MASA kepemimpinan pasangan H Muhammad Wiyatno dan Dodo telah menjalani 100 hari pertama. Pascadilantik Presiden RI Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 lalu, Wiyatno langsung bergerak cepat untuk rakyat Kapuas.
Beberapa terobosan program prioritas langsung dia kerjakan. Di antaranya menyiapkan program transmigrasi lokal. Transmigrasi lokal itu akan dilaksanakan di enam kecamatan. Yaitu Kecamatan Mantangai, Timpah, Kapuas Tengah, Pasak Talawang, Kapuas Hulu dan Kecamatan Mandau Talawang.
Program ini digagas Wiyatno untuk memfasilitasi relokasi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat lokal, khususnya yang terdampak banjir. Program tersebut dirancang untuk mendukung pengembangan permukiman terpadu berbasis pertanian dan kearifan lokal.
Kementerian Transmigrasi juga telah menyetujui dan mendukung usulan Program Transmigrasi Lokal Ngaju Bersinar di Kabupaten Kapuas. “Tahun ini akan dilakukan kegiatan penyusunan RKT (rencana kerja transmigrasi) oleh Kementerian Transmigrasi. Sehingga kegiatan menjadi tertata dengan baik,” ungkap Wiyatno.
Program tersebut juga telah disampaikan kepada Gubernur Kalimantan Tengah H Agustiar Sabran. Bupati mengaku, gubernur sangat mendukung program transmigrasi lokal ini dan akan membantu anggaran dari APBD Provinsi Kalteng yang selanjutnya akan dijadikan pilot projek bagi Kalimantan Tengah.
Melalui program tersebut, sebanyak 12.317 kepala keluarga (KK) rencananya akan direlokasi secara terstruktur ke wilayah-wilayah potensial di Kabupaten Kapuas. Untuk mendukung keberhasilan program tersebut, diperlukan luas lahan usaha sebesar 44.233,93 hektare, serta disiapkan RKT seluas 72.800 hektare.
Bupati menegaskan, transmigrasi lokal ini bukan sekadar perpindahan penduduk, tetapi merupakan program pembangunan wilayah terpadu yang melibatkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. “Kami berkomitmen memastikan setiap KK mendapatkan lahan yang layak serta akses terhadap fasilitas pendidikan, kesehatan, dan ekonomi,” tegas Wiyatno.
Di sektor infrastruktur jalan dan jembatan, Wiyatno berkomitmen membuka keterisolasian di wilayahnya. Di antaranya, buka keterisolasian Desa Terusan, pembangunan jalan menuju Pelabuhan Batanjung Kecamatan Kapuas Kuala. Pembangunan Jalan Basarang menuju Mandumai.
Selain itu, membuka keterisolasian di wilayah hulu dengan membangun ruas jalan antar-kecamatan. Yakni dari ruas Jalan Mantangai – Timpah – Pujon – Jangkang – Sei Hanyo – Sei Pinang. “Akses jalan darat merupakan urat nadi perekonomian. Untuk itu kami berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur jalan yang memadai di Kabupaten Kapuas,” kata Wiyatno.
Untuk pembangunan ruas jalan yang menghubungkan Kota Kuala Kapuas ke Terusan akan dibangun tahun ini. Bupati menargetkan pada tahun 2027, kendaraan roda empat sudah bisa menjangkau Desa Terusan. “Keberadaan infrastruktur ini diharapkan mempermudah mobilisasi termasuk angkutan hasil pertanian. Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat di desa tersebut,” kata Wiyatno.
Sedangkan terkait tata kelola keuangan daerah, Wiyatno juga berkomitmen untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Pada 100 hari pertama, Wiyatno bekerja keras menindaklanjuti apa yang menjadi rekomendasi dan catatan BPK RI Perwakilan Kalteng mulai tahun anggaran 2021 hingga tahun anggaran 2024.
“Saya meminta kepada pihak terkait agar mematuhi dan melaksanakan apa yang menjadi catatan dan rekomendasi BPK RI. Alhamdulillah para pihak terkait juga berkomitmen melaksanakan apa yang menjadi rekomendasi BPK,” kata dia.
Sehingga, lanjut dia, Kabupaten Kapuas yang sebelumnya dua tahun berturut-turut mendapat opini wajar dengan pengecualian (WDP) dari BPK RI, kini bisa kembali mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP).
