Kamis, September 26, 2024
22.6 C
Palangkaraya

Optimalkan Upaya Pemadaman Karhutla, Warga Diimbau Jangan Membakar

Gubernur Instruksikan Memaksimalkan Pencegahan

PALANGKA RAYA-Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran SIP memberikan perhatian serius terhadap kasus kebakaran hutan dan Lahan (Karhutla) beberapa wktu terakhir yang mulai mengalami peningkatan khususnya di Kota Palangka Raya dan juga Kabupaten lainnya di Kalteng.
Kepada Kalaksa Badan Pe­nanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Akhmad Toyib SSTP MSi, orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai tersebut menginstruksikan agar semakin memaksimalkan upaya pencegahan, sosialisasi dan himbauan juga mengoptimalkan upaya pemadaman jika terjadi karhutla dg tetap bersinergi dg seluruh anggota satgas karhutla yg sdh dibentuk dan stake holder pendukung lainnya. Sehingga kebakaran hutan dan lahan dapat diatasi dengan baik dan maksimal.
Anggota Tim Respon Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BP BPK) Provinsi Kalimantan Tengah terus sigap melakukan pemadaman lahan yang terbakar di wilayah Provinsi Kalteng, agar tidak terus meluas dan segera dipadamkan dengan baik.
“Kebakaran terjadi pada malam hari dan akibat kondisi lahan gambut yang kering sehingga mudah sekali terbakar.Hal itu yang kita lihat selama beberapa hari belakangan dan tim terus intens melakukan koordinasi serta pemadaman langsung h ke lapangan, jika terjadi kebakaran hutan dan laha, “kata Ahmad Toyib kepada media beberapa waktu lalu.
Menurutnya, untuk kejadian karhutla baik yang terjadi pada siang dan malam hari, anggota kita menerima laporan dari masyarakat bahwa telah terjadi kebakaran lahan sehingga tim yang sedang piket segera dan langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan.
Toyib menuturkan bahwa anggotanya telah menyiapkan unit mobil damkar dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman api. Pihaknya juga telah berupayakan melakukan pemadaman dengan menerjunkan personil dan perlengkapan lainnya, seperti unit mobil tangki, unit mobil personil, unit mesin pompa honda, nozzle dan roll selang serta perlengkapan lainnya yang perlu untuk digunakan dilapangan.
Toyib juga menghimbau seluruh masyarakat yang ada di Kalteng untuk tidak membakar lahan, sehingga dampaknya tidak menghambat aktifitas umum dan juga kesehatan masyarakat yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi.
Toyib menyampaikan agar masyarakat juga berhati-hati dalam melakukan aktivitasnya, terutama tidak membuang puntung rokok atau membakar sampah sembarangan. Meski saat ini masih terjadi hujan, lapisan bawah tanah terutama lahan gambut masih sangat kering dan belum kembali basah secara optimal, sehingga risiko terjadinya karhutla tetap tinggi.
Memasuki puncak musim kemarau tahun ini maka perlu adanya kesadaran dan kerja sama untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap karhutla. Kesiapsiagaan menghadapi karhutla ini lebih awal dilakukan untuk mengatisipasi dan mencegah akibat yang ditimbulkan, guna meminimalisir dampak kerusakan lingkungan serta dampak gangguan Kesehatan. Sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengantisipasi penanggulangan bencana secara terkoordinasi, terpadu, cepat dan tepat.
“Pelibatan masyarakat dalam upaya pencegahan juga dilakukan, sebab masyarakat menjadi faktor utama dalam upaya pencegahan karhutla. Salah satu contoh, setiap kegiatan pencegahan yang dilaksanakan oleh BPBPK Provinsi, BPBD Kabupaten/Kota masyarakat juga dilibatkan dan ditunjuk untuk ikut berpartisipasi di dalamnya. Seperti kegiatan Pos Lapangan yang berada di Kabupaten/Kota ini, masyarakat sekitar dilibatkan. Masyarakat yang tergabung dalam kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA), TNI/Polri di Kecamatan yang bertugas melaksanakan sosialisasi, edukasi dan patroli pencegahan serta melaksanakan pemadaman dini karhutla,” bebernya.
Selain itu, kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan adalah kunci keberhasilan dalam upaya mencegah terjadinya karhutla. (hms/nue)

Baca Juga :  Anak-Anak Harus Dibekali Masker

PALANGKA RAYA-Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran SIP memberikan perhatian serius terhadap kasus kebakaran hutan dan Lahan (Karhutla) beberapa wktu terakhir yang mulai mengalami peningkatan khususnya di Kota Palangka Raya dan juga Kabupaten lainnya di Kalteng.
Kepada Kalaksa Badan Pe­nanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Akhmad Toyib SSTP MSi, orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai tersebut menginstruksikan agar semakin memaksimalkan upaya pencegahan, sosialisasi dan himbauan juga mengoptimalkan upaya pemadaman jika terjadi karhutla dg tetap bersinergi dg seluruh anggota satgas karhutla yg sdh dibentuk dan stake holder pendukung lainnya. Sehingga kebakaran hutan dan lahan dapat diatasi dengan baik dan maksimal.
Anggota Tim Respon Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BP BPK) Provinsi Kalimantan Tengah terus sigap melakukan pemadaman lahan yang terbakar di wilayah Provinsi Kalteng, agar tidak terus meluas dan segera dipadamkan dengan baik.
“Kebakaran terjadi pada malam hari dan akibat kondisi lahan gambut yang kering sehingga mudah sekali terbakar.Hal itu yang kita lihat selama beberapa hari belakangan dan tim terus intens melakukan koordinasi serta pemadaman langsung h ke lapangan, jika terjadi kebakaran hutan dan laha, “kata Ahmad Toyib kepada media beberapa waktu lalu.
Menurutnya, untuk kejadian karhutla baik yang terjadi pada siang dan malam hari, anggota kita menerima laporan dari masyarakat bahwa telah terjadi kebakaran lahan sehingga tim yang sedang piket segera dan langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan.
Toyib menuturkan bahwa anggotanya telah menyiapkan unit mobil damkar dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman api. Pihaknya juga telah berupayakan melakukan pemadaman dengan menerjunkan personil dan perlengkapan lainnya, seperti unit mobil tangki, unit mobil personil, unit mesin pompa honda, nozzle dan roll selang serta perlengkapan lainnya yang perlu untuk digunakan dilapangan.
Toyib juga menghimbau seluruh masyarakat yang ada di Kalteng untuk tidak membakar lahan, sehingga dampaknya tidak menghambat aktifitas umum dan juga kesehatan masyarakat yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi.
Toyib menyampaikan agar masyarakat juga berhati-hati dalam melakukan aktivitasnya, terutama tidak membuang puntung rokok atau membakar sampah sembarangan. Meski saat ini masih terjadi hujan, lapisan bawah tanah terutama lahan gambut masih sangat kering dan belum kembali basah secara optimal, sehingga risiko terjadinya karhutla tetap tinggi.
Memasuki puncak musim kemarau tahun ini maka perlu adanya kesadaran dan kerja sama untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap karhutla. Kesiapsiagaan menghadapi karhutla ini lebih awal dilakukan untuk mengatisipasi dan mencegah akibat yang ditimbulkan, guna meminimalisir dampak kerusakan lingkungan serta dampak gangguan Kesehatan. Sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengantisipasi penanggulangan bencana secara terkoordinasi, terpadu, cepat dan tepat.
“Pelibatan masyarakat dalam upaya pencegahan juga dilakukan, sebab masyarakat menjadi faktor utama dalam upaya pencegahan karhutla. Salah satu contoh, setiap kegiatan pencegahan yang dilaksanakan oleh BPBPK Provinsi, BPBD Kabupaten/Kota masyarakat juga dilibatkan dan ditunjuk untuk ikut berpartisipasi di dalamnya. Seperti kegiatan Pos Lapangan yang berada di Kabupaten/Kota ini, masyarakat sekitar dilibatkan. Masyarakat yang tergabung dalam kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA), TNI/Polri di Kecamatan yang bertugas melaksanakan sosialisasi, edukasi dan patroli pencegahan serta melaksanakan pemadaman dini karhutla,” bebernya.
Selain itu, kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan adalah kunci keberhasilan dalam upaya mencegah terjadinya karhutla. (hms/nue)

Baca Juga :  Anak-Anak Harus Dibekali Masker

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/