PALANGKA RAYA – Peningkatan mutu pendidikan di Kalimantan Tengah (Kalteng) terus dilakukan, tidak terkecuali pendidikan tinggi. Upaya peningkatan pendidikan juga menjadi salah satu fokus dan prioritas Pemerintah Provinsi Kalteng.
Salah satu bentuk upaya dan dukungan yang ditunjukkan adalah melalui pelaksanaan asesmen lapangan re-akreditasi perguruan tinggi (APT) oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, yang berlangsung di Aula IAIN Palangka Raya, Kamis (17/4/2025).
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng Reza Prabowo, yang hadir mewakili Gubernur Kalteng H Agustiar Sabran, secara resmi membuka kegiatan tersebut dan menyampaikan harapan besar pemprov terhadap hasil akreditasi ini.
Ia mengatakan, capaian akreditasi menjadi langkah penting bagi IAIN Palangka Raya untuk naik status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). “Hasil akreditasi ini tentu sangat penting, agar IAIN Palangka Raya bisa naik level menjadi Universitas Islam Negeri.
Pendidikan tinggi memiliki peran sangat strategis dalam pembangunan daerah. Perguruan tinggi adalah garda terdepan dalam mencetak sumber daya manusia berkualitas, inovatif, dan berdaya saing,” ucapnya.
Menurutnya, keberadaan IAIN Palangka Raya di ibu kota provinsi memiliki arti penting dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang religius dan kompeten.
Ia juga mengapresiasi proses asesmen yang dilakukan tim asesor BAN-PT, sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu secara berkelanjutan. “Melalui asesmen yang objektif dan konstruktif ini, kami berharap IAIN Palangka Raya mendapatkan masukan berharga untuk terus berbenah dan berkembang menjadi perguruan tinggi yang unggul dan mampu bersaing di tingkat nasional,” jelasnya.
Reza menambahkan, Pemprov Kalteng senantiasa memberikan dukungan penuh terhadap semua upaya peningkatan mutu pendidikan tinggi. Ia menekankan pentingnya pendidikan dalam membangun daerah seluas Kalteng, yang memiliki wilayah lebih besar 1,5 kali dari Pulau Jawa. “Sektor pendidikan adalah salah satu fokus utama kami.
Membangun wilayah yang luas seperti Kalteng membutuhkan SDM yang berkualitas. Oleh karena itu, peningkatan mutu lembaga pendidikan seperti IAIN Palangka Raya adalah bagian dari visi besar kami untuk mewujudkan Kalteng yang maju dan berdaya saing,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor IAIN Palangka Raya Prof Ahmad Dakhoir menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah hadir dan berkontribusi dalam menyukseskan proses akreditasi ini.
Ia menyebut, meski dilaksanakan secara sederhana di tengah kondisi efisiensi anggaran, kegiatan ini tetap mengandung nilai yang mulia dan membanggakan. Kepada para asesor BAN-PT, Ahmad Dakhoir dengan rendah hati menyampaikan bahwa pelaksanaan asesmen ini mencerminkan kemampuan maksimal yang dimiliki IAIN Palangka Raya saat ini.
Namun, ia meyakini kesederhanaan bukanlah halangan untuk tetap memberikan yang terbaik bagi kemajuan pendidikan. “Inilah kemampuan IAIN Palangka Raya dalam melaksanakan kegiatan ini dengan sederhana, tetapi penuh semangat dan nilai.
Insyaallah, kegiatan sederhana ini tetap mulia, membanggakan, dan membawa kemajuan nyata bagi pendidikan di Kalimantan Tengah,” ucapnya. Ahmad Dakhoir mengutarakan harapan besar bahwa proses akreditasi ini akan menjadi titik tolak untuk perbaikan dan peningkatan mutu institusi secara berkelanjutan.
“Kolaborasi yang terbangun antara kampus, mitra, dan stakeholder adalah modal penting dalam mewujudkan perguruan tinggi Islam yang unggul, berkarakter, dan relevan dengan kebutuhan zaman,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Asesor BAN-PT RI Prof H Ramdani Wahyu Sururie, dalam sambutannya mengatakan proses akreditasi bukan sekadar ajang penilaian administratif, melainkan suatu perjalanan reflektif yang bertujuan meningkatkan kualitas institusi pendidikan secara berkelanjutan.
Ia menegaskan, kehadiran tim asesor bukan untuk mencari kesalahan, melainkan untuk berdialog, berbagi pandangan, dan bersama-sama mendorong perguruan tinggi menuju arah yang lebih baik.
“Kami hadir bukan sebagai auditor yang mencari kesalahan, tetapi kami hadir untuk berdialog dengan semangat kolaborasi. Akreditasi ini bukan soal peringkat, tapi tentang tanggung jawab. Bukan sekadar angka, melainkan cermin untuk mengenali siapa kita dan ke mana kita akan melangkah,” katanya.
Lebih lanjut, Ramdani mengatakan proses akreditasi seharusnya menjadi ruang transformasi bagi institusi untuk terus berbenah. Institusi yang baik tidak boleh puas dengan capaian saat ini, tetapi harus terus mencari cara agar menjadi lebih baik.
“Filosofinya sederhana. Yang baik tidak berhenti menjadi baik, dan yang sudah baik harus terus berusaha menjadi lebih baik,” ungkapnya. IAIN Palangka Raya, sebagai perguruan tinggi keagamaan Islam, memikul amanah besar mencetak insan akademik yang unggul, tidak hanya dalam intelektualitas, tetapi juga dalam keteguhan spiritual.
Hal itu sejalan dengan visi kampus sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang berbasis nilai-nilai Islam. Dia juga mengapresiasi seluruh civitas akademika yang telah menyiapkan dokumen borang, LED, dan LKPT dengan sungguh-sungguh.
Ia memahami bahwa proses tersebut panjang dan melelahkan, tetapi sesungguhnya mencerminkan kedewasaan institusi dalam membangun budaya mutu. “Percayalah, ini bukan sekadar rutinitas administratif, ini adalah proses pematangan.
Dosen mengajar dengan hati, mahasiswa belajar dengan semangat, dan pimpinan berpikir strategis agar kampus terus bertumbuh,” ucapnya. “Akreditasi ini ibarat kita menanam pohon. Hari ini kita pupuk dengan kerja keras, kita semai dengan harapan, dan kelak akan dinikmati hasilnya oleh generasi mendatang,” tandasnya. (zia/ce/ala)