SAMPIT-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim), akan memberikan biaya pendidikan kepada anak putus sekolah yang berada di wilayah pedalamam. Hal itu dilakukan dengan harapan nantinya, bisa ditugaskan kembali ke daerah asal mereka.
“Program iini bukan hanya sebatas beasiswa sekolah saja, namun juga biaya hidup, juga akan diberikan,” ujar Bupati Kotim Halikinnor, Senin (28/6). Program tersebut, kata Halikin sebagai upaya untuk mengatasi kekurangan guru dan tenaga kesehatan di pedalaman.
Selama ini, kata Halikinnor, tidak sedikit Aparatur Sipil Negara (ASN) baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau tenaga kontrak yang minta pindah ke kota, atau bahkan mangkir dari tugas, karena berada di pedalaman. Dikatakan Halikinnor, untuk mengatasi hal tersebut, perlu mencari putra daerah yang memang tinggal di desa wilayah pedalaman. Nantinya, akan dibuat perjanjian saat lulus untuk kembali bertugas di desa mereka.
“Minimal nantinya ada 2 hingga 3 orang yang akan dibiayai sekolah dan kebutuhan makan minumnya. Program tersebut diharapkan dapat mulai dilaksanakan pada 2022 mendatang. Mudah-mudahan tidak ada kendala, sehingga program tersebut bisa terwujud,” jelas Halikin.
Sebelumnya, Pemkab Kotim melalui Beasiswa Gerbang Mentaya, memberikan beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa yang berprestasi Rp 1 miliar. Pemberian beasiswa tersebut diperuntukan untuk membantu pelajar dan mahasiswa di daerah itu yang berpestasi di dalam menempuh pendidikan.
Beasiswa tersebut diberikan untuk 380 orang. Rinciannya, beasiswa gerbang mentaya kurang mampu untuk diploma III, IV dan strata I sebanyak 250 orang, dengan total Rp 625.000.000, dan nominal per orang mendapatkan Rp 2,5 juta. Sedangkan untuk strata II yakni 5 orang, sebesar Rp 10 juta, dengan nominal Rp 2 juta per orang. (sli/uni)