Jumat, September 20, 2024
22.4 C
Palangkaraya

Pemkab Diminta Ajarkan Masyarakat Bijak Bermedsos

SAMPIT- Anggota DPRD Kabupaten KotawaringinTimur (Kotim) Khozaini mendorong agar pendidikan bijak dalam bermedia sosial harus dikenalkan sejak dini. Tidak hanya itu bagi masyarakat awam juga sangat penting untuk menangkal berita hoax yang rentan jadi provokasi bagi masyarakat.

“Kami menyarankan pemerintah Kabupaten untuk memberikan pendidikan bermedia sosial yang baik, terutama bagi masyarakat di luar bangku sekolah. Pasalnya dengan bebasnya pengguna medsos ini akan semakin berdampak buruk tanpa diimbangi dengan pemberian pengetahuan soal media sosial,” kata Khozaini, Senin (30/5).

Dirinya mengatakan, sering melihat postingan di medsos yang membuat terpengaruh masyarakat, maka dari itu perlu diberikan pemahaman dari pemerintah bagaimana penggunaan medsos yang baik dan tidak melanggar hukum. Karena ada efek positif dan negatif dari kehadiran media sosial.

Baca Juga :  Tetap Disiplin Menerapkan Prokes

“Saya juga menganggap media sosial juga sebagai media untuk menyerap aspirasi  publik termasuk mensosialisasikan program pemerintah,kalau digunakan secara positif bisa membawa kebaikan bersama, tapi kalau disalahgunakan bisa berujung pidana, jadi tergantung bagaimana kita memberikan edukasi yang cerdas kepada pengguna medsos ini,” ujar Khozaini

Politisi Partai Hanura ini juga menyebutkan kebanyakan masyarakat tidak tahu dengan apa hal yang dibatasi di medsos itu. Akibatnya dalam memposting tidak memikirkan aspek lainnya, terutama aspek hukum.

“Saya yakin dari ratusan ribu pengguna medsos, khususnya di Kabupaten Kotim ini syukur kalau ada 50 persen paham akan batasan dan akibat hukum dari melanggar batasan-batasan tersebut,” tutupnya.(bah)

SAMPIT- Anggota DPRD Kabupaten KotawaringinTimur (Kotim) Khozaini mendorong agar pendidikan bijak dalam bermedia sosial harus dikenalkan sejak dini. Tidak hanya itu bagi masyarakat awam juga sangat penting untuk menangkal berita hoax yang rentan jadi provokasi bagi masyarakat.

“Kami menyarankan pemerintah Kabupaten untuk memberikan pendidikan bermedia sosial yang baik, terutama bagi masyarakat di luar bangku sekolah. Pasalnya dengan bebasnya pengguna medsos ini akan semakin berdampak buruk tanpa diimbangi dengan pemberian pengetahuan soal media sosial,” kata Khozaini, Senin (30/5).

Dirinya mengatakan, sering melihat postingan di medsos yang membuat terpengaruh masyarakat, maka dari itu perlu diberikan pemahaman dari pemerintah bagaimana penggunaan medsos yang baik dan tidak melanggar hukum. Karena ada efek positif dan negatif dari kehadiran media sosial.

Baca Juga :  Tetap Disiplin Menerapkan Prokes

“Saya juga menganggap media sosial juga sebagai media untuk menyerap aspirasi  publik termasuk mensosialisasikan program pemerintah,kalau digunakan secara positif bisa membawa kebaikan bersama, tapi kalau disalahgunakan bisa berujung pidana, jadi tergantung bagaimana kita memberikan edukasi yang cerdas kepada pengguna medsos ini,” ujar Khozaini

Politisi Partai Hanura ini juga menyebutkan kebanyakan masyarakat tidak tahu dengan apa hal yang dibatasi di medsos itu. Akibatnya dalam memposting tidak memikirkan aspek lainnya, terutama aspek hukum.

“Saya yakin dari ratusan ribu pengguna medsos, khususnya di Kabupaten Kotim ini syukur kalau ada 50 persen paham akan batasan dan akibat hukum dari melanggar batasan-batasan tersebut,” tutupnya.(bah)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/