BANYAK orang merasa nyaman tidur dengan kipas angin yang menyala semalaman, apalagi di tengah cuaca panas. Tapi, benarkah kebiasaan ini aman untuk kesehatan?
Menurut sejumlah dokter, tidur dengan kipas angin tidak selalu berbahaya, tetapi ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, terutama jika dilakukan setiap hari.
Risiko Tidur dengan Kipas Angin:
1. Kulit dan saluran pernapasan kering
Kipas angin bisa mengurangi kelembapan udara, membuat kulit, tenggorokan, dan hidung jadi kering saat bangun tidur.
2. Masuk angin atau pegal-pegal
Terkena hembusan angin terus-menerus di satu area tubuh bisa menyebabkan otot kaku dan nyeri, terutama leher dan punggung.
3. Memperparah alergi atau asma
Kipas angin bisa menyebarkan debu atau partikel mikro di udara yang memicu alergi, bersin-bersin, bahkan serangan asma.
“Bagi orang sehat, penggunaan kipas tidak masalah. Tapi pastikan sirkulasi udara baik, dan jangan arahkan langsung ke tubuh,” ujar dr. Rina Hariani, Sp.P (dokter spesialis paru).
Tips Aman Tidur dengan Kipas Angin:
1. Gunakan timer agar kipas mati otomatis saat sudah tertidur.
2. Jauhkan posisi kipas dari arah langsung ke tubuh.
3. Rutin bersihkan baling-baling kipas dari debu.
4. Alternatif: gunakan humidifier jika udara kamar terlalu kering.
Tidur dengan kipas angin tidak sepenuhnya berbahaya, tapi penting untuk memperhatikan arah angin, durasi pemakaian, dan kebersihan alat.
Kenyamanan tidur tetap penting, tapi jangan sampai mengorbankan kesehatan jangka panjang.(*afa)