Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Pemkab Diminta Perjuangkan Listrik di Kecamatan Bukit Santuai

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diminta untuk memperjuangkan agar aliran listrik dari PLN di wilayah utara dapat dinikmati masyarakat. Khususnya di Kecamatan Bukit Santuai seperti Desa Tumbang Tilap, Tumbang Kementing, Tumbang Penyahuan dan Tanah Haluan.

“Kami minta pemerintah daerah segera memperjuangkan listrik dari PLN untuk desa di Kecamatan Bukit Santuai, kasian masyarakat di wilayah tersebut belum bisa menikmati listrik,” kata Anggota DPRD Kabupaten Kotim Hendra Sia, Jumat (11/3).

Menurutnya aspirasi untuk aliran listrik ini sudah seringkali disampaikan oleh masyarakat desa. Apalagi pada saat melakukan reses di wilayah tersebut, karena warga sangat menginginkan agar aliran listrik PLN dapat masuk ke desa mereka, sehingga dapat meningkatkan produktivitas masyarakat desa.

Baca Juga :  Perusahaan Diminta Mempekerjakan Tenaga Lokal

“Dengan adanya listrik masuk desa, bisa memberikan nilai tambah ekonomi di desa tersebut, juga mendorong anak-anak dapat  belajar, sehingga kualitas pendidikan juga dapat meningkat,” ujar Hendra Sia.

Dirinya mengatakan selama ini warga desa menggunakan generator set (genset) untuk penerangan, Sedangkan pada tengah malam warga lebih memilih untuk mematikan genset untuk menghemat bahan bakar.

“Selain itu warga harus mengeluarkan biaya lebih untuk pembelian bahan bakar minyak apabila mereka ingin menggunakan genset, apalagi hingga sampai pagi,” ucap Hendra Sia.

Ia juga meminta, Pemerintah Kabupaten Kotim lebih agresif dan responsif terhadap kendala yang dihadapi PLN untuk memasang aliran listrik di wilayah Desa Kecamatan Bukit Santuai, karena informasi yang di dapat ada perusahaan yang keberatan terhadap adanya aliran listrik yang harus melewati pohon kelapa sawit.

Baca Juga :  Harus Ada Solusi Kekurangan Armada Pengangkut Sampah

“Pemerintah harus dapat berkoordinasi dengan pihak perusahaan agar mau merelakan pohon sawitnya ditebang untuk dilewati aliran listrik, hal ini untuk kepentingan masyarakat di desa tersebut,” terang Hendra Sia. (bah/ans/ko)

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diminta untuk memperjuangkan agar aliran listrik dari PLN di wilayah utara dapat dinikmati masyarakat. Khususnya di Kecamatan Bukit Santuai seperti Desa Tumbang Tilap, Tumbang Kementing, Tumbang Penyahuan dan Tanah Haluan.

“Kami minta pemerintah daerah segera memperjuangkan listrik dari PLN untuk desa di Kecamatan Bukit Santuai, kasian masyarakat di wilayah tersebut belum bisa menikmati listrik,” kata Anggota DPRD Kabupaten Kotim Hendra Sia, Jumat (11/3).

Menurutnya aspirasi untuk aliran listrik ini sudah seringkali disampaikan oleh masyarakat desa. Apalagi pada saat melakukan reses di wilayah tersebut, karena warga sangat menginginkan agar aliran listrik PLN dapat masuk ke desa mereka, sehingga dapat meningkatkan produktivitas masyarakat desa.

Baca Juga :  Perusahaan Diminta Mempekerjakan Tenaga Lokal

“Dengan adanya listrik masuk desa, bisa memberikan nilai tambah ekonomi di desa tersebut, juga mendorong anak-anak dapat  belajar, sehingga kualitas pendidikan juga dapat meningkat,” ujar Hendra Sia.

Dirinya mengatakan selama ini warga desa menggunakan generator set (genset) untuk penerangan, Sedangkan pada tengah malam warga lebih memilih untuk mematikan genset untuk menghemat bahan bakar.

“Selain itu warga harus mengeluarkan biaya lebih untuk pembelian bahan bakar minyak apabila mereka ingin menggunakan genset, apalagi hingga sampai pagi,” ucap Hendra Sia.

Ia juga meminta, Pemerintah Kabupaten Kotim lebih agresif dan responsif terhadap kendala yang dihadapi PLN untuk memasang aliran listrik di wilayah Desa Kecamatan Bukit Santuai, karena informasi yang di dapat ada perusahaan yang keberatan terhadap adanya aliran listrik yang harus melewati pohon kelapa sawit.

Baca Juga :  Harus Ada Solusi Kekurangan Armada Pengangkut Sampah

“Pemerintah harus dapat berkoordinasi dengan pihak perusahaan agar mau merelakan pohon sawitnya ditebang untuk dilewati aliran listrik, hal ini untuk kepentingan masyarakat di desa tersebut,” terang Hendra Sia. (bah/ans/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/