Sementara itu, salah satu tokoh agama, Pendeta Asplin Golvin mengaku sangat keprihatinan, miris, dan sedih dengan peredaran narkoba di daerah ini. Karena mengakibatkan ada keluarga yang berantakan dan anak muda kehilangan masa depan.
“Kami ingin dalam pemberantasan narkoba, jangan hanya menangkap pemakai dan pengedar saja, tetapi harus ada aksi lain berupa sosialisasi. Salah satunya dengan melakukan pemasangan baliho dan lainnya,” katanya.
Tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat yang hadir dalam pertemuan itu yakni Pendeta Ananiel Mulyanto, Pendeta Asplin Golvin, Pendeta Karel Ataupah, Pendeta Rayaniatie Diangkan, pengurus Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan (MD-AHK) Ode, Perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gurnadi dan tokoh masyarakat Anthony L Djaga. (okt/ens)