Jumat, September 20, 2024
36.3 C
Palangkaraya

Dishub Diminta Pasang Rambu Lalu Lintas

Di Jalan yang Rawan Kecelakaan

SAMPIT– Kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi di jalan HM Arsyad harus di sikapi oleh pemerintah daerah melalui instansi terkait, dengan memang rambu peringatan untuk pengguna jalan di daerah yang rawan kecelakaan tersebut. Hal tersebut dapat mengurangi angka kecelakaan, karena selama ini tidak ada rambu-rambu jalan di jalur tersebut.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Bima Santoso mendesak pemerintah daerah menyikapi setiap kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalur HM Arsyad, dan mendesak  pemerintah daerah melalui instansi terkait yaitu Dinas Perhubungan untuk memasang rambu-rambu peringatan dan larangan untuk pengguna jalan.

Baca Juga :  Prosesi Wisuda Sekolah Tidak Boleh Dipaksakan

“Kondisi jalan HM Arsyad memang padat akan kendaraan, dan itu juga menjadi  penyebab kecelakaan lalu lintas di jalur tersebut. Selain itu juga tingkat kewaspadaan dari pengendara kurang sehingga sangat rentan menyebabkan kecelakaan,” ujar Bima Santoso saat dibincangi di ruang kerjanya, Kamis (24/3).

Dirinya merasa prihatin karena jalur tersebut yang sering menelan korban jiwa, harusnya Pemerintah daerah jangan hanya bisa berdiam diri saja, Harusnya ada aksi untuk menyikapi supaya tidak ada kejadian kecalakaan lalu lintas yang terus berulang.

“Saya sangat prihatin angka kecelakaan lalu lintas di jalur HM Arsyad ini bisa tergolong yang paling tinggi dibanding jalur yang lain. Sayangnya juga di jalur ini justru minim rambu peringatan yang dipasang dari pemerintah. Mestinya, ada rambu peringatan untuk berhati-hati atau area rawan kecelakaan dan sejenisnya,“ ucap Bima.

Baca Juga :  Minta Bidang Peternakan Jadi Skala Prioritas

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini juga  mengatakan para pengusaha (investor) kedepannya harus memikirkan jalur khusus untuk menuju Pelabuhan Bagendang, sehingga mereka tidak semata mengandalkan jalan umum sebagai kegiatan usaha mereka.

“Kita dorong agar pengusaha membangun jalan khusus, karena tidak mungkin 10 sampai 20 tahun kedepan angkutan perusahaan tetap melewati jalur umum, makanya harus dimulai dari sekarang, sehingga nantinya tidak menganggu lalu lintas jalan umum lagi,” tutupnya.(bah/ans/ko)

Di Jalan yang Rawan Kecelakaan

SAMPIT– Kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi di jalan HM Arsyad harus di sikapi oleh pemerintah daerah melalui instansi terkait, dengan memang rambu peringatan untuk pengguna jalan di daerah yang rawan kecelakaan tersebut. Hal tersebut dapat mengurangi angka kecelakaan, karena selama ini tidak ada rambu-rambu jalan di jalur tersebut.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Bima Santoso mendesak pemerintah daerah menyikapi setiap kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalur HM Arsyad, dan mendesak  pemerintah daerah melalui instansi terkait yaitu Dinas Perhubungan untuk memasang rambu-rambu peringatan dan larangan untuk pengguna jalan.

Baca Juga :  Prosesi Wisuda Sekolah Tidak Boleh Dipaksakan

“Kondisi jalan HM Arsyad memang padat akan kendaraan, dan itu juga menjadi  penyebab kecelakaan lalu lintas di jalur tersebut. Selain itu juga tingkat kewaspadaan dari pengendara kurang sehingga sangat rentan menyebabkan kecelakaan,” ujar Bima Santoso saat dibincangi di ruang kerjanya, Kamis (24/3).

Dirinya merasa prihatin karena jalur tersebut yang sering menelan korban jiwa, harusnya Pemerintah daerah jangan hanya bisa berdiam diri saja, Harusnya ada aksi untuk menyikapi supaya tidak ada kejadian kecalakaan lalu lintas yang terus berulang.

“Saya sangat prihatin angka kecelakaan lalu lintas di jalur HM Arsyad ini bisa tergolong yang paling tinggi dibanding jalur yang lain. Sayangnya juga di jalur ini justru minim rambu peringatan yang dipasang dari pemerintah. Mestinya, ada rambu peringatan untuk berhati-hati atau area rawan kecelakaan dan sejenisnya,“ ucap Bima.

Baca Juga :  Minta Bidang Peternakan Jadi Skala Prioritas

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini juga  mengatakan para pengusaha (investor) kedepannya harus memikirkan jalur khusus untuk menuju Pelabuhan Bagendang, sehingga mereka tidak semata mengandalkan jalan umum sebagai kegiatan usaha mereka.

“Kita dorong agar pengusaha membangun jalan khusus, karena tidak mungkin 10 sampai 20 tahun kedepan angkutan perusahaan tetap melewati jalur umum, makanya harus dimulai dari sekarang, sehingga nantinya tidak menganggu lalu lintas jalan umum lagi,” tutupnya.(bah/ans/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/