Kamis, September 19, 2024
26.3 C
Palangkaraya

Dosen & Mahasiswa UPR Bantu Kembangkan Potensi Ekonomi Hijau Wisata Air Hitam

PALANGKA RAYA-Dalam rangka meningkatkan ekonomi hijau di wilayah Desa Wisata Air Hitam, Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sabangau, sekelompok dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan FKIP Universitas Palangka Raya (UPR) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah di wilayah tersebut.

Ketua tim pengabdian, Meyta Wulandari mengatakan, kegiatan ini merupakan program hibah BIMA skema pemberdayaan kemitraan masyarakat.

Mitra pada program pengabdian kali ini yakni kelompok tani Riswandi Farm yang terletak di kelurahan Kereng Bangkirai. Berawal dari belum optimalnya pengelolaan limbah organik di desa wisata, maka dosen UPR mengupayakan pengoptimalan prasarana untuk pengembangan limbah organik.

“Rangkaian kegiatan ini meliputi penyerahan alat mesin pencacah dan sosialisasi serta edukasi terkait pengelolaan limbah organik yang diolah menjadi produk diversifikasi seperti pupuk organik, kompos blok, eco-enzyme dan pakan ternak,” kata Meyta kepada Kalteng Pos melalui siaran persnya, Kamis (19/9/2024).

Kegiatan pengabdian masyarakat ini, kata dosen program studi biologi tersebut, bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi dari pemanfaatan limbah organik (ekonomi hijau) yang dihasilkan oleh rumah tangga maupun lingkungan sekitar desa wisata, sehingga tidak merusak ekosistem di sekitar kawasan wisata maupun Taman Nasional Sebangau.

Baca Juga :  Terdorong Nafsu, Tukang Pijat DN Cabuli Balita dengan Sadar

Kegiatan ini beranggotakan dua dosen lainnya, yakni Ety Kurniati dari program studi fisika dan Agung Samudra dari pendidikan teknik mesin.

Kegiatan ini juga melibatkan beberapa mahasiswa yaitu satu mahasiswa dari program studi biologi yakni Billy Vernandez dan dua mahasiswa dari program studi pendidikan teknik mesin yakni Ahmad Hidayatullah dan Yoki Riansa.

“Kegiatan ini juga dibantu oleh 3 dosen dari program studi biologi yakni Ibu Rizka Hasanah, Ibu Febri Nur Ngazizah, dan Bapak Fandi Tuju,” imbuhnya.

Kegiatan pengabdian ini, ujar Meyta, diisi dengan berbagai materi yang disampaikan oleh dosen dan mitra Riswandi Farm seperti mesin pencacah dan prosedur penggunaan mesin pencacah serta pembuatan pupuk organik, kompos blok, eco-enzyme dan pakan ternak.

Peserta pengabdian masyarakat yang mana merupakan Riswandi Farm terlibat aktif dalam kegiatan tersebut.

“Kegiatan yang dilakukan merupakan penyerahan mesin pencacah dan sosialisasi serta demonstrasi pembuatan pupuk organik, kompos blok, eco-enzyme dan pakan ternak yang bertujuan untuk peningkatan produksi limbah organik dan peningkatan kuantitas produk hasil limbah organik,” tuturnya.

Baca Juga :  Mendengar Jeritan Pelaku Usaha di Kawasan Objek Wisata Air Hitam

Kelompok tani Riswandi Farm menyambut baik kegiatan pengabdian masyarakat ini. Mereka antusias dan terlibat aktif dalam kegiatan ini baik pada kegiatan sosialisasi maupun pada saat demonstrasi/pelatihan diversifikasi produk limbah organik.

“Saya sangat berterima kasih atas alat yang diberikan oleh tim dosen pengabdian kepada masyarakat atas alat mesin pencacah limbah organik sehingga kami dapat meningkatkan hasil produksi limbah organik menjadi lebih banyak dari sebelumnya yang menggunakan alat potong rumput manual,” ujar Riswandi, Ketua kelompok tani Riswandi Farm.

Riswandi mengaku sangat senang dan berterima kasih atas ilmu yang disampaikan.

Dirinya bersama dengan peserta pelatihan lainnya mengaku banyak belajar dalam memanfaatkan limbah organik menjadi produk seperti eco-enzyme, kompos blok, dan pakan ternak.

Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, diharapkan kelompok tani Riswandi Farm dapat meningkatkan produksi hasil limbah organik dan meningkatkan kuantitas produk dari pemanfaatan limbah organik sehingga dapat mensejahterakan kelompok tani Riswandi Farm dan masyarakat sekitarnya. (dan/ram)

 

PALANGKA RAYA-Dalam rangka meningkatkan ekonomi hijau di wilayah Desa Wisata Air Hitam, Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sabangau, sekelompok dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan FKIP Universitas Palangka Raya (UPR) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah di wilayah tersebut.

Ketua tim pengabdian, Meyta Wulandari mengatakan, kegiatan ini merupakan program hibah BIMA skema pemberdayaan kemitraan masyarakat.

Mitra pada program pengabdian kali ini yakni kelompok tani Riswandi Farm yang terletak di kelurahan Kereng Bangkirai. Berawal dari belum optimalnya pengelolaan limbah organik di desa wisata, maka dosen UPR mengupayakan pengoptimalan prasarana untuk pengembangan limbah organik.

“Rangkaian kegiatan ini meliputi penyerahan alat mesin pencacah dan sosialisasi serta edukasi terkait pengelolaan limbah organik yang diolah menjadi produk diversifikasi seperti pupuk organik, kompos blok, eco-enzyme dan pakan ternak,” kata Meyta kepada Kalteng Pos melalui siaran persnya, Kamis (19/9/2024).

Kegiatan pengabdian masyarakat ini, kata dosen program studi biologi tersebut, bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi dari pemanfaatan limbah organik (ekonomi hijau) yang dihasilkan oleh rumah tangga maupun lingkungan sekitar desa wisata, sehingga tidak merusak ekosistem di sekitar kawasan wisata maupun Taman Nasional Sebangau.

Baca Juga :  Terdorong Nafsu, Tukang Pijat DN Cabuli Balita dengan Sadar

Kegiatan ini beranggotakan dua dosen lainnya, yakni Ety Kurniati dari program studi fisika dan Agung Samudra dari pendidikan teknik mesin.

Kegiatan ini juga melibatkan beberapa mahasiswa yaitu satu mahasiswa dari program studi biologi yakni Billy Vernandez dan dua mahasiswa dari program studi pendidikan teknik mesin yakni Ahmad Hidayatullah dan Yoki Riansa.

“Kegiatan ini juga dibantu oleh 3 dosen dari program studi biologi yakni Ibu Rizka Hasanah, Ibu Febri Nur Ngazizah, dan Bapak Fandi Tuju,” imbuhnya.

Kegiatan pengabdian ini, ujar Meyta, diisi dengan berbagai materi yang disampaikan oleh dosen dan mitra Riswandi Farm seperti mesin pencacah dan prosedur penggunaan mesin pencacah serta pembuatan pupuk organik, kompos blok, eco-enzyme dan pakan ternak.

Peserta pengabdian masyarakat yang mana merupakan Riswandi Farm terlibat aktif dalam kegiatan tersebut.

“Kegiatan yang dilakukan merupakan penyerahan mesin pencacah dan sosialisasi serta demonstrasi pembuatan pupuk organik, kompos blok, eco-enzyme dan pakan ternak yang bertujuan untuk peningkatan produksi limbah organik dan peningkatan kuantitas produk hasil limbah organik,” tuturnya.

Baca Juga :  Mendengar Jeritan Pelaku Usaha di Kawasan Objek Wisata Air Hitam

Kelompok tani Riswandi Farm menyambut baik kegiatan pengabdian masyarakat ini. Mereka antusias dan terlibat aktif dalam kegiatan ini baik pada kegiatan sosialisasi maupun pada saat demonstrasi/pelatihan diversifikasi produk limbah organik.

“Saya sangat berterima kasih atas alat yang diberikan oleh tim dosen pengabdian kepada masyarakat atas alat mesin pencacah limbah organik sehingga kami dapat meningkatkan hasil produksi limbah organik menjadi lebih banyak dari sebelumnya yang menggunakan alat potong rumput manual,” ujar Riswandi, Ketua kelompok tani Riswandi Farm.

Riswandi mengaku sangat senang dan berterima kasih atas ilmu yang disampaikan.

Dirinya bersama dengan peserta pelatihan lainnya mengaku banyak belajar dalam memanfaatkan limbah organik menjadi produk seperti eco-enzyme, kompos blok, dan pakan ternak.

Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, diharapkan kelompok tani Riswandi Farm dapat meningkatkan produksi hasil limbah organik dan meningkatkan kuantitas produk dari pemanfaatan limbah organik sehingga dapat mensejahterakan kelompok tani Riswandi Farm dan masyarakat sekitarnya. (dan/ram)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/