Sabtu, Oktober 5, 2024
29.4 C
Palangkaraya

Anggota Mencapai Ratusan Orang, Hasilnya Cukup Menggiurkan

Untuk harga per kilogram sampah yang bisa didaur ulang, menurut Hormansyah, tak jauh beda dengan harga beli para pengepul. Pihak pengelola bank sampah mempunyai daftar harga per kilonya untuk setiap jenis sampah. Seperti botol plastik yang sudah dibersihkan, kertas koran dan kardus, bisa dibeli dengan harga Rp2.000 rupiah per kilo.

“Memang masalah harga, ya cukup bersaing, ada beberapa jenis sampah yamg cukup bernilai bila dibersihkan dan disortir dengan baik, maka harga jual pun lebih baik, di mana nantinya saat penimbangan kami juga berikan catatan seperti buku tabungan untuk peserta, di mana saat penimbangan berapa kilogram dan total harganya sudah ada, kalau nanti mereka ingin mencairkan tabungannya, di situlah data-datanya sudah ada, kapan pun bisa cairkan dananya, totalnya ada 100 lebih anggota bank sampah yang kami bina,” beber Hornamsyah.

Baca Juga :  10 Kelurahan Rawan Banjir

Salah satu pesertanya bernama Nurhasanah. Sudah setahun bergabung menjadi peserta bank sampah. Ia tidak hanya mengumpulkan sampah dari rumah, tapi juga mencarinya di depo sampah, karena di situlah banyak warga yang membuang sampah-sampah alumunium, plastik, hingga karton bekas yang bernilai jika disetor ke pengelola bank sampah. Uang yang didapatkannya itu ditabung.

“Ya harus telaten, namanya mencari barang bekas, ya langsung dekat dengan berbagai macam sampah, bau iya, kotor juga iya, tapi di balik itu, kalau sampah plastik botol bekas, kaleng bekas, alumunium, hingga kertas tentu ada nilainya sendiri,” ucapnya.

Tak hanya Nurhasanah yang mencari barang bekas untuk disetor ke bank sampah. Ada beberapa temannya yang ikut. Bahkan ada yang mengumpulkan dari rumah ke rumah. Meskipun jumlahnya tak banyak, tapi akan bernilai ketika ditimbang di bank sampah. Semua itu adalah uang. Hanya dengan mengumpulkan sampah tiap hari, dalam sebulan Nurhasanah bisa mendapatkan lebih Rp300 ribu dari hasilnya menabung di bank sampah.

Baca Juga :  Siap Transisi Energi, Wali Kota Banjarbaru bersama PLN Sosialisasikan Kompor Induksi

“Kalau per bulan ada Rp300 ribu lebih, ya meskipun tidak tiap bulan, tapi itung-itung sambil menabung buat tambahan uang belanja, karena kalau ditimbang juga nunggu kalau sudah banyak,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Untuk harga per kilogram sampah yang bisa didaur ulang, menurut Hormansyah, tak jauh beda dengan harga beli para pengepul. Pihak pengelola bank sampah mempunyai daftar harga per kilonya untuk setiap jenis sampah. Seperti botol plastik yang sudah dibersihkan, kertas koran dan kardus, bisa dibeli dengan harga Rp2.000 rupiah per kilo.

“Memang masalah harga, ya cukup bersaing, ada beberapa jenis sampah yamg cukup bernilai bila dibersihkan dan disortir dengan baik, maka harga jual pun lebih baik, di mana nantinya saat penimbangan kami juga berikan catatan seperti buku tabungan untuk peserta, di mana saat penimbangan berapa kilogram dan total harganya sudah ada, kalau nanti mereka ingin mencairkan tabungannya, di situlah data-datanya sudah ada, kapan pun bisa cairkan dananya, totalnya ada 100 lebih anggota bank sampah yang kami bina,” beber Hornamsyah.

Baca Juga :  10 Kelurahan Rawan Banjir

Salah satu pesertanya bernama Nurhasanah. Sudah setahun bergabung menjadi peserta bank sampah. Ia tidak hanya mengumpulkan sampah dari rumah, tapi juga mencarinya di depo sampah, karena di situlah banyak warga yang membuang sampah-sampah alumunium, plastik, hingga karton bekas yang bernilai jika disetor ke pengelola bank sampah. Uang yang didapatkannya itu ditabung.

“Ya harus telaten, namanya mencari barang bekas, ya langsung dekat dengan berbagai macam sampah, bau iya, kotor juga iya, tapi di balik itu, kalau sampah plastik botol bekas, kaleng bekas, alumunium, hingga kertas tentu ada nilainya sendiri,” ucapnya.

Tak hanya Nurhasanah yang mencari barang bekas untuk disetor ke bank sampah. Ada beberapa temannya yang ikut. Bahkan ada yang mengumpulkan dari rumah ke rumah. Meskipun jumlahnya tak banyak, tapi akan bernilai ketika ditimbang di bank sampah. Semua itu adalah uang. Hanya dengan mengumpulkan sampah tiap hari, dalam sebulan Nurhasanah bisa mendapatkan lebih Rp300 ribu dari hasilnya menabung di bank sampah.

Baca Juga :  Siap Transisi Energi, Wali Kota Banjarbaru bersama PLN Sosialisasikan Kompor Induksi

“Kalau per bulan ada Rp300 ribu lebih, ya meskipun tidak tiap bulan, tapi itung-itung sambil menabung buat tambahan uang belanja, karena kalau ditimbang juga nunggu kalau sudah banyak,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/