Sabtu, Maret 15, 2025
23.4 C
Palangkaraya

13 Kelurahan di Palangka Raya Kebanjiran, Warga Diminta Siaga

 PALANGKA RAYA-Hujan deras yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Kota Palangka Raya. Terdata 13 kelurahan yang terdampak bencana alam ini, dengan ketinggian air berkisar 10 hingga 30 cm.

Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, mengonfirmasi bahwa banjir telah merendam permukiman warga serta mengganggu akses transportasi di beberapa titik lokasi.

“Kelurahan yang terdampak mencakup Tumbang Tahai, Marang, Petuk Katimpun, Bukit Tunggal, Palangka, Langkai, Pahandut, Pahandut Seberang, Tanjung Pinang, Bereng Bengkel, Danau Tundai, Kalampangan, dan Kameloh Baru,” ungkapnya, Kamis (13/3/2025).

Selain menggenangi rumah warga, banjir juga merendam beberapa ruas jalan utama, seperti Jalan Ramses, Jalan Marang Bawah, Jalan Petuk Katimpun, Jalan Danau Rangas, Jalan Mandawai, kawasan Flamboyan Bawah, Jalan Bereng Bengkel, serta Jalan Kameloh Baru.

Kondisi tersebut menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu, terutama bagi mereka yang bergantung pada akses jalan itu untuk bekerja atau bersekolah.

BPBD Kota Palangka Raya terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan debit air.

Baca Juga :  Si Korban Berhasil Temukan Motor Beserta Pencurinya

Langkah-langkah darurat juga telah disiapkan. Salah satunya, menyiapkan tenda pengungsian bagi masyarakat yang terpaksa mengungsi.

“Jika curah hujan di wilayah hulu masih tinggi, kemungkinan debit air akan meningkat. Namun, laporan yang kami terima, di Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu kondisi air masih bertahan dan tidak naik,” jelas Hendrikus.

BPBD mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir, agar tetap siaga dan selalu berkoordinasi dengan aparat setempat. Jika terjadi peningkatan debit air yang signifikan, diharapkan segera menghubungi petugas untuk mendapatkan bantuan evakuasi atau penanganan darurat.

“Masyarakat diminta selalu waspada dan aktif berkoordinasi dengan pengurus RT/RW, kelurahan, ataupun aparat pemerintah lain,” tambahnya.

Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini, masyarakat diimbau untuk berhati-hati dalam beraktivitas, terutama di daerah-daerah yang terdampak banjir.

Sementara itu, warga yang tinggal di kawasan Jalan Mendawai ujung masih bertahan di rumah dan toko tempat tinggal masing-masing.

Baca Juga :  Unjuk Rasa Mahasiswa di Kantor Gubernur Berakhir Ricuh

Abdul Salam, pemilik kios pulsa, mengatakan sejak dua hari belakangan air sudah menggenangi beberapa titik di sepanjang jalan, tetapi tidak sampai masuk ke ruko ataupun kios pedangang di area Pasar Kahayan.

Namun, air yang dibawa dari hulu dan hujan dengan intensitas tinggi datang bersamaan, akhirnya genangan air pun menerjang masuk ke rumah-rumah warga.

“Tadi malam air masuk ke dalam rumah, sekitar sejengkal tangan. Untungnya kami memasang penghalang supaya air tidak masuk ke kamar tidur,” ucapnya kepada Kalteng Pos, kemarin.

Sementara itu, pedagang makanan dan minuman, Khoiriyah, mengaku cukup resah dengan air bah yang debitnya kian tinggi.

Pada hari sebelumnya, air hanya menggenangi badan jalan. Kemudian, esok paginya genangan air sudah memasuki wilayah pinggir Pasar Kahayan.

