PALANGKA RAYA – Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) harus terus dilakukan. Persiapan terhadap hal tersebut sudah harus berjalan dan dikoordinasikan dengan baik menjelang puncak kemarau.
“Penanggulangan karhutla pada tahun 2024 harus diantisipasi lebih awal walaupun sedang musim hujan,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBPK Provinsi Kalteng Ahmad Toyib kepada media beberapa waktu lalu.
Ditegaskannya bahwa antisipasi bertujuan untuk mencegah gangguan pelaksanaan Upacara HUT RI ke 79 yang akan dilaksanakan di Ibukota Nusantara (IKN) pada 17 Agustus mendatang.
“Kita sudah melakukan rakor dengan BMKG, BNPB, BRIN, KLHK pada tanggal 28 Mei yang lalu. Sebab belajar dari pengalaman tahun sebelumnya, penanganan bisa maksimal. Sekarang walaupun masih musim hujan tetapi agenda nasional yang menjadi perhatian utama pemerintah pusat adalah rencana pelaksanaan HUT RI yang ke 79 di IKN bulan Agustus itu jangan sampai terganggu,” tegasnya lagi.
Antisipasi harus dilakukan bukan saat terjadi asap atau kebakaran. Tetapi bergerak dari sekarang dengan menyiapkan berbagai dukungan. Dari sisi sarpras, personil, pendanaan segala macam sudah siapkan.
Pemerintah pusat berpesan kepada pemprov Kalteng untuk mengimbau pemerintah kab/kota terutama yang berpotensi besar karhutla, segera menetapkan status paling tidak naik siaga jika sudah memenuhi indikatornya.
Potensi besar karhutla itu seperti Barito Selatan, Kapuas, Pulang Pisau, Kotim, Katingan, sebagian daerah Barat Sukamara, Pangkalan Bun sebagian. Kemudian yang menjadi sorotan untuk Pulang Pisau, Kapuas, Palangka Raya dan Katingan ini merupakan ring 1 nya provinsi.
“Karena memang berpotensi memberikan efek ke Ibukota Provinsi yaitu Palangka Raya. Ini yang terus menjadi perhatian kedepan,” jelasnya.
Antisipasi wilayah ring 1 Kota Palangka Raya seperti pengerahan satgas, menjadi perhatian khusus. Sehingga upaya, sapras, satgas darat dan udara lebih fokus. (Hms/nue)