PURUK CAHU-Permasalahan pernikahan dini masih menjadi perhatian, karena angka pernikahan dini dan juga perceraian terus terjadi. Wakil Ketua Komisi I DPRD Murung Raya, Tuti Marheni, kemarin (2/8).
“Sosialisasi kepada masyarakat tentang dampak pernikahan dini masih minim diterima di beberapa kalangan warga,” terang Tuti Marheni.
Tuti menyebutkan, faktor-faktor penyebab pernikahan dini. Antara lain faktor kemiskinan, geografis, kurangnya akses terhadap pendidikan, ketidaksetaraan gender, konflik sosial dan bencana.
Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), angka pernikahan usia dini di Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini terbilang tinggi. Hal itu disebabkan masalah ekonomi menjadi salah satu faktor pernikahan usia dini.
Disebutkannya, dalam keadaan ini orang tua tidak mampu membiayai anak, sehingga memilih untuk segera menikahkan anaknya.
“Guna mencegah naiknya angka pernikahan dini, saya berharap kalangan anak muda khususnya di Kabupaten Mura dapat melakukan kegiatan yang produktif. Di sisi lain, orang tua juga dinilai berperan dan harus diberikan pemahaman secara masif,” terang Tuti Marheni.
Terkait kemajuan teknologi saat ini, politis Partai Nasdem ini mengimbau, kepada seluruh orang tua dan masyarakat yang ada di Kabupaten Mura, dapat mengarahkan anak-anaknya dalam menggunakan teknologi untuk hal yang positif.
“Kemajuan teknologi juga menjadi salah satu pemicu yang cukup besar dampaknya. Apabila digunakan dalam kegiatan yang negatif, sangat penting bagi orang tua mengawasi dan mengontrol anak-anak sejak usia dini dalam penggunaan gadget dan media sosial,” tandasnya. (dad)
Gunakan Teknologi untuk Hal Positif
PURUK CAHU-Permasalahan pernikahan dini masih menjadi perhatian, karena angka pernikahan dini dan juga perceraian terus terjadi. Wakil Ketua Komisi I DPRD Murung Raya, Tuti Marheni, kemarin (2/8).
“Sosialisasi kepada masyarakat tentang dampak pernikahan dini masih minim diterima di beberapa kalangan warga,” terang Tuti Marheni.
Tuti menyebutkan, faktor-faktor penyebab pernikahan dini. Antara lain faktor kemiskinan, geografis, kurangnya akses terhadap pendidikan, ketidaksetaraan gender, konflik sosial dan bencana.
Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), angka pernikahan usia dini di Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini terbilang tinggi. Hal itu disebabkan masalah ekonomi menjadi salah satu faktor pernikahan usia dini.
Disebutkannya, dalam keadaan ini orang tua tidak mampu membiayai anak, sehingga memilih untuk segera menikahkan anaknya.
“Guna mencegah naiknya angka pernikahan dini, saya berharap kalangan anak muda khususnya di Kabupaten Mura dapat melakukan kegiatan yang produktif. Di sisi lain, orang tua juga dinilai berperan dan harus diberikan pemahaman secara masif,” terang Tuti Marheni.
Terkait kemajuan teknologi saat ini, politis Partai Nasdem ini mengimbau, kepada seluruh orang tua dan masyarakat yang ada di Kabupaten Mura, dapat mengarahkan anak-anaknya dalam menggunakan teknologi untuk hal yang positif.
“Kemajuan teknologi juga menjadi salah satu pemicu yang cukup besar dampaknya. Apabila digunakan dalam kegiatan yang negatif, sangat penting bagi orang tua mengawasi dan mengontrol anak-anak sejak usia dini dalam penggunaan gadget dan media sosial,” tandasnya. (dad)