Jumat, November 22, 2024
23.5 C
Palangkaraya

Harapan Anggota Dewan kepada Para Orang Tua di Barito Utara

Perhatikan Permainan Anak-Anak

MUARA TEWEH-Anggota Dewan Perwakilan Rayat Daerah Kabupaten Barito Utara (DPRD Batara) H Tajeri minta kepada para orang tua agar mengawasi anak atau murid sekolah dasar (SD) yang ada di daerah itu, supaya tidak membawa permainan lato-lato ke sekolah. Karena permainan anak-anak tersebut dinilai bisa membahayakan anak-anak.

Wakil rakyat dari Partai Ge­rindra tersebut menyampaikan hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban, khususnya menghindari bahaya dari permainan lato-lato tersebut.

“Bagi orang tua yang memiliki anak-anak yang masih belum mengerti akan risiko permainan lato-lato tersebut yang bisa membahayakan. Permainan lato-lato yang sempat viral dulu di berbagai daerah, sempat meng­akibatkan cidera ringan hingga parah pada anak yang kurang kehati-hatian ataupun tidak dapat menggunakannya dengan baik,” kata Tajeri yang juga menjabat sebagai ketua Komisi III di DPRD Barito Utara itu, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Fraksi Demokrat Siap Membahas Perubahan RPJMD

Anggota dewan tersebut juga mengatakan, permainan ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dirinya masih di sekolah dasar dulu. Tapi sudah lama menghilang, kemungkinan karena banyaknya jenis permainan yang bermunculan dengan beraneka ragam harga.

“Kemungkinan berimbas karena perekonomian sekarang sedang lesu, harga karet anjlok, rotan juga demikian dan lain-lain komuditi banyak yang harganya menurun, sehingga pendapatan masyarakat menurun. Untuk membeli mainan yang harganya mahal tidak terjangkau, anak perlu permaianan untuk berlibur dan mengisi waktu, timbul kembali alat permainan ini, harga murah dan terjangkau,” akuinya.

Menurut dia, sebagai orang tua juga harus waspada dan memperhatikan terhadap permainan ini. Dua bola yang diikatkan ke tali tersebut terbuat dari benda yang keras dan padat. “Tidak menutup kemungkinan talinya bisa putus dan melayang ke tubuh anak yang sedang bermain atau orang di sekitarnya,” tegasnya.

Baca Juga :  Perlu Peningkatan Sektor Peternakan

“Saya mengimbau kepada Dinas Pendidikan Barito Utara agar sekolah tidak membolehkan anak-anak membawa permainan lato-lato maupun jenis mainan yang dirasa membahayakan ke sekolah. Apalagi pada saat jam pelajaran. Semoga kita semua terhindar dari segala musibah dari permainan tersebut,” ungkapnya. (noy*/ens)

MUARA TEWEH-Anggota Dewan Perwakilan Rayat Daerah Kabupaten Barito Utara (DPRD Batara) H Tajeri minta kepada para orang tua agar mengawasi anak atau murid sekolah dasar (SD) yang ada di daerah itu, supaya tidak membawa permainan lato-lato ke sekolah. Karena permainan anak-anak tersebut dinilai bisa membahayakan anak-anak.

Wakil rakyat dari Partai Ge­rindra tersebut menyampaikan hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban, khususnya menghindari bahaya dari permainan lato-lato tersebut.

“Bagi orang tua yang memiliki anak-anak yang masih belum mengerti akan risiko permainan lato-lato tersebut yang bisa membahayakan. Permainan lato-lato yang sempat viral dulu di berbagai daerah, sempat meng­akibatkan cidera ringan hingga parah pada anak yang kurang kehati-hatian ataupun tidak dapat menggunakannya dengan baik,” kata Tajeri yang juga menjabat sebagai ketua Komisi III di DPRD Barito Utara itu, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Fraksi Demokrat Siap Membahas Perubahan RPJMD

Anggota dewan tersebut juga mengatakan, permainan ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dirinya masih di sekolah dasar dulu. Tapi sudah lama menghilang, kemungkinan karena banyaknya jenis permainan yang bermunculan dengan beraneka ragam harga.

“Kemungkinan berimbas karena perekonomian sekarang sedang lesu, harga karet anjlok, rotan juga demikian dan lain-lain komuditi banyak yang harganya menurun, sehingga pendapatan masyarakat menurun. Untuk membeli mainan yang harganya mahal tidak terjangkau, anak perlu permaianan untuk berlibur dan mengisi waktu, timbul kembali alat permainan ini, harga murah dan terjangkau,” akuinya.

Menurut dia, sebagai orang tua juga harus waspada dan memperhatikan terhadap permainan ini. Dua bola yang diikatkan ke tali tersebut terbuat dari benda yang keras dan padat. “Tidak menutup kemungkinan talinya bisa putus dan melayang ke tubuh anak yang sedang bermain atau orang di sekitarnya,” tegasnya.

Baca Juga :  Perlu Peningkatan Sektor Peternakan

“Saya mengimbau kepada Dinas Pendidikan Barito Utara agar sekolah tidak membolehkan anak-anak membawa permainan lato-lato maupun jenis mainan yang dirasa membahayakan ke sekolah. Apalagi pada saat jam pelajaran. Semoga kita semua terhindar dari segala musibah dari permainan tersebut,” ungkapnya. (noy*/ens)

Artikel Terkait

Fraksi PDIP Menyampaikan Lima Masukan

Harus Cek Berkala dan Ganti Kabel Listrik

Waspadai Kabut Asap

Dewan Apresiasi Simulasi Sispamkota

Terpopuler

Artikel Terbaru

/