
“Setelah mendapatkan informasi dari rekan di BPBD Barsel, kami segera mengirim satu regu dan peralatan pencarian. Berdasarkan keterangan saksi, diketahui bahwa dua korban naik perahu nelayan (kelotok) yang mengalami insiden, menyebabkan perahu yang ditumpangi oleh Mumis (49) dan Rohadi (60) terbalik. Sayangnya, korban Rohadi tenggelam dan hingga saat ini belum ditemukan, sedangkan Mumis berhasil selamat,” ungkap AA Alit Supartana.
Dia menerangkan, pada Sabtu (3/6), pencarian korban Rohadi yang melibatkan unsur SAR Palangka Raya, BPBD Kabupaten Barito Selatan, perangkat Desa Teluk Betung, dan masyarakat setempat hingga pukul 17.10 WIB belum membuahkan hasil. Oleh karena itu, pencarian dihentikan sementara karena hari sudah mulai gelap, dan akan dilanjutkan kembali esok hari. Pada Minggu (4/6) pencarian dilaksanakan kembali, tapi hingga berita ini dinaikkan, korban Rohadi masih belum ditemukan. (ena/uni)