Jumat, Oktober 25, 2024
23.8 C
Palangkaraya

Dewan Desak Pembakaran Rumah Kosong Diusut Tuntas

PALANGKA RAYA– Akhir-akhir ini, kebakaran yang melanda rumah kosong sering terjadi, memunculkan spekulasi bahwa kebakaran tersebut diduga disengaja. Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Arif, mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas peristiwa tersebut.

Menurutnya, dugaan adanya unsur kesengajaan harus diungkap demi menjawab keresahan masyarakat. Keterlibatan penuh dari Polresta Kota Palangka Raya beserta jajarannya sangat penting dalam menyelidiki dugaan tersebut.

“Jika memang ada faktor kesengajaan, tentu ada aktor intelektual di baliknya. Saya menegaskan, proses penyelidikan harus dilakukan secara menyeluruh dan tidak hanya menjadi bahan perbincangan di media tanpa hasil yang konkret,” ujar Arif kepada media setelah rapat paripurna di DPRD Kota Palangka Raya beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Rumah Ibadah Perlu Dipasang Kamera Pengawas

Jika terbukti ada motif kesengajaan yang selama ini meresahkan masyarakat, Arif meminta aparat kepolisian untuk segera menangkap para pelaku.

“Kami berharap, motif di balik kejadian ini bisa segera diungkap dan diketahui publik. Jangan sampai peristiwa ini hanya menjadi wacana tanpa penyelesaian yang jelas,” tegasnya.

Dugaan adanya motif kesengajaan semakin kuat karena saat ini tengah berlangsung tahapan Pilkada serentak. Beberapa pihak mulai mencurigai bahwa kebakaran ini mungkin digunakan untuk tujuan politis.

Anggapan mengenai politisasi kebakaran ini juga disampaikan oleh kepala dinas terkait. Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menilai bahwa hal ini perlu diselidiki lebih dalam agar kebenarannya bisa diungkap dan tidak hanya menjadi asumsi belaka.

Baca Juga :  Masyarakat Diminta Tuntaskan Vaksinasi Booster

“Kemarin, Kepala DPKP Gloria sempat menyatakan bahwa ada anggapan kebakaran ini dipolitisasi. Nah, sekarang anggapan tersebut harus ditelusuri dan dicari kebenarannya,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa penting untuk melihat apakah setelah pelaksanaan Pilkada kejadian serupa masih akan terulang atau tidak.

“Jika kejadian serupa tidak terulang setelah Pilkada, maka dugaan adanya faktor kesengajaan ini harus diperhatikan secara serius,” tutup Arif. (ham/ram)

PALANGKA RAYA– Akhir-akhir ini, kebakaran yang melanda rumah kosong sering terjadi, memunculkan spekulasi bahwa kebakaran tersebut diduga disengaja. Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Arif, mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas peristiwa tersebut.

Menurutnya, dugaan adanya unsur kesengajaan harus diungkap demi menjawab keresahan masyarakat. Keterlibatan penuh dari Polresta Kota Palangka Raya beserta jajarannya sangat penting dalam menyelidiki dugaan tersebut.

“Jika memang ada faktor kesengajaan, tentu ada aktor intelektual di baliknya. Saya menegaskan, proses penyelidikan harus dilakukan secara menyeluruh dan tidak hanya menjadi bahan perbincangan di media tanpa hasil yang konkret,” ujar Arif kepada media setelah rapat paripurna di DPRD Kota Palangka Raya beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Rumah Ibadah Perlu Dipasang Kamera Pengawas

Jika terbukti ada motif kesengajaan yang selama ini meresahkan masyarakat, Arif meminta aparat kepolisian untuk segera menangkap para pelaku.

“Kami berharap, motif di balik kejadian ini bisa segera diungkap dan diketahui publik. Jangan sampai peristiwa ini hanya menjadi wacana tanpa penyelesaian yang jelas,” tegasnya.

Dugaan adanya motif kesengajaan semakin kuat karena saat ini tengah berlangsung tahapan Pilkada serentak. Beberapa pihak mulai mencurigai bahwa kebakaran ini mungkin digunakan untuk tujuan politis.

Anggapan mengenai politisasi kebakaran ini juga disampaikan oleh kepala dinas terkait. Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menilai bahwa hal ini perlu diselidiki lebih dalam agar kebenarannya bisa diungkap dan tidak hanya menjadi asumsi belaka.

Baca Juga :  Masyarakat Diminta Tuntaskan Vaksinasi Booster

“Kemarin, Kepala DPKP Gloria sempat menyatakan bahwa ada anggapan kebakaran ini dipolitisasi. Nah, sekarang anggapan tersebut harus ditelusuri dan dicari kebenarannya,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa penting untuk melihat apakah setelah pelaksanaan Pilkada kejadian serupa masih akan terulang atau tidak.

“Jika kejadian serupa tidak terulang setelah Pilkada, maka dugaan adanya faktor kesengajaan ini harus diperhatikan secara serius,” tutup Arif. (ham/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/