PALANGKA RAYA – Hubungan sedarah atau inses sempat menjadi fenomena yang menggemparkan publik jagat media sosial. Saat itu, kalimat yang beranggapan memiliki nafsu kepada keluarga kandungnya sendiri tersebar di platform media sosial. Kata demi kata tersusun rapi seolah-olah menggiring opini publik ke arah negatif.
Untuk mengantisipasi hal tersebut tak terjadi di Kota Palangka Raya, Ketua PCNU Kota Palangka Raya, H. Muhammad Syahrun menegaskan tidak ada satupun dalil Al-Qur’an maupun hadis yang memperbolehkan hal tersebut. Maka dari itu, ia sangat menolak dan mengutuk keras jika ini sampai di Kalteng, terutama di Kota Palangka Raya.
“Kalau dari agama Islam, jelas melarang. Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Palangka Raya, berhubungan dengan sedarah merupakan tindakan yang dicela oleh Islam,” katanya saat ditemui di kediamannya, Kamis sore (10/7/2025).
Bahkan di agama selain Islam pun, menjalin hubungan dengan sedarah atau inses ini tidak dibenarkan. Maka dari itu ia meminta masyarakat untuk mencermati apapun alasan yang dibuat untuk menghalalkan segala cara agar hubungan sedarah terlaksana, itu sudah bertentangan dengan dasar agama, bahkan negara.
“Lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya, tidak ada dalil satupun yang membenarkan hubungan sedarah,” bebernya.
Untuk menjaga batasan kepada nafsu dengan keluarga kandung, menurut Syahrun harus berpedoman kepada sumber hukum. Di dalam Islam, sumber hukum yang wajib diamalkan ialah Al-Qur’an dan Hadis. Jika ada hal yang bertentangan dari kedua hal tersebut maka sudah pasti ini dilarang oleh agama.
“Maka saya peringatkan sekali lagi, harus selalu menaati peraturan yang telah dibuat. Al-Qur’an, hadis, dan lain sebagainya, maka jangan lepas dari koridor itu,” tegasnya.
Masyarakat Kota Cantik diingatkan untuk tetap berpegang teguh kepada ajaran agama nya masing-masing. Kemudian, tidak mudah untuk menyerap informasi secara mentah sebelum mengetahui kebenarannya.
“Dan yang tidak kalah pentingnya ialah, jangan sampai ada niatan untuk mencoba menjalin hubungan dengan keluarga kandung, karena jika pondasi kita kurang kuat, maka kedepannya kita yang akan terbawa,” terangnya
Selain itu, Syahrun juga mengingatkan agar masyarakat selalu waspada terhadap berbagai bentuk paham menyimpang yang dapat merusak moral dan ideologi bangsa, seperti radikalisme, terorisme, dan intoleransi.
“Bibit dari paham-paham tersebut sering kali tumbuh dari ketidaktahuan dan penyalahgunaan ajaran agama,”ujarnya.(ham/b/ram)