NANGA BULIK – Musim kemarau yang terjadi di Kabupaten Lamandau mulai berdampak di Kabupaten Lamandau. Sejumlah lahan diketahui terbakar pada Kamis siang, (13/2/2025).
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kali ini melanda kebun sawit di sekitar desa, tepatnya di kawasan E1 atau Desa Bumi Agung, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau. Lokasi kebakaran berada di pinggiran Kota Nanga Bulik, dengan jarak perjalanan hanya sekitar 25 menit dari Ibu Kota.
Kepala BPBD Lamandau, Hendikel menyampaikan, kebakaran berhasil dikendalikan setelah dilakukan pemadaman selama hampir 3 jam dengan melibatkan petugas gabungan dari TRC BPBD Lamandau, dan Aparat Kepolisian, dan masyarakat setempat.
“Luasan yang terbakar sekitar 1 Haktar, dan seluruhnya sudah berhasil dipadamkan,” kata Hendikel.
Api membakar di semak belukar diatas lahan gambut yang menjalar diermukaan dan bawah kebun sawit warga. “Pemadaman dilakukan dengan mesin apung dan mobil Slip On BPBD,” jelasnya
Hendikel menambahkan, kendala di lapangan lokasi kejadian yang cukup jauh dan jalan sempit sehingga menyulitkan petugas untuk sampai ke lokasi memadamkan kebakaran. (lan/ans)
NANGA BULIK – Musim kemarau yang terjadi di Kabupaten Lamandau mulai berdampak di Kabupaten Lamandau. Sejumlah lahan diketahui terbakar pada Kamis siang, (13/2/2025).
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kali ini melanda kebun sawit di sekitar desa, tepatnya di kawasan E1 atau Desa Bumi Agung, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau. Lokasi kebakaran berada di pinggiran Kota Nanga Bulik, dengan jarak perjalanan hanya sekitar 25 menit dari Ibu Kota.
Kepala BPBD Lamandau, Hendikel menyampaikan, kebakaran berhasil dikendalikan setelah dilakukan pemadaman selama hampir 3 jam dengan melibatkan petugas gabungan dari TRC BPBD Lamandau, dan Aparat Kepolisian, dan masyarakat setempat.
“Luasan yang terbakar sekitar 1 Haktar, dan seluruhnya sudah berhasil dipadamkan,” kata Hendikel.
Api membakar di semak belukar diatas lahan gambut yang menjalar diermukaan dan bawah kebun sawit warga. “Pemadaman dilakukan dengan mesin apung dan mobil Slip On BPBD,” jelasnya
Hendikel menambahkan, kendala di lapangan lokasi kejadian yang cukup jauh dan jalan sempit sehingga menyulitkan petugas untuk sampai ke lokasi memadamkan kebakaran. (lan/ans)
