Rabu, Februari 5, 2025
32.9 C
Palangkaraya

DPRD Apresiasi Perusahaan Sawit Dukung Ketahanan Pangan

PALANGKA RAYA – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan dengan berpartisipasi dalam program penanaman jagung serentak satu juta hectare, beberapa waktu lalu.

Program ini juga melibatkan Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (Polda Kalteng) serta para petani lokal, dengan lokasi penanaman di Area Kelompok Tani Elea Farm, Desa Tumbang Talaken, Kecamatan Rakumpit, seluas 1.200 hektare.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional serta mendorong kesejahteraan petani di Kalimantan Tengah. Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk perusahaan kelapa sawit, diharapkan sektor pertanian dan perkebunan dapat berjalan beriringan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Baca Juga :  Cegah Karhutla, GAPKI Kalteng Jalin Kolaborasi dengan Sejumlah Lembaga

Program ini mendapat apresiasi dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya Komisi II yang membidangi perekonomian dan sumber daya alam. Salah satu anggota Komisi II, Sengkon, menilai bahwa program ini adalah langkah positif dalam meningkatkan produksi pangan di daerah.

“Kami mengapresiasi inisiatif ini karena sejalan dengan upaya meningkatkan ketahanan pangan, baik di tingkat daerah maupun nasional. Selain itu, ini juga menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan petani, khususnya di Kalimantan Tengah,” kata Sengkon, Senin (3/2/2025).

Ia juga menekankan pentingnya kontribusi perusahaan kelapa sawit dalam mendukung program pemerintah daerah yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat.

“Kita berharap perusahaan sawit memiliki tanggung jawab terhadap daerah. Mereka sudah membangun usaha dan mendapatkan keuntungan di tempat kita, maka masyarakat juga harus ikut menikmati manfaatnya. Termasuk dengan mendukung program ketahanan pangan yang sedang dijalankan,” tambahnya.

Baca Juga :  Aset Daerah Harus Dikelola dengan Maksimal

Program penanaman jagung ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi petani lokal, baik dari segi peningkatan hasil produksi maupun kesejahteraan ekonomi. Selain itu, keterlibatan berbagai pihak, termasuk pengusaha sawit, menandakan adanya sinergi antara sektor pertanian dan perkebunan dalam menciptakan ketahanan pangan yang lebih kuat serta berkelanjutan. (ovi/ens)

PALANGKA RAYA – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan dengan berpartisipasi dalam program penanaman jagung serentak satu juta hectare, beberapa waktu lalu.

Program ini juga melibatkan Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (Polda Kalteng) serta para petani lokal, dengan lokasi penanaman di Area Kelompok Tani Elea Farm, Desa Tumbang Talaken, Kecamatan Rakumpit, seluas 1.200 hektare.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional serta mendorong kesejahteraan petani di Kalimantan Tengah. Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk perusahaan kelapa sawit, diharapkan sektor pertanian dan perkebunan dapat berjalan beriringan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Baca Juga :  Cegah Karhutla, GAPKI Kalteng Jalin Kolaborasi dengan Sejumlah Lembaga

Program ini mendapat apresiasi dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya Komisi II yang membidangi perekonomian dan sumber daya alam. Salah satu anggota Komisi II, Sengkon, menilai bahwa program ini adalah langkah positif dalam meningkatkan produksi pangan di daerah.

“Kami mengapresiasi inisiatif ini karena sejalan dengan upaya meningkatkan ketahanan pangan, baik di tingkat daerah maupun nasional. Selain itu, ini juga menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan petani, khususnya di Kalimantan Tengah,” kata Sengkon, Senin (3/2/2025).

Ia juga menekankan pentingnya kontribusi perusahaan kelapa sawit dalam mendukung program pemerintah daerah yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat.

“Kita berharap perusahaan sawit memiliki tanggung jawab terhadap daerah. Mereka sudah membangun usaha dan mendapatkan keuntungan di tempat kita, maka masyarakat juga harus ikut menikmati manfaatnya. Termasuk dengan mendukung program ketahanan pangan yang sedang dijalankan,” tambahnya.

Baca Juga :  Aset Daerah Harus Dikelola dengan Maksimal

Program penanaman jagung ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi petani lokal, baik dari segi peningkatan hasil produksi maupun kesejahteraan ekonomi. Selain itu, keterlibatan berbagai pihak, termasuk pengusaha sawit, menandakan adanya sinergi antara sektor pertanian dan perkebunan dalam menciptakan ketahanan pangan yang lebih kuat serta berkelanjutan. (ovi/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/