“Alhamdulillah, LHP atas LKPD Kabupaten Kapuas tahun anggaran 2024 Kabupaten Kapuas mendapat opini WTP,” tandasnya. (art)
Siapkan Transmigrasi Lokal untuk Enam Kecamatan Buka Keterisolasian Desa Terusan Membuka Keterisolasian Jalan Mantangai - Timpah - Pujon - Jangkang - Sei Hanyo - Sei Pinang Pembangunan Jalan Menuju Pelabuhan Batanjung Pembangunan Jalan Basarang-Mandumai Sukses Raih Kembali Opini WTP
100 Hari Kepemimpinan Wiyatno-Dodo Bergerak Cepat untuk Rakyat

MASA kepemimpinan pasangan H Muhammad Wiyatno dan Dodo telah menjalani 100 hari pertama. Pascadilantik Presiden RI Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 lalu, Wiyatno langsung bergerak cepat untuk rakyat Kapuas.
Beberapa terobosan program prioritas langsung dia kerjakan. Di antaranya menyiapkan program transmigrasi lokal. Transmigrasi lokal itu akan dilaksanakan di enam kecamatan. Yaitu Kecamatan Mantangai, Timpah, Kapuas Tengah, Pasak Talawang, Kapuas Hulu dan Kecamatan Mandau Talawang.
Program ini digagas Wiyatno untuk memfasilitasi relokasi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat lokal, khususnya yang terdampak banjir. Program tersebut dirancang untuk mendukung pengembangan permukiman terpadu berbasis pertanian dan kearifan lokal.
Kementerian Transmigrasi juga telah menyetujui dan mendukung usulan Program Transmigrasi Lokal Ngaju Bersinar di Kabupaten Kapuas. “Tahun ini akan dilakukan kegiatan penyusunan RKT (rencana kerja transmigrasi) oleh Kementerian Transmigrasi. Sehingga kegiatan menjadi tertata dengan baik,” ungkap Wiyatno.
Program tersebut juga telah disampaikan kepada Gubernur Kalimantan Tengah H Agustiar Sabran. Bupati mengaku, gubernur sangat mendukung program transmigrasi lokal ini dan akan membantu anggaran dari APBD Provinsi Kalteng yang selanjutnya akan dijadikan pilot projek bagi Kalimantan Tengah.
Melalui program tersebut, sebanyak 12.317 kepala keluarga (KK) rencananya akan direlokasi secara terstruktur ke wilayah-wilayah potensial di Kabupaten Kapuas. Untuk mendukung keberhasilan program tersebut, diperlukan luas lahan usaha sebesar 44.233,93 hektare, serta disiapkan RKT seluas 72.800 hektare.
Bupati menegaskan, transmigrasi lokal ini bukan sekadar perpindahan penduduk, tetapi merupakan program pembangunan wilayah terpadu yang melibatkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. “Kami berkomitmen memastikan setiap KK mendapatkan lahan yang layak serta akses terhadap fasilitas pendidikan, kesehatan, dan ekonomi,” tegas Wiyatno.
Di sektor infrastruktur jalan dan jembatan, Wiyatno berkomitmen membuka keterisolasian di wilayahnya. Di antaranya, buka keterisolasian Desa Terusan, pembangunan jalan menuju Pelabuhan Batanjung Kecamatan Kapuas Kuala. Pembangunan Jalan Basarang menuju Mandumai.
Selain itu, membuka keterisolasian di wilayah hulu dengan membangun ruas jalan antar-kecamatan. Yakni dari ruas Jalan Mantangai – Timpah – Pujon – Jangkang – Sei Hanyo – Sei Pinang. “Akses jalan darat merupakan urat nadi perekonomian. Untuk itu kami berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur jalan yang memadai di Kabupaten Kapuas,” kata Wiyatno.
Untuk pembangunan ruas jalan yang menghubungkan Kota Kuala Kapuas ke Terusan akan dibangun tahun ini. Bupati menargetkan pada tahun 2027, kendaraan roda empat sudah bisa menjangkau Desa Terusan. “Keberadaan infrastruktur ini diharapkan mempermudah mobilisasi termasuk angkutan hasil pertanian. Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat di desa tersebut,” kata Wiyatno.
Sedangkan terkait tata kelola keuangan daerah, Wiyatno juga berkomitmen untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Pada 100 hari pertama, Wiyatno bekerja keras menindaklanjuti apa yang menjadi rekomendasi dan catatan BPK RI Perwakilan Kalteng mulai tahun anggaran 2021 hingga tahun anggaran 2024.
“Saya meminta kepada pihak terkait agar mematuhi dan melaksanakan apa yang menjadi catatan dan rekomendasi BPK RI. Alhamdulillah para pihak terkait juga berkomitmen melaksanakan apa yang menjadi rekomendasi BPK,” kata dia.
Sehingga, lanjut dia, Kabupaten Kapuas yang sebelumnya dua tahun berturut-turut mendapat opini wajar dengan pengecualian (WDP) dari BPK RI, kini bisa kembali mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP).
“Alhamdulillah, LHP atas LKPD Kabupaten Kapuas tahun anggaran 2024 Kabupaten Kapuas mendapat opini WTP,” tandasnya. (art)