Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Festival Babukung Menjaga Tradisi Kabupaten Lamandau

NANGA BULIK-Pemerintah Kabupaten Lamandau menyelenggarakan Festival Babukung 2024. Event ini berlangsung sejak 8 hingga 10 Agustus 2024 di Nanga Bulik, Lamandau, Kalimantan Tengah. Festival Babukung 2024 mengusung konsep pelaksanaan secara hybrid, menggabungkan antara offline dan virtual.

Festival Babukung berasal dari ritual tradisional yang biasa dilakukan sebagai bentuk hiburan bagi mereka yang sedang berduka. Ritual ini melibatkan tarian dengan menggunakan topeng kayu yang disebut sababuka atau luha. Para penari yang memakai topeng tersebut disebut bukung, sehingga ritual ini dikenal dengan nama babukung.

Tahun ini, Festival Babukung mengangkat tema “Menjaga Tradisi, Merawat Bumi, Mengarungi Era Digitalisasi”. Berbagai kegiatan seni dan budaya ditampilkan seperti karnaval Luha (topeng tradisional Babukung), pergelaran tari kreasi Babukung, pentas musik etnik, pameran fotografi, workshop, lomba foto, dan lomba mewarnai.

Baca Juga :  Pengadilan Negeri Gelar Vaksinasi Gratis

Pada prosesi pembukaan, Pj Bupati Lamandau Lilis Suryani menjelaskan, festival budaya Babukung pada tahun ini diikuti oleh delapan kecamatan dan beberapa desa di Kabupaten Lamandau, dengan lebih dari 1.669 peserta dari berbagai latar belakang. Festival Babukung tahun ini juga melibatkan komunitas etnis lain yang tinggal di Kabupaten Lamandau sebagai simbol keberagaman dan kebhinekaan di daerah tersebut.

Lebih lanjut, Festival Babukung secara rutin dilaksanakan dalam upaya melestarikan nilai-nilai positif budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur agar tidak luntur dan sirna oleh pengaruh negatif dari budaya luar yang dapat menyebabkan hilangnya jati diri.

“Kegiatan ini juga merupakan sikap dan tanggungjawab kita selaku pemegang tongkat estafet terhadap  amanah generasi terdahulu untuk diteruskan kepada generasi masa kini dan mendatang,” kata Lilis, Kamis (08/08/2024).

Baca Juga :  Sekolah Siap, Pelajar Senang

Selain bertujuan untuk menjaga tradisi, event yang menjadi agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Lamandau ini juga bertujuan untuk menarik lebih banyak wisatawan dan mendukung pelaku usaha UMKM di daerah tersebut.

Festival Babukung 2024 terpilih sebagai salah satu dari 110 agenda Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), program strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mempromosikan destinasi pariwisata melalui event, yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara serta menggerakkan wisatawan nusantara agar berwisata di Indonesia.

Hal yang turut membanggakan masyarakat Lamandau, Festival Babukung  mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk pemecahan rekor terbanyak yakni 1.000 Tatakup atau alat musik bambu yang digunakan penari saat menari. (kom/hms/aza)

NANGA BULIK-Pemerintah Kabupaten Lamandau menyelenggarakan Festival Babukung 2024. Event ini berlangsung sejak 8 hingga 10 Agustus 2024 di Nanga Bulik, Lamandau, Kalimantan Tengah. Festival Babukung 2024 mengusung konsep pelaksanaan secara hybrid, menggabungkan antara offline dan virtual.

Festival Babukung berasal dari ritual tradisional yang biasa dilakukan sebagai bentuk hiburan bagi mereka yang sedang berduka. Ritual ini melibatkan tarian dengan menggunakan topeng kayu yang disebut sababuka atau luha. Para penari yang memakai topeng tersebut disebut bukung, sehingga ritual ini dikenal dengan nama babukung.

Tahun ini, Festival Babukung mengangkat tema “Menjaga Tradisi, Merawat Bumi, Mengarungi Era Digitalisasi”. Berbagai kegiatan seni dan budaya ditampilkan seperti karnaval Luha (topeng tradisional Babukung), pergelaran tari kreasi Babukung, pentas musik etnik, pameran fotografi, workshop, lomba foto, dan lomba mewarnai.

Baca Juga :  Pengadilan Negeri Gelar Vaksinasi Gratis

Pada prosesi pembukaan, Pj Bupati Lamandau Lilis Suryani menjelaskan, festival budaya Babukung pada tahun ini diikuti oleh delapan kecamatan dan beberapa desa di Kabupaten Lamandau, dengan lebih dari 1.669 peserta dari berbagai latar belakang. Festival Babukung tahun ini juga melibatkan komunitas etnis lain yang tinggal di Kabupaten Lamandau sebagai simbol keberagaman dan kebhinekaan di daerah tersebut.

Lebih lanjut, Festival Babukung secara rutin dilaksanakan dalam upaya melestarikan nilai-nilai positif budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur agar tidak luntur dan sirna oleh pengaruh negatif dari budaya luar yang dapat menyebabkan hilangnya jati diri.

“Kegiatan ini juga merupakan sikap dan tanggungjawab kita selaku pemegang tongkat estafet terhadap  amanah generasi terdahulu untuk diteruskan kepada generasi masa kini dan mendatang,” kata Lilis, Kamis (08/08/2024).

Baca Juga :  Sekolah Siap, Pelajar Senang

Selain bertujuan untuk menjaga tradisi, event yang menjadi agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Lamandau ini juga bertujuan untuk menarik lebih banyak wisatawan dan mendukung pelaku usaha UMKM di daerah tersebut.

Festival Babukung 2024 terpilih sebagai salah satu dari 110 agenda Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), program strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mempromosikan destinasi pariwisata melalui event, yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara serta menggerakkan wisatawan nusantara agar berwisata di Indonesia.

Hal yang turut membanggakan masyarakat Lamandau, Festival Babukung  mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk pemecahan rekor terbanyak yakni 1.000 Tatakup atau alat musik bambu yang digunakan penari saat menari. (kom/hms/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/