Sabtu, April 27, 2024
24.9 C
Palangkaraya

Dewan Minta Masyarakat Mewaspadai DBD di Gumas

Fogging untuk Mencegah Demam Berdarah

KUALA KURUN – Sejumlah pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) telah melaksanakan fogging di wilayahnya. Kegiatan ini untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD). Diantaranya adalah puskesmas di Kurun, Tampang Tumbang Anjir dan Tewah yang telah melakukan fogging.
”Kami mengapresiasi sejumlah puskesmas yang telah melakukan fogging. Semoga tindakan tersebut bisa mencegah bertambahnya kasus DBD di wilayahnya masing-masing,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Iceu Purnamasari, Senin (29/5).
Setelah dilakukan fogging, menurut Iceu, perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut, terkait apa yang perlu diperhatikan dan diperbaiki serta tetap waspada dengan penyebaran DBD di wilayah kerja masing-masing puskesmas. Untuk itu, masyarakat di Gumas diminta untuk tetap waspada.
”Jangan sampai lengah, karena fogging kemarin hanya terpusat pada satu wilayah saja, masih ada daerah lain yang perlu perhatian, sehingga kasus DBD tidak terus bertambah,” ungkap politikus Partai Golongan Karya (Golkar) ini.
Legislator dari daerah pemilihan (dapil) I mencakup Kecamatan Kurun, Mihing Raya dan Sepang ini minta kepada masyarakat agar menerapkan 3M plus yakni menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang-barang bekas, serta pola hidup sehat untuk mencegah DBD.
”Plusnya itu adalah menggunakan obat anti nyamuk, memasang jaring kawat di ventilasi, menaburkan bubuk abate di bak mandi, tidak menggantungkan banyak baju di kamar dan lainnya. Dengan upaya itu, kami berharap kasus DBD di daerah ini tidak bertambah,” ujarnya.
Sebelumnya, Puskesmas Tewah melaksanakan fogging di RT 16 dan 17 Kelurahan Tewah serta Desa Teluk Lawah. Ini dilakukan karena ada sejumlah kasus DBD di wilayah tersebut. Kemudian Puskesmas Kurun juga melakukan fogging di RT 01 Kelurahan Kuala Kurun. Fogging dilakukan karena di RT itu ada empat warga yang terkena DBD, dan ditemukan jentik nyamuk di sekitarnya.
”Kalau di Puskesmas Tampang Tumbang Anjir, dilakukan fogging karena ada 15 kasus DBD, khususnya di Jalan S Parman, RT 5 Transbangdep, Kelurahan Tampang Tumbang Anjir,” kata Kepala Puskesmas Tampang Tumbang Anjir Nevie Ervina.
Sehari sebelum dilakukan fogging, tambah dia, petugas puskesmas telah memberi surat kepada ketua RT setempat untuk diberitahukan kepada warga. Surat itu berupa imbauan terkait apa saja yang perlu dilakukan sebelum, saat dan setelah dilakukan fogging. Ini demi keamanan warga.
”Kami berharap kasus DBD tidak kembali bertambah. Tapi apabila kembali ada 3-4 kasus DBD di lokasi berdekatan, maka kembali akan dilakukan fogging di wilayah tersebut,” akuinya. (okt/ens)

Baca Juga :  Harus Meningkatkan Budaya Membaca

KUALA KURUN – Sejumlah pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) telah melaksanakan fogging di wilayahnya. Kegiatan ini untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD). Diantaranya adalah puskesmas di Kurun, Tampang Tumbang Anjir dan Tewah yang telah melakukan fogging.
”Kami mengapresiasi sejumlah puskesmas yang telah melakukan fogging. Semoga tindakan tersebut bisa mencegah bertambahnya kasus DBD di wilayahnya masing-masing,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Iceu Purnamasari, Senin (29/5).
Setelah dilakukan fogging, menurut Iceu, perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut, terkait apa yang perlu diperhatikan dan diperbaiki serta tetap waspada dengan penyebaran DBD di wilayah kerja masing-masing puskesmas. Untuk itu, masyarakat di Gumas diminta untuk tetap waspada.
”Jangan sampai lengah, karena fogging kemarin hanya terpusat pada satu wilayah saja, masih ada daerah lain yang perlu perhatian, sehingga kasus DBD tidak terus bertambah,” ungkap politikus Partai Golongan Karya (Golkar) ini.
Legislator dari daerah pemilihan (dapil) I mencakup Kecamatan Kurun, Mihing Raya dan Sepang ini minta kepada masyarakat agar menerapkan 3M plus yakni menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang-barang bekas, serta pola hidup sehat untuk mencegah DBD.
”Plusnya itu adalah menggunakan obat anti nyamuk, memasang jaring kawat di ventilasi, menaburkan bubuk abate di bak mandi, tidak menggantungkan banyak baju di kamar dan lainnya. Dengan upaya itu, kami berharap kasus DBD di daerah ini tidak bertambah,” ujarnya.
Sebelumnya, Puskesmas Tewah melaksanakan fogging di RT 16 dan 17 Kelurahan Tewah serta Desa Teluk Lawah. Ini dilakukan karena ada sejumlah kasus DBD di wilayah tersebut. Kemudian Puskesmas Kurun juga melakukan fogging di RT 01 Kelurahan Kuala Kurun. Fogging dilakukan karena di RT itu ada empat warga yang terkena DBD, dan ditemukan jentik nyamuk di sekitarnya.
”Kalau di Puskesmas Tampang Tumbang Anjir, dilakukan fogging karena ada 15 kasus DBD, khususnya di Jalan S Parman, RT 5 Transbangdep, Kelurahan Tampang Tumbang Anjir,” kata Kepala Puskesmas Tampang Tumbang Anjir Nevie Ervina.
Sehari sebelum dilakukan fogging, tambah dia, petugas puskesmas telah memberi surat kepada ketua RT setempat untuk diberitahukan kepada warga. Surat itu berupa imbauan terkait apa saja yang perlu dilakukan sebelum, saat dan setelah dilakukan fogging. Ini demi keamanan warga.
”Kami berharap kasus DBD tidak kembali bertambah. Tapi apabila kembali ada 3-4 kasus DBD di lokasi berdekatan, maka kembali akan dilakukan fogging di wilayah tersebut,” akuinya. (okt/ens)

Baca Juga :  Harus Meningkatkan Budaya Membaca

Artikel Terkait

Harus Dukung Percepatan Jaringan Listrik

Perlu Bimbingan Teknis Pemandu Wisata

Bisa Dimanfaatkan Para Kades dan Lurah

Bantuan Sosial Harus Tepat Sasaran

Perubahan APBD Merupakan Hal Biasa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/