PALANGKA RAYA – Maraknya aksi balap liar di Kota Palangka Raya mulai meresahkan masyarakat. Selain mengganggu pengguna jalan lain, kegiatan ini juga mengancam ketertiban serta keselamatan para pelaku maupun warga sekitar.
Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoro menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka agar tidak terjerumus dalam aksi berbahaya tersebut. Menurutnya, pengawasan ketat dari keluarga serta monitoring rutin dari kepolisian harus lebih ditingkatkan.
“Perlu ada pembatasan aktivitas di luar rumah bagi para pemuda. Seperti pembatasan keluar rumah hingga pukul sembilan malam. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dan bahkan meniadakan aksi balap liar di kota kita,” ujarnya saat ditemui media di ruang kerjanya, beberapa waktu silam.
Lebih lanjut, ia menyarankan agar kepolisian bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menertibkan aksi-aksi yang meresahkan tersebut.
Menurut Jati, anak-anak muda memiliki adrenalin tinggi dan rasa ingin tahu yang besar. Sehingga mereka kerap tertarik untuk mengikuti berbagai kegiatan. Oleh karena itu, ia mengusulkan agar Pemko dan kepolisian mengumpulkan komunitas motor guna membina dan berdiskusi mengenai solusi yang lebih aman dan positif.
“Salah satu solusinya bisa dengan mengadakan fun race di sirkuit atau membuat kegiatan lain yang lebih bermanfaat dan tidak membahayakan banyak orang,” tambah Legislator Partai Gerindra ini.
Jati juga menegaskan, jika masih ditemukan aksi balap liar, aparat harus memberikan efek jera dengan menindak tegas para pelaku. “Mereka bisa diperiksa kelengkapan surat-surat kendaraannya. Jika tidak lengkap, berikan sanksi yang sesuai agar ada pembelajaran,” pungkasnya. (ham/ans)