Jumat, September 20, 2024
29.1 C
Palangkaraya

Pertunjukkan Sendratari Nyai Balau Pukau Penonton

PALANGKA RAYA – Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalteng melalui UPT Taman Budaya kembali menggelar seni budaya Kalteng Pagelaran Sendratari Nyai Balau Part 2 dengan judul “Pertempuran Terakhir”. Pagelaran yang diselenggarakan pada Sabtu 12 Juni 2021 di UPT Taman Budaya Kalteng, Jalan Temanggung Tilung XIII, dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng Guntur Taladjan.

Kepada awak media, Guntur Taladjan mengatakan, pagelaran merupakan bagian dari edukasi, sosialisasi, dan promosi. Meski dalam kondisi Pandemi Covid-19, pihaknya tetap mengedepankan protokol kesehatan.

“Penonton sangat antusias, sehingga kami harus menutup pintu gerbang karena kapasitas gedung pertunjukkan sudah mencukupi, pada masa pandemi seperti ini,” Kata Guntur pada media Sabtu (12/06).

Baca Juga :  Sukseskan Vaksinasi dan Edukasi Prokes, Harapan Gubernur kepada Perguruan Tinggi di Kalteng

“Nyai Balau digambarkan sebagai sosok wanita yang cantik, memiliki rambut panjang (balau). Ia turut berjuang bersama para pahlawan laki-laki. Meskipun sakti, Nyai Balau dikenal baik hati dan tidak sombong. Selain itu, Nyai Balau digambarkan memiliki sifat sopan dalam bertutur kata serta santun perilakunya, penurut serta taat kepada orang tuanya,” ucap Guntur.

Melalui panggung ini, menjadi cara pihaknya menjaga kreativitas seni budaya, dan kearifan lokal di Kalteng, agar dapat bertahan di tengah pandemi. Namun dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Di tempat yang sama, Kepala UPT Taman Budaya Kalteng Suraji menyampaikan, acara digelar melalui sistem luring dan daring, dimana hanya menampilkan pementasan teater Sendratari Nyai Balau.

Baca Juga :  RSUD Tamiang Layang Persiapkan Fasilitas Rehabilitasi Narkotika

“Kami mengharapkan acara ini dapat memberi sisi positif bagi para pelaku, dan pecinta seni budaya di Kalteng, untuk mengatraksikan, mengkolaborasikan, berinovasi dan menciptakan serta mempertahankan seni, budaya dan kearifan lokal di Kalteng pada umumnya,”harap Suraji.(dha/ko)

PALANGKA RAYA – Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalteng melalui UPT Taman Budaya kembali menggelar seni budaya Kalteng Pagelaran Sendratari Nyai Balau Part 2 dengan judul “Pertempuran Terakhir”. Pagelaran yang diselenggarakan pada Sabtu 12 Juni 2021 di UPT Taman Budaya Kalteng, Jalan Temanggung Tilung XIII, dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng Guntur Taladjan.

Kepada awak media, Guntur Taladjan mengatakan, pagelaran merupakan bagian dari edukasi, sosialisasi, dan promosi. Meski dalam kondisi Pandemi Covid-19, pihaknya tetap mengedepankan protokol kesehatan.

“Penonton sangat antusias, sehingga kami harus menutup pintu gerbang karena kapasitas gedung pertunjukkan sudah mencukupi, pada masa pandemi seperti ini,” Kata Guntur pada media Sabtu (12/06).

Baca Juga :  Sukseskan Vaksinasi dan Edukasi Prokes, Harapan Gubernur kepada Perguruan Tinggi di Kalteng

“Nyai Balau digambarkan sebagai sosok wanita yang cantik, memiliki rambut panjang (balau). Ia turut berjuang bersama para pahlawan laki-laki. Meskipun sakti, Nyai Balau dikenal baik hati dan tidak sombong. Selain itu, Nyai Balau digambarkan memiliki sifat sopan dalam bertutur kata serta santun perilakunya, penurut serta taat kepada orang tuanya,” ucap Guntur.

Melalui panggung ini, menjadi cara pihaknya menjaga kreativitas seni budaya, dan kearifan lokal di Kalteng, agar dapat bertahan di tengah pandemi. Namun dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Di tempat yang sama, Kepala UPT Taman Budaya Kalteng Suraji menyampaikan, acara digelar melalui sistem luring dan daring, dimana hanya menampilkan pementasan teater Sendratari Nyai Balau.

Baca Juga :  RSUD Tamiang Layang Persiapkan Fasilitas Rehabilitasi Narkotika

“Kami mengharapkan acara ini dapat memberi sisi positif bagi para pelaku, dan pecinta seni budaya di Kalteng, untuk mengatraksikan, mengkolaborasikan, berinovasi dan menciptakan serta mempertahankan seni, budaya dan kearifan lokal di Kalteng pada umumnya,”harap Suraji.(dha/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/