Sabtu, November 23, 2024
24.3 C
Palangkaraya

AMSI Selenggarakan Training Literasi Berita untuk Publik di Kalteng

Hairil Supriadi

PALAnGKA RAYA – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyelenggarakan pelatihan literasi berita (news literacy training) di 10 wilayah di Indonesia dari bulan Mei hingga September 2022.

Kalimantan Tengah pelaksanaan pada 24-25 Mei 2022 di Hotel Aquarius Palangka Raya. Melalui pelatihan ini, publik diharapkan memiliki pemahaman tentang pentingnya literasi media.

Ketua AMSI Kalimantan Tengah Hairil Supriadi, Kamis (19/5/2022) mengatakan, untuk peserta pelatihan dibatasi berjumlah 30 orang terdiri dari akademisi, mahasiswa, guru, ASN, OKP, TNI/Polri, lembaga indenpenden dan lainnya.

Pelatihan diselenggarakan kata Hairil Supriadi untuk menambah kemampuan masyarakat memverifikasi informasi dan mencari sumber referensi yang benar. Peserta diharapkan dapat terlibat menahan laju sebaran hoaks atau informasi bohong yang dampaknya cukup besar dan merusak sendi-sendi sosial, bahkan mempengaruhi kebijakan

Ketua II AMSI Pusat yang juga sekaligus Penanggung Jawab Program Cek Fakta mengatakan, ada 7 poin materi yang diterima peserta yaitu: Dampak Media Sosial untuk Pemahaman Publik mengenai Informasi, Siaran Pers dan Esensi Karya Jurnalistik.

Baca Juga :  Vaksinasi Drive Thru Polda Kalteng Berjalan Aman dan Lancar

Mengenali Advertorial dan bentuk Native Advertising lain, Mengenali Jurnalisme yang Mengabdi untuk Publik, Meretas Algoritma Media Sosial Anda, Kebenaran, Bukti dan Batasan Jurnalisme, Mewaspadai Makna Ganda: Efek Visual/Foto dalam Berita

Kegiatan pelatihan literasi berita ini akan dilaksanakan di 9 wilayah dengan metode tatap muka dan 1 wilayah dengan metode pelatihan online. 10 wilayah yang menjadi tempat pelatihan yaitu Papua, Kalimantan Tengah, Riau, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Gorontalo

Peserta pelatihan kali ini tidak jauh berbeda dengan peserta pelatihan literasi berita yang dilaksanakan tahun lalu yaitu terdiri dari masyarakat umum, mahasiswa, akademisi dan jurnalis. Acara ini diselenggarakan dengan dukungan Google News Initiative dan Cek Fakta.

Baca Juga :  Fotografer Senior Itu Telah Pergi

Pada tahun 2021 AMSI telah melakukan training of trainer (ToT) kepada 20 jurnalis dari media anggota AMSI. Pada training tersebut, AMSI mengadopsi kurikulum yang dirumuskan oleh Associate Professor di University of Hong Kong, Masato Kajimoto serta menyesuaikan kurikulum tersebut sesuai dengan kondisi di Indonesia.

Terdapat beberapa tambahan materi seperti video yang diproduksi oleh AMSI dengan bahasa Indonesia untuk mengakomodir peserta yang tidak bisa berbahasa Inggris.

Masato Kajimoto merupakan pendiri Asian Network of News and Information Educators (ANNIE) yang berbasis di Hongkong. ANNIE sendiri merupakan sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mengembangan materi pembelajaran, mendiskusikan media dan jurnalisme berbasis pertanyaan dan petunjuk yang ada.

Tahun lalu AMSI berhasil mentraining 243 peserta. “Tahun ini AMSI menargetkan dapat mentraining 250 orang dari berbagai unsur mendapatkan pemahaman terkait isu ini,” tambah Irfan. (*)

Hairil Supriadi

PALAnGKA RAYA – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyelenggarakan pelatihan literasi berita (news literacy training) di 10 wilayah di Indonesia dari bulan Mei hingga September 2022.

Kalimantan Tengah pelaksanaan pada 24-25 Mei 2022 di Hotel Aquarius Palangka Raya. Melalui pelatihan ini, publik diharapkan memiliki pemahaman tentang pentingnya literasi media.

Ketua AMSI Kalimantan Tengah Hairil Supriadi, Kamis (19/5/2022) mengatakan, untuk peserta pelatihan dibatasi berjumlah 30 orang terdiri dari akademisi, mahasiswa, guru, ASN, OKP, TNI/Polri, lembaga indenpenden dan lainnya.

Pelatihan diselenggarakan kata Hairil Supriadi untuk menambah kemampuan masyarakat memverifikasi informasi dan mencari sumber referensi yang benar. Peserta diharapkan dapat terlibat menahan laju sebaran hoaks atau informasi bohong yang dampaknya cukup besar dan merusak sendi-sendi sosial, bahkan mempengaruhi kebijakan

Ketua II AMSI Pusat yang juga sekaligus Penanggung Jawab Program Cek Fakta mengatakan, ada 7 poin materi yang diterima peserta yaitu: Dampak Media Sosial untuk Pemahaman Publik mengenai Informasi, Siaran Pers dan Esensi Karya Jurnalistik.

Baca Juga :  Vaksinasi Drive Thru Polda Kalteng Berjalan Aman dan Lancar

Mengenali Advertorial dan bentuk Native Advertising lain, Mengenali Jurnalisme yang Mengabdi untuk Publik, Meretas Algoritma Media Sosial Anda, Kebenaran, Bukti dan Batasan Jurnalisme, Mewaspadai Makna Ganda: Efek Visual/Foto dalam Berita

Kegiatan pelatihan literasi berita ini akan dilaksanakan di 9 wilayah dengan metode tatap muka dan 1 wilayah dengan metode pelatihan online. 10 wilayah yang menjadi tempat pelatihan yaitu Papua, Kalimantan Tengah, Riau, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Gorontalo

Peserta pelatihan kali ini tidak jauh berbeda dengan peserta pelatihan literasi berita yang dilaksanakan tahun lalu yaitu terdiri dari masyarakat umum, mahasiswa, akademisi dan jurnalis. Acara ini diselenggarakan dengan dukungan Google News Initiative dan Cek Fakta.

Baca Juga :  Fotografer Senior Itu Telah Pergi

Pada tahun 2021 AMSI telah melakukan training of trainer (ToT) kepada 20 jurnalis dari media anggota AMSI. Pada training tersebut, AMSI mengadopsi kurikulum yang dirumuskan oleh Associate Professor di University of Hong Kong, Masato Kajimoto serta menyesuaikan kurikulum tersebut sesuai dengan kondisi di Indonesia.

Terdapat beberapa tambahan materi seperti video yang diproduksi oleh AMSI dengan bahasa Indonesia untuk mengakomodir peserta yang tidak bisa berbahasa Inggris.

Masato Kajimoto merupakan pendiri Asian Network of News and Information Educators (ANNIE) yang berbasis di Hongkong. ANNIE sendiri merupakan sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mengembangan materi pembelajaran, mendiskusikan media dan jurnalisme berbasis pertanyaan dan petunjuk yang ada.

Tahun lalu AMSI berhasil mentraining 243 peserta. “Tahun ini AMSI menargetkan dapat mentraining 250 orang dari berbagai unsur mendapatkan pemahaman terkait isu ini,” tambah Irfan. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/