Sabtu, November 23, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Harga Anjlok, Petani Padi Minta Solusi

KUALA PEMBUANG-Petani padi di Kabupaten Seruyan mengeluhkan harga padi anjlok saat panen raya. Untuk itu, petani berharap ada tindakan yang dilakukan pemerintah daerah agar petani tak merugi saat panen raya.

Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Seruyan,  M Aswin  menyampaikan keluhan masyarakat khususnya petani di wilayah setempat terkait dengan turunnya harga gabah padi. Menurutnya, kondisi ini sangat merugikan para petani. Pihaknya berharap agar keluhan dari petani padi bisa segera dicarikan solusinya.

“Saat ini kita sudah memasuki musim panen dan hal tersebut hampir merata dilakukan petani. Namun saat ketersediaannya melimpah, harganya malah tidak stabil dan cenderung turun. Hal ini tentunya menjadi masalah bagi petani yang berharap dengan panen yang melimpah akan mendapatkan hasil yang maksimal,” kata Aswin di Kuala Pembuang, Sabtu (28/5/2022).

Baca Juga :  Ini Susunan Tim Pansus yang Akan “Membedah” LKPJ Seruyan

Dikatakannya, harga normal gabah padi basah mencapai Rp 4.800 sampai Rp 5.000 perkilogram. Sedangkan saat ini, harga tersebut mengalami penurunan cukup drastis, yaitu hanya Rp, 4.300 – Rp4.000 rupiah perkilogramnya.

“Kita juga sudah berulang kali menyampaikan bahwa hal ini sangat berdampak pada pendapatan serta kesejahteraan petani di Seruyan. Harus dicarikan solusi tepat terkait permaslahan yang berulang tersebut. Apa lagi hal ini selalu terjadi saat petani melakukan panen serentak sehingga pendapatan petani menurun,” ungkapnya.

Dirinya berharap agar pemerintah daerah bisa mengambil sikap yang cepat dan tepat agar permasalahan harga saat petani melakukan panen raya bisa di atasi.(bud)

KUALA PEMBUANG-Petani padi di Kabupaten Seruyan mengeluhkan harga padi anjlok saat panen raya. Untuk itu, petani berharap ada tindakan yang dilakukan pemerintah daerah agar petani tak merugi saat panen raya.

Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Seruyan,  M Aswin  menyampaikan keluhan masyarakat khususnya petani di wilayah setempat terkait dengan turunnya harga gabah padi. Menurutnya, kondisi ini sangat merugikan para petani. Pihaknya berharap agar keluhan dari petani padi bisa segera dicarikan solusinya.

“Saat ini kita sudah memasuki musim panen dan hal tersebut hampir merata dilakukan petani. Namun saat ketersediaannya melimpah, harganya malah tidak stabil dan cenderung turun. Hal ini tentunya menjadi masalah bagi petani yang berharap dengan panen yang melimpah akan mendapatkan hasil yang maksimal,” kata Aswin di Kuala Pembuang, Sabtu (28/5/2022).

Baca Juga :  Ini Susunan Tim Pansus yang Akan “Membedah” LKPJ Seruyan

Dikatakannya, harga normal gabah padi basah mencapai Rp 4.800 sampai Rp 5.000 perkilogram. Sedangkan saat ini, harga tersebut mengalami penurunan cukup drastis, yaitu hanya Rp, 4.300 – Rp4.000 rupiah perkilogramnya.

“Kita juga sudah berulang kali menyampaikan bahwa hal ini sangat berdampak pada pendapatan serta kesejahteraan petani di Seruyan. Harus dicarikan solusi tepat terkait permaslahan yang berulang tersebut. Apa lagi hal ini selalu terjadi saat petani melakukan panen serentak sehingga pendapatan petani menurun,” ungkapnya.

Dirinya berharap agar pemerintah daerah bisa mengambil sikap yang cepat dan tepat agar permasalahan harga saat petani melakukan panen raya bisa di atasi.(bud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/