Sabtu, November 23, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Komisi II DPRD Kotim Kunjungi Pabrik Pengolahan Minyak Goreng

Politikus Partai Golkar ini juga merasa aneh, Kabupaten Kotim memiliki banyak perkebunan kelapa sawit dan ada beberapa pabrik pengolahan minyak goreng, tetapi kenapa sempat terjadi kekosongan minyak goreng. Harusnya, kata dia, pemerintah daerah harus melihat kondisi di lapangan, jangan sampai terjadi kelangkaan minyak goreng di daerah ini yang akan membuat resah masyarakat.

“Pemerintah daerah melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang memiliki pabrik pengolahan minyak untuk dapat menyuplai ke sejumlah distributor, sehingga distributor bisa mendistribusikan kepada pedangang dengan harga eceran tertinggi Rp14.000 per liternya,” ujar Darmawati.

Sementara General Manager Humas Musim Mas Group Rusli Salim menyampaikan bahwa pihaknya saat ini sudah melakukan beberapa terobosan untuk membantu menormalkan harga minyak goreng yang mengalami kenaikan seperti melakukan pasar murah minyak goreng di empat kecamatan seperti di Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Talawang dan Kota Besi.

Baca Juga :  Dewan Minta Pemkab Cari Solusi Terkait Permasalahan Sampah

“Pasar murah minyak goreng ini kami lakukan  untuk meringankan masyarakat khususnya sekitar perusahaan, dan kami menjual kepada masyarakat dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah yaitu Rp14.000 perliternya,” ujar Rusli Salim.

Ia juga mengatakan pihaknya juga sudah mendistribusikan minyak goreng ke distributor yang ada di kota Sampit, sehingga nantinya mereka dapat mendistribusikan ke sejumlah pedagang. Kemudian, pedagang nantinya dapat menjual dengan harga eceran tertinggi. “Kami juga akan terus melakukan dan mengusahakan kegiatan pasar murah untuk beberapa bulan ke depan. Hingga saat ini kami perusahaan sudah menyalurkan 86.000 ribu liter kepada masyarakat di empat kecamatan di Kabupaten Kotim ini,” tutupnya. (bah)

Politikus Partai Golkar ini juga merasa aneh, Kabupaten Kotim memiliki banyak perkebunan kelapa sawit dan ada beberapa pabrik pengolahan minyak goreng, tetapi kenapa sempat terjadi kekosongan minyak goreng. Harusnya, kata dia, pemerintah daerah harus melihat kondisi di lapangan, jangan sampai terjadi kelangkaan minyak goreng di daerah ini yang akan membuat resah masyarakat.

“Pemerintah daerah melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang memiliki pabrik pengolahan minyak untuk dapat menyuplai ke sejumlah distributor, sehingga distributor bisa mendistribusikan kepada pedangang dengan harga eceran tertinggi Rp14.000 per liternya,” ujar Darmawati.

Sementara General Manager Humas Musim Mas Group Rusli Salim menyampaikan bahwa pihaknya saat ini sudah melakukan beberapa terobosan untuk membantu menormalkan harga minyak goreng yang mengalami kenaikan seperti melakukan pasar murah minyak goreng di empat kecamatan seperti di Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Talawang dan Kota Besi.

Baca Juga :  Dewan Minta Pemkab Cari Solusi Terkait Permasalahan Sampah

“Pasar murah minyak goreng ini kami lakukan  untuk meringankan masyarakat khususnya sekitar perusahaan, dan kami menjual kepada masyarakat dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah yaitu Rp14.000 perliternya,” ujar Rusli Salim.

Ia juga mengatakan pihaknya juga sudah mendistribusikan minyak goreng ke distributor yang ada di kota Sampit, sehingga nantinya mereka dapat mendistribusikan ke sejumlah pedagang. Kemudian, pedagang nantinya dapat menjual dengan harga eceran tertinggi. “Kami juga akan terus melakukan dan mengusahakan kegiatan pasar murah untuk beberapa bulan ke depan. Hingga saat ini kami perusahaan sudah menyalurkan 86.000 ribu liter kepada masyarakat di empat kecamatan di Kabupaten Kotim ini,” tutupnya. (bah)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/