PALANGKA RAYA-Kesenian dan budaya Bumi Isen Mulang sangat beragam. Menjaga, melestarikan hingga mempromosikannya perlu banyak cara dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Sebagai salah satu upaya, Pemko melalui Dewan Kesenian Palangka Raya (DKPR) bersama Komunitas Hitam Putih Borneo (HPB), mengelat lomba foto dan video dengan tema Bertutur Kultur.
Ketua DKPR Jimmy O Andin menyampaikan, foto dan video budaya sangat menarik untuk dijadikan bahan atau materi promosi dan edukasi. Sehingga, semangat belajar dan melestarikan budaya terus terjaga lintas generasi.
“Sebelumnya terima kasih kepada Pemko Palangka Raya memfasilitasi kegiatan kita, terima kasih juga Komunitas Hitam Putih Borneo dan para pecinta foto dan video. Silakan ikut. Gratis,” ungkap Jimmy yang juga empunya sekaligus Pembina Sanggar Tut Wuri Handayani.
Jimmy berharap, melalui foto dan video budaya yang dilengkapi cerita atau narasi yang baik, menjadi salah satu cara membangkitkan semangat budaya dan kesenian Palangka Raya. Sehingga, masyarakat semakin mencintai budaya dan kesenian daerah, para seniman maupun budayawan pun terus bersemangat berkarya.
Terlebih, sambung Jimmy, hasil lomba foto dan video sekaligus narasinya, diabadikan dalam bentuk buku.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Lomba Foto dan Video Bertutur Kultur Deny Krisbiyantoro mengatakan, lomba dibuka sejak 3 Oktober sampai 3 November. Pengumuman lomba dilakukan semi virtual, dengan rangkaian Festival Tut Wuri Handayani pada 6 November.
Pengajuan karya melalui https://bit.ly/foto_bertuturkultur dan https://bit.ly/video_bertuturkultur. Syarat dan ketentuan lainnya bisa dilihat di instagram @hitamputihborneo dan sponsor lainnya.
Lomba foto dan video Bertutur Kultur digelar Pemko Palangka Raya, Dewan Kesenian Palangka Raya (DKPR), didukung Borneo Nature Foundation (BNF), Penerbit Cangkir Pustaka, Penerbit Buku Tika, Studio Great Production, Yukita Cuci, Kelas Foto Borneo (KFB), dan media partner Kalteng TV, Kalteng.co, kaltengonline.com dan lainnya. (abe)