Selasa, Oktober 1, 2024
22.9 C
Palangkaraya

Dukung Bundaran Besar Direnovasi

Legislator Berharap Bisa Jadi Ikon Wisata Unggulan di Kota Cantik

PALANGKA RAYA-Wakil Ketua I Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Susi Idawati, mendukung penuh upaya pemerintah untuk membenahi Bundaran Besar. Hal itu dikatakan Susi bukanlah tanpa alasan. Provinsi Kalteng diakuinya masih minim obyek wisata unggulan. Ketika rencana renovasi ada, maka diyakininya akan menjadi salah satu daya tarik wisata Kalteng khususnya Kota Palangka Raya.

“Karena Kota Cantik memang butuh satu simbol ikon dulu. Ya misalkan dengan renovasi Bundaran Besar,” ujarnya, kemarin.

Dia mengaku sudah melihat rencana desainnya, dan memang sangat bagus sekali.

“Dengan begitu maka akan muncul obyekobyek wisata yang baru di daerah lain di Kalteng khususnya Kota Palangka Raya, untuk menciptakan ikon wisata unggulan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pelajari Pengembangan Smart City

Menurut Susi adapun hal yang harus diperhatikan oleh pihak terkait, ialah tetap mempertahankan eksistensi budaya yang berbarengan dengan kearifan lokal. Sehingga menurutnya, ikon kota tersebut akan diresapi oleh pengunjung dan membuatnya menjadi daya tarik tersendiri.

“Sebab jika ingin membuat daya tarik wisata yang mumpuni, tapi tanpa pengunjung kan juga tidak mungkin. Nah jika elemenelemen di dalamnya seperti penguatan kesan kebudayaan dan kearifan lokal bisa ditonjolkan, bukan tak mungkin menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk berkunjung ke sana nantinya,” tuturnya.

Selain itu, srikandi asal partai Nasional Demokrasi (NasDem) ini mengungkapkan agar ada unsur yang menjadi penguat antara ikon dayak dan promosi budaya dayak itu sendiri sebagai salah satu aspek yang akan menunjang daya tarik Bundaran Besar saat renovasi rampung nantinya.

Baca Juga :  Pemko Menyalurkan Hewan Kurban, Dewan Beri Diapresiasi

“Tentu saja itu semua agar orang mengenal Kota Palangka Raya, khususnya Kalteng yang minim obyek wisata dibanding daerah Kalimantan yang lain. Kita tahu, jika ingin mengenalkan budaya Dayak tapi tanpa daya tarik maka dirasakan akan menjadi sia-sia. Kota kita membutuhkan satu ikon yang sangat spesial,” pungkasnya. (ahm/uni)

Legislator Berharap Bisa Jadi Ikon Wisata Unggulan di Kota Cantik

PALANGKA RAYA-Wakil Ketua I Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Susi Idawati, mendukung penuh upaya pemerintah untuk membenahi Bundaran Besar. Hal itu dikatakan Susi bukanlah tanpa alasan. Provinsi Kalteng diakuinya masih minim obyek wisata unggulan. Ketika rencana renovasi ada, maka diyakininya akan menjadi salah satu daya tarik wisata Kalteng khususnya Kota Palangka Raya.

“Karena Kota Cantik memang butuh satu simbol ikon dulu. Ya misalkan dengan renovasi Bundaran Besar,” ujarnya, kemarin.

Dia mengaku sudah melihat rencana desainnya, dan memang sangat bagus sekali.

“Dengan begitu maka akan muncul obyekobyek wisata yang baru di daerah lain di Kalteng khususnya Kota Palangka Raya, untuk menciptakan ikon wisata unggulan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pelajari Pengembangan Smart City

Menurut Susi adapun hal yang harus diperhatikan oleh pihak terkait, ialah tetap mempertahankan eksistensi budaya yang berbarengan dengan kearifan lokal. Sehingga menurutnya, ikon kota tersebut akan diresapi oleh pengunjung dan membuatnya menjadi daya tarik tersendiri.

“Sebab jika ingin membuat daya tarik wisata yang mumpuni, tapi tanpa pengunjung kan juga tidak mungkin. Nah jika elemenelemen di dalamnya seperti penguatan kesan kebudayaan dan kearifan lokal bisa ditonjolkan, bukan tak mungkin menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk berkunjung ke sana nantinya,” tuturnya.

Selain itu, srikandi asal partai Nasional Demokrasi (NasDem) ini mengungkapkan agar ada unsur yang menjadi penguat antara ikon dayak dan promosi budaya dayak itu sendiri sebagai salah satu aspek yang akan menunjang daya tarik Bundaran Besar saat renovasi rampung nantinya.

Baca Juga :  Pemko Menyalurkan Hewan Kurban, Dewan Beri Diapresiasi

“Tentu saja itu semua agar orang mengenal Kota Palangka Raya, khususnya Kalteng yang minim obyek wisata dibanding daerah Kalimantan yang lain. Kita tahu, jika ingin mengenalkan budaya Dayak tapi tanpa daya tarik maka dirasakan akan menjadi sia-sia. Kota kita membutuhkan satu ikon yang sangat spesial,” pungkasnya. (ahm/uni)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/