Jumat, September 20, 2024
29.1 C
Palangkaraya

Gabah di Tingkat Petani Menumpuk

KASONGAN – Hasil pertanian di wilayah Kecamatan Mendawai dan Katingan Kuala, selama ini sangat baik. Bahkan hasilnya pun selalu surplus. Namun sayang, untuk pemasarannya mengalami kesulitan. Ada banyak gabah pada tingkat petani saat ini menumpuk.

Wakil Bupati Katingan Sunardi ketika dikonfirmasi membenarkan adanya penumpukan gabah milik para petani di wilayah itu. Bahkan ketika dirinya melakukan kunjungan kerja ke dua kecamatan itu, sejumlah petani menyampaikan keluhannya.

“Katanya Bulog tidak lagi membeli gabah dengan para petani. Biasa mereka Bulog yang ngambil,” ujarnya kepada Kalteng Pos, Selasa (15/6)

Menurut Sunardi, dirinya tidak tahu alasan pihak Bulog tidak lagi mengambil gabah para petani di wilayah itu. Dia menduga bisa dikarenakan gudang penuh, dan lainnya. “Makanya nanti, dalam waktu dekat kita akan panggil pihak Bulog. Kita ingin tahu permasalahannya. Minta penjelasan. Kenapa gabah ditingkat petani banyak tidak terserap,” kata politikus PDI Perjuangan ini.

Baca Juga :  Ingin Ibu Pindah Tugas, Seorang Pemuda di Kasongan Panjat Tower Telkomsel

Selain ke Bulog ungkapnya, memang ada dijual para petani ke pengumpul. Namun daya serapnya juga tidak sesuai yang diharapkan. “Daya beli sepertinya ada penurunan sekarang. Kita tidak tahu kenapa,” pungkasnya.(eri/ko).

KASONGAN – Hasil pertanian di wilayah Kecamatan Mendawai dan Katingan Kuala, selama ini sangat baik. Bahkan hasilnya pun selalu surplus. Namun sayang, untuk pemasarannya mengalami kesulitan. Ada banyak gabah pada tingkat petani saat ini menumpuk.

Wakil Bupati Katingan Sunardi ketika dikonfirmasi membenarkan adanya penumpukan gabah milik para petani di wilayah itu. Bahkan ketika dirinya melakukan kunjungan kerja ke dua kecamatan itu, sejumlah petani menyampaikan keluhannya.

“Katanya Bulog tidak lagi membeli gabah dengan para petani. Biasa mereka Bulog yang ngambil,” ujarnya kepada Kalteng Pos, Selasa (15/6)

Menurut Sunardi, dirinya tidak tahu alasan pihak Bulog tidak lagi mengambil gabah para petani di wilayah itu. Dia menduga bisa dikarenakan gudang penuh, dan lainnya. “Makanya nanti, dalam waktu dekat kita akan panggil pihak Bulog. Kita ingin tahu permasalahannya. Minta penjelasan. Kenapa gabah ditingkat petani banyak tidak terserap,” kata politikus PDI Perjuangan ini.

Baca Juga :  Ingin Ibu Pindah Tugas, Seorang Pemuda di Kasongan Panjat Tower Telkomsel

Selain ke Bulog ungkapnya, memang ada dijual para petani ke pengumpul. Namun daya serapnya juga tidak sesuai yang diharapkan. “Daya beli sepertinya ada penurunan sekarang. Kita tidak tahu kenapa,” pungkasnya.(eri/ko).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/