Lokasi lapak dagangnya pun turut terendam, meski masih bisa diatasi. Ia khawatir jika banjir tak kunjung surut, tidak akan ada konsumen yang datang berbelanja, sehingga penjualan menurun dan terpaksa harus menutup toko. (mut/*afa/ce/ala)

 PALANGKA RAYA-Hujan deras yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Kota Palangka Raya. Terdata 13 kelurahan yang terdampak bencana alam ini, dengan ketinggian air berkisar 10 hingga 30 cm.

Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, mengonfirmasi bahwa banjir telah merendam permukiman warga serta mengganggu akses transportasi di beberapa titik lokasi.

“Kelurahan yang terdampak mencakup Tumbang Tahai, Marang, Petuk Katimpun, Bukit Tunggal, Palangka, Langkai, Pahandut, Pahandut Seberang, Tanjung Pinang, Bereng Bengkel, Danau Tundai, Kalampangan, dan Kameloh Baru,” ungkapnya, Kamis (13/3/2025).

Selain menggenangi rumah warga, banjir juga merendam beberapa ruas jalan utama, seperti Jalan Ramses, Jalan Marang Bawah, Jalan Petuk Katimpun, Jalan Danau Rangas, Jalan Mandawai, kawasan Flamboyan Bawah, Jalan Bereng Bengkel, serta Jalan Kameloh Baru.

Kondisi tersebut menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu, terutama bagi mereka yang bergantung pada akses jalan itu untuk bekerja atau bersekolah.

BPBD Kota Palangka Raya terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan debit air.

Baca Juga :  Si Korban Berhasil Temukan Motor Beserta Pencurinya

Langkah-langkah darurat juga telah disiapkan. Salah satunya, menyiapkan tenda pengungsian bagi masyarakat yang terpaksa mengungsi.

“Jika curah hujan di wilayah hulu masih tinggi, kemungkinan debit air akan meningkat. Namun, laporan yang kami terima, di Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu kondisi air masih bertahan dan tidak naik,” jelas Hendrikus.

BPBD mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir, agar tetap siaga dan selalu berkoordinasi dengan aparat setempat. Jika terjadi peningkatan debit air yang signifikan, diharapkan segera menghubungi petugas untuk mendapatkan bantuan evakuasi atau penanganan darurat.

“Masyarakat diminta selalu waspada dan aktif berkoordinasi dengan pengurus RT/RW, kelurahan, ataupun aparat pemerintah lain,” tambahnya.

Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini, masyarakat diimbau untuk berhati-hati dalam beraktivitas, terutama di daerah-daerah yang terdampak banjir.

Sementara itu, warga yang tinggal di kawasan Jalan Mendawai ujung masih bertahan di rumah dan toko tempat tinggal masing-masing.

Baca Juga :  Unjuk Rasa Mahasiswa di Kantor Gubernur Berakhir Ricuh

Abdul Salam, pemilik kios pulsa, mengatakan sejak dua hari belakangan air sudah menggenangi beberapa titik di sepanjang jalan, tetapi tidak sampai masuk ke ruko ataupun kios pedangang di area Pasar Kahayan.

Namun, air yang dibawa dari hulu dan hujan dengan intensitas tinggi datang bersamaan, akhirnya genangan air pun menerjang masuk ke rumah-rumah warga.

“Tadi malam air masuk ke dalam rumah, sekitar sejengkal tangan. Untungnya kami memasang penghalang supaya air tidak masuk ke kamar tidur,” ucapnya kepada Kalteng Pos, kemarin.

Sementara itu, pedagang makanan dan minuman, Khoiriyah, mengaku cukup resah dengan air bah yang debitnya kian tinggi.

Pada hari sebelumnya, air hanya menggenangi badan jalan. Kemudian, esok paginya genangan air sudah memasuki wilayah pinggir Pasar Kahayan.

Lokasi lapak dagangnya pun turut terendam, meski masih bisa diatasi. Ia khawatir jika banjir tak kunjung surut, tidak akan ada konsumen yang datang berbelanja, sehingga penjualan menurun dan terpaksa harus menutup toko. (mut/*afa/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru