PALANGKA RAYA-Mulai hari ini atau Kamis (8/5), pemerintah pusat melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Tengah (Kalteng) memulai proyek perbaikan pile slab Jembatan Tumbang Nusa.
Proyek yang dijadwalkan dari pukul 07.30 hingga 17.00 WIB ini akan melibatkan sistem buka-tutup jalan. Sistem ini diterapkan secara tentatif supaya menjaga kelancaran arus lalu lintas dan mendukung mobilitas masyarakat maupun distribusi logistik antarwilayah.
Saat dikonfirmasi Kalteng Pos, Rabu (7/5), pihak BPJN memastikan proyek ini akan dimulai sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
“Iya, (mulai kerja),” ucap salah satu pihak BPJN Kalteng.
Perbaikan jembatan meliputi berbagai tahap, seperti perbaikan badan jalan, pengaspalan ulang (hotmix), serta pekerjaan cold milling.
Mobilisasi alat berat akan dimulai pukul 07.00 WIB, diikuti dengan pemasangan rambu-rambu dan persiapan alat pada pukul 08.00 WIB. Pengerjaan konstruksi diperkirakan dimulai sekitar pukul 09.00 hingga selesai.
Untuk menjamin kelancaran proyek, BPJN akan memberlakukan sistem buka-tutup jalan secara tentatif. Penutupan atau pembukaan jalan akan disesuaikan dengan kondisi cuaca dan situasi di lapangan.
Sistem buka-tutup jalan tidak akan dilakukan tiap hari dan tidak akan berlangsung terus-menerus sepanjang periode proyek hingga November, sebagaimana kabar yang sempat beredar.
“Penerapan sistem buka-tutup jalan akan dilakukan secara tentatif atau situasional, menyesuaikan kondisi di lapangan. Hari ini (8/5) akan dilakukan uji coba sistem itu,” katanya.
Buka tutup jalan dilakukan hanya saat ada pekerjaan aktif. Panjang jalan yang ditutup pun terbatas, sekitar 150 – 500 meter.
Lalu lintas akan dibuka secara bergantian tiap 5–10 menit, tergantung kondisi volume kendaraan di lapangan.
Untuk diketahui, Jembatan Tumbang Nusa yang terletak di Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau itu memiliki peran vital sebagai penghubung utama Palangka Raya dan Banjarmasin, dengan panjang jembatan sekitar 10 kilometer.
Selain menjadi jalur utama bagi warga setempat, jembatan ini juga memiliki peran strategis dalam mendukung pendistribusian logistik dan perekonomian antarwilayah.
Selama proses perbaikan berlangsung, tim dari PPK, kontraktor, konsultan supervisi, serta aparat kepolisian akan stand by di lokasi proyek untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas. (ovi/ce/ala)
