Senin, Desember 9, 2024
24.4 C
Palangkaraya

PLN Amankan Infrastruktur Kelistrikan Saat Banjir di Mura dan Muara Teweh

BANJARBARU-Curah hujan tinggi yang mengguyur bagian hulu Sungai Barito dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sungai meluap, memicu banjir di dua kabupaten di Kalimantan Tengah, yakni Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Utara (Muara Teweh).

Banjir telah mencapai ketinggian dada orang dewasa, mengakibatkan timbulnya potensi risiko terhadap 75 gardu distribusi listrik yang tersebar di 3 kecamatan dan puluhan desa terdampak, sehingga harus segera diamankan dengan cara dihentikan operasinya demi keselamatan masyarakat.

PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) dengan cepat bergerak untuk mengamankan infrastruktur kelistrikan yang terdampak. Sebanyak 34 petugas dari PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Puruk Cahu dan PLN ULP Muara Teweh langsung dikerahkan ke lokasi untuk memeriksa kondisi kelistrikan serta memastikan keamanan masyarakat.

Baca Juga :  SwaCam PLN Mobile Mudahkan Pelanggan Pantau Penggunaan Listrik

General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki, menyatakan, bahwa langkah preventif ini diambil untuk menghindari potensi bahaya yang lebih besar.

“Arus listrik tidak terlihat, tetapi sangat berbahaya bila terjadi kebocoran akibat penghantar seperti air. Oleh karena itu, petugas kami segera melakukan pengecekan di lokasi terdampak banjir. Jika ditemukan risiko, listrik akan dipadamkan sementara untuk menjaga keselamatan warga,” ujar Syauki.

Pemadaman juga dilakukan pada beberapa gardu listrik yang berpotensi terkena dampak banjir, guna mencegah risiko korsleting yang dapat membahayakan masyarakat. Petugas terus memantau situasi di lapangan dan siap bertindak cepat menyesuaikan perkembangan kondisi.

Syauki menambahkan, keselamatan masyarakat selalu menjadi prioritas utama dalam setiap langkah yang diambil PLN.

Baca Juga :  Polda Kalteng Terjunkan Tim Trauma Healing di Lokasi Pengungsian Banjir Katingan

“Kami memastikan proses pengamanan infrastruktur ini berlangsung cepat dan tepat agar warga tidak menghadapi ancaman tersembunyi akibat aliran listrik pada saat banjir,” tegasnya.

Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi banjir susulan, PLN mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan masalah kelistrikan melalui Contact Center PLN 123 atau aplikasi PLN Mobile.

“Kami mengajak masyarakat untuk segera melapor jika menemui permasalahan kelistrikan atau kondisi berbahaya. Petugas kami siap bertindak cepat demi menjaga keamanan dan kenyamanan warga,” ujarnya.

Dengan kesiapan yang terus dijaga, PLN berkomitmen untuk menjamin keamanan pasokan listrik bagi masyarakat, serta memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan yang terdampak bencana banjir. (kls/uyi/b17/aza)

BANJARBARU-Curah hujan tinggi yang mengguyur bagian hulu Sungai Barito dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sungai meluap, memicu banjir di dua kabupaten di Kalimantan Tengah, yakni Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Utara (Muara Teweh).

Banjir telah mencapai ketinggian dada orang dewasa, mengakibatkan timbulnya potensi risiko terhadap 75 gardu distribusi listrik yang tersebar di 3 kecamatan dan puluhan desa terdampak, sehingga harus segera diamankan dengan cara dihentikan operasinya demi keselamatan masyarakat.

PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) dengan cepat bergerak untuk mengamankan infrastruktur kelistrikan yang terdampak. Sebanyak 34 petugas dari PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Puruk Cahu dan PLN ULP Muara Teweh langsung dikerahkan ke lokasi untuk memeriksa kondisi kelistrikan serta memastikan keamanan masyarakat.

Baca Juga :  SwaCam PLN Mobile Mudahkan Pelanggan Pantau Penggunaan Listrik

General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki, menyatakan, bahwa langkah preventif ini diambil untuk menghindari potensi bahaya yang lebih besar.

“Arus listrik tidak terlihat, tetapi sangat berbahaya bila terjadi kebocoran akibat penghantar seperti air. Oleh karena itu, petugas kami segera melakukan pengecekan di lokasi terdampak banjir. Jika ditemukan risiko, listrik akan dipadamkan sementara untuk menjaga keselamatan warga,” ujar Syauki.

Pemadaman juga dilakukan pada beberapa gardu listrik yang berpotensi terkena dampak banjir, guna mencegah risiko korsleting yang dapat membahayakan masyarakat. Petugas terus memantau situasi di lapangan dan siap bertindak cepat menyesuaikan perkembangan kondisi.

Syauki menambahkan, keselamatan masyarakat selalu menjadi prioritas utama dalam setiap langkah yang diambil PLN.

Baca Juga :  Polda Kalteng Terjunkan Tim Trauma Healing di Lokasi Pengungsian Banjir Katingan

“Kami memastikan proses pengamanan infrastruktur ini berlangsung cepat dan tepat agar warga tidak menghadapi ancaman tersembunyi akibat aliran listrik pada saat banjir,” tegasnya.

Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi banjir susulan, PLN mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan masalah kelistrikan melalui Contact Center PLN 123 atau aplikasi PLN Mobile.

“Kami mengajak masyarakat untuk segera melapor jika menemui permasalahan kelistrikan atau kondisi berbahaya. Petugas kami siap bertindak cepat demi menjaga keamanan dan kenyamanan warga,” ujarnya.

Dengan kesiapan yang terus dijaga, PLN berkomitmen untuk menjamin keamanan pasokan listrik bagi masyarakat, serta memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan yang terdampak bencana banjir. (kls/uyi/b17/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/