Senin, November 25, 2024
26.6 C
Palangkaraya

Pemuda Penjaga Budaya Nusantara

Pemuda hobi berorganisasi, basket, dan gabung sebagai Indonesia Scout Journalism (ISJ) atau Jurnalis Pramuka Indonesia, punya segudang ide untuk upaya milenial berdampingan dengan kearifan lokal.

Dicontohkannya, pemuda susah saatnya percaya diri pakai bahasa Dayak, gabung organisasi kebudayaan, dan ikut aktif kegiatan adat.

“Potensi wisata budaya ya harus dipromosikan dong. Misalnya, Riam Sandung Amui, Tumbang Manyan Kotim, ada arung jeram, di sana itu kawasan khusus, banyak yang belum tahu. Padahal potensi budaya luar biasa,” imbuhnya.

Sebagai jawara PPKN, Doni berharap pemerintah bisa memasukkan muatan lokal bahasa daerah sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Pemangku kebijakan lebih peduli dan mau melihat potensi ikon dan masyarakat budaya, sehingga semangat mengurus dan melestarikan senada dengan semangat para pemuda.

Baca Juga :  Satu Rumah Warga di Pegatan Hulu Terbakar

Belum lagi bicara Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) budaya, kata dia, pemerintah tidak hanya memberi imbauan saja tetapi dukungan nyata.

Pun begitu, Doni menyadari masih adanya pemuda yang lebih memilih bersenang-senang dengan gawai ketimbang memanfaatkannya untuk meningkatkn pengetahuan budaya dan pariwisata.

Senada, sang jawara PPKN Kalteng 2021, Cindy mengutarakan pemikiran dan upaya sebagai generasi muda aktif melestarikan budaya.

Gadis 19 tahun kelahiran Palangka Raya 15 Desember 2001 tersebut, meyakini banyak harapannya bakal terwujud seiring tugas dan kesempatannya sebagai perwakilan Kalteng.

“Tentu saja saya ingin upgrade (meningkatkan) pengetahuan dan wawasan kebudayaan maupun pariwisata melalui PPKN ini,” celetuk lulusan SMA Presiden Boarding School, Cikarang, Jabar tersebut.

Baca Juga :  Oknum Guru Honorer di Kobar Lakukan Penipuan Jual Beli Emas

Masih di kedai kopi yang sama, putri bungsu dari 5 saudara pasangan Sandra Jaya Masal dan Connie Relae itu, bertekad mengenalkan kekayaan budaya Kalteng ke seantero negeri hingga luar negeri.

Pemuda hobi berorganisasi, basket, dan gabung sebagai Indonesia Scout Journalism (ISJ) atau Jurnalis Pramuka Indonesia, punya segudang ide untuk upaya milenial berdampingan dengan kearifan lokal.

Dicontohkannya, pemuda susah saatnya percaya diri pakai bahasa Dayak, gabung organisasi kebudayaan, dan ikut aktif kegiatan adat.

“Potensi wisata budaya ya harus dipromosikan dong. Misalnya, Riam Sandung Amui, Tumbang Manyan Kotim, ada arung jeram, di sana itu kawasan khusus, banyak yang belum tahu. Padahal potensi budaya luar biasa,” imbuhnya.

Sebagai jawara PPKN, Doni berharap pemerintah bisa memasukkan muatan lokal bahasa daerah sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Pemangku kebijakan lebih peduli dan mau melihat potensi ikon dan masyarakat budaya, sehingga semangat mengurus dan melestarikan senada dengan semangat para pemuda.

Baca Juga :  Satu Rumah Warga di Pegatan Hulu Terbakar

Belum lagi bicara Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) budaya, kata dia, pemerintah tidak hanya memberi imbauan saja tetapi dukungan nyata.

Pun begitu, Doni menyadari masih adanya pemuda yang lebih memilih bersenang-senang dengan gawai ketimbang memanfaatkannya untuk meningkatkn pengetahuan budaya dan pariwisata.

Senada, sang jawara PPKN Kalteng 2021, Cindy mengutarakan pemikiran dan upaya sebagai generasi muda aktif melestarikan budaya.

Gadis 19 tahun kelahiran Palangka Raya 15 Desember 2001 tersebut, meyakini banyak harapannya bakal terwujud seiring tugas dan kesempatannya sebagai perwakilan Kalteng.

“Tentu saja saya ingin upgrade (meningkatkan) pengetahuan dan wawasan kebudayaan maupun pariwisata melalui PPKN ini,” celetuk lulusan SMA Presiden Boarding School, Cikarang, Jabar tersebut.

Baca Juga :  Oknum Guru Honorer di Kobar Lakukan Penipuan Jual Beli Emas

Masih di kedai kopi yang sama, putri bungsu dari 5 saudara pasangan Sandra Jaya Masal dan Connie Relae itu, bertekad mengenalkan kekayaan budaya Kalteng ke seantero negeri hingga luar negeri.